Humaniora

Korporatisasi Petani dan Koperasi Multi Pihak: Koperasi Kekinian

Dengan penyajian kasus-kasus ini, pembaca diajak melihat bagaimana koperasi serupa dapat diterapkan dan berhasil di Indonesia.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
12 Oktober 2024
Buku: Korporatisasi Petani dan Koperasi Multi Pihak: Koperasi Kekinian’

DI tengah krisis pangan global yang semakin nyata, buku ‘Korporatisasi Petani dan Koperasi Multi Pihak: Koperasi Kekinian’ muncul sebagai navigasi bagi upaya penyelamatan sektor pertanian Indonesia. 

 

Ditulis oleh tim Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), buku ini menawarkan gagasan yang lebih dari sekadar solusi normatif. 

 

Buku ini membawa pembaca pada perjalanan pemikiran yang mendalam tentang koperasi sebagai sarana strategis dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, sembari menjawab tantangan globalisasi dan perubahan iklim.

 

Baca juga: Menkop UKM Tekankan Pentingnya Transformasi Koperasi dan UMKM untuk Ekonomi Nasional

 

Krisis Pangan: Tantangan Besar yang Butuh Jawaban Baru

 

Membuka buku ini, kita dihadapkan pada krisis pangan global yang membayang. Dalam bayangan masalah iklim, konflik global, dan kesulitan ekonomi, pilihan realistis bagi banyak negara adalah mengamankan pangan demi kedaulatan bangsa. 

 

Namun, di Indonesia, dengan jumlah petani yang semakin berkurang, sulit membayangkan bahwa seperlima penduduk negeri ini dapat memastikan seluruh rakyat sejahtera secara pangan.

 

Di sinilah koperasi masuk sebagai kunci utama. Buku ini tidak hanya menggambarkan koperasi sebagai organisasi tradisional tempat menabung atau meminjam uang, melainkan sebuah mekanisme modern yang dapat menghubungkan petani kecil dengan ekosistem agribisnis skala besar. 

 

Sebuah konsep yang lebih relevan dan progresif, yaitu koperasi multi pihak (KMP), dihadirkan sebagai model yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari petani, konsumen, hingga investor, dalam satu kerangka kooperatif yang lebih kompleks.

 

Mengubah Struktur: Koperasi sebagai Solusi Modern

 

Melalui KMP, buku ini berusaha mendefinisikan ulang peran koperasi dalam skala yang lebih luas. Ini adalah gagasan yang mirip dengan Mondragon Corporation di Spanyol, sebuah koperasi yang berhasil memberdayakan pekerjanya dan menekan angka kemiskinan serta pengangguran di Kota Mondragon. 

 

Buku ini menunjukkan bahwa pendekatan koperasi modern tidak hanya memungkinkan petani kecil untuk bersaing di pasar yang lebih besar, tetapi juga memberikan mereka kekuatan kolektif dalam menghadapi fluktuasi harga komoditas yang seringkali membuat petani terpuruk.

 

Contoh nyata keberhasilan koperasi multi pihak di Indonesia adalah Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan di Aceh. 

 

Koperasi ini berhasil mengonsolidasikan ribuan petani kopi Gayo, membuka akses mereka ke pasar internasional, bahkan bekerja sama dengan gerai kopi global seperti Starbucks. 

 

Baca juga: Teten Masduki: Koperasi Miliki Peran Strategis dalam Dukung UKM

 

Keberhasilan KBQ Baburrayyan menunjukkan potensi KMP sebagai model koperasi yang efektif, terutama dalam meningkatkan pendapatan petani dan kualitas produk yang dihasilkan.

 

Menghadapi Realitas di Lapangan

 

Namun, keberhasilan KMP bukan tanpa hambatan. Buku ini menyadari adanya berbagai kendala yang masih dihadapi koperasi di Indonesia, seperti rendahnya partisipasi petani akibat minimnya pemahaman akan manfaat koperasi jangka panjang. 

 

Terlebih lagi, keterbatasan akses teknologi dan infrastruktur di daerah-daerah terpencil memperlambat adopsi model ini. Meski demikian, buku ini tetap optimis bahwa dengan pendidikan dan pendampingan yang tepat, koperasi dapat menjadi jalan keluar dari jalan sunyi yang selama ini ditempuh petani kecil.

 

Salah satu kelemahan yang ditemukan dalam buku ini adalah kurangnya pembahasan mendalam tentang peran pemerintah dalam mendukung koperasi multi pihak. 

 

Walaupun penulis menekankan pentingnya dukungan kebijakan, pembaca mungkin mengharapkan strategi yang lebih konkret tentang cara koperasi dapat bersinergi dengan kebijakan nasional yang ada. 

 

Selain itu, tantangan teknologi dan akses modal hanya disinggung secara normatif, tanpa memberikan solusi yang lebih spesifik dan aplikatif.

 

Visi Masa Depan: Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan

 

Kekuatan buku ini terletak pada visinya yang jelas untuk masa depan pertanian Indonesia. Tidak hanya fokus pada masalah-masalah hari ini, buku ini mengajak kita berpikir lebih jauh tentang bagaimana koperasi multi pihak bisa menjadi solusi jangka panjang untuk ketahanan pangan nasional. 

 

Dengan melibatkan lebih banyak pihak, koperasi ini diyakini mampu mengintegrasikan ekonomi kolektif ke dalam jaringan yang lebih luas, memungkinkan petani kecil untuk mengakses pasar global dan menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif serta berkelanjutan.

 

Buku ini juga menampilkan studi kasus internasional, seperti ‘Ecological Land Cooperative’ di Inggris dan ‘Weaver Street Market’ di Amerika Serikat, yang berhasil membawa dampak positif bagi ekonomi lokal, sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan dan sosial. 

 

Baca juga: Refleksi 77 Tahun Koperasi Indonesia: Relevansi, Tantangan, dan Jalan Ke Depan

 

Dengan penyajian kasus-kasus ini, pembaca diajak melihat bagaimana koperasi serupa dapat diterapkan dan berhasil di Indonesia.

 

Kesimpulan: Peta Jalan bagi Masa Depan Pertanian

 

Buku Korporatisasi Petani dan Koperasi Multi Pihak: Koperasi Kekinian adalah lebih dari sekadar panduan teknis bagi koperasi di Indonesia. 

 

Buku ini memberikan wawasan tentang bagaimana koperasi dapat menjadi agen perubahan signifikan, tidak hanya dalam hal meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga dalam mendorong ketahanan pangan nasional yang lebih kuat dan berkelanjutan.

 

Dengan pendekatan yang pragmatis namun tetap visioner, buku ini memetakan jalan bagi koperasi multi pihak sebagai pilar ekonomi kerakyatan yang lebih modern. 

 

Buku ini memberi kita harapan bahwa petani kecil tidak perlu lagi berjalan sendiri dalam kesunyian, tetapi dapat berdaya bersama dalam jaringan ekonomi yang inklusif dan adil. Sebuah impian yang layak diwujudkan—dan buku ini adalah langkah pertama untuk mencapainya. (Fajar Ramadan/SG-2)


 

Data Buku:

 

- Judul: Korporatisasi Petani dan Koperasi Multi Pihak: Koperasi Kekinian

  

- Penulis: Tim Penulis Kementerian Koperasi dan UKM 

 

- Penerbit: Kementerian Koperasi dan UKM  

 

- Tahun Terbit: 2024  

 

- Jumlah Halaman: iii + 161 halaman 

 

- ISBN: 978-623-89357-5-8