Humaniora

Komisi VIII DPR Targetkan Biaya Haji 2025 Turun di Bawah Rp90 Juta

Ketua Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, mengungkapkan biaya haji tahun 2025 berpotensi turun hingga di bawah Rp90 juta per jamaah. 

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
03 Januari 2025
Ketua Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid,. (SG-2(

KABAR baik bagi calon jamaah haji Indonesia! Ketua Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, mengungkapkan biaya haji tahun 2025 berpotensi turun hingga di bawah Rp90 juta per jamaah. 

 

Penurunan ini merupakan hasil telaah intensif Komisi VIII terhadap usulan pemerintah untuk musim haji 1446 Hijriah/2025 Masehi.

 

"Hasil telaah kami menunjukkan bahwa rata-rata BPIH tahun 2025 dapat diturunkan menjadi di bawah Rp90 juta.” jelas Abdul Wachid. 

 

Baca juga: Anggota DPR: Saat Ekonomi Belum Membaik, Justru Biaya Haji 2025 Melonjak

 

“Ini langkah nyata kami untuk memberikan keringanan bagi calon jamaah haji," ujar Abdul Wachid dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Kementerian Agama dan Badan Penyelenggara Haji (BPH) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

 

Potensi Biaya Haji Turun hingga Rp80 Juta

 

Wakil Menteri Agama (Wamenag), Muhammad Syafii, menambahkan optimisme terkait penurunan biaya ini.

 

 Menurutnya, dengan penyisiran lebih lanjut, biaya haji berpeluang turun hingga Rp80 juta per jamaah.

 

"Pada pengusulan awal saja sudah ada penurunan. Insya Allah, setelah disisir bersama DPR, biaya ini bisa turun lebih jauh," ungkap Syafii.

 

Komisi VIII meminta Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) serta Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk meninjau kembali seluruh komponen biaya haji. 

 

Abdul Wachid menekankan pentingnya proporsi yang lebih adil antara kontribusi jamaah (Biaya Perjalanan Ibadah Haji/Bipih) dan nilai manfaat dari pengelolaan dana haji.

 

Baca juga: Hidayat Nur Wahid Apresiasi Arahan Presiden Prabowo untuk Tekan Biaya Haji 2025

 

“Ditjen PHU Kemenag dan BPKH RI harus mengevaluasi usulan komponen biaya, khususnya agar jamaah tidak terbebani. Efisiensi adalah kunci,” tegas Abdul.

 

Efisiensi Durasi Haji hingga Dukungan Presiden

 

Anggota Komisi VIII, Askweni, memberikan usulan efisiensi lain, yakni memangkas durasi pelaksanaan haji. 

 

Menurutnya, masa tinggal jamaah di Arab Saudi dapat dikurangi dari 41 hari menjadi 31 hari tanpa mengurangi substansi ibadah.

 

"Dengan mengurangi durasi, biaya operasional dapat ditekan. Ini langkah efisiensi yang tetap menjaga kualitas ibadah," kata Askweni. 

 

Ia juga berharap Presiden Prabowo Subianto memberikan kebijakan terobosan yang langsung berdampak pada penurunan biaya haji.

 

"Kita berharap ini menjadi hadiah dari Bapak Presiden untuk rakyat Indonesia, dengan biaya haji yang lebih terjangkau dibandingkan sebelumnya," ujarnya.

 

Komponen Biaya Haji yang Ditinjau

 

Sebelumnya, pemerintah mengusulkan rata-rata biaya haji sebesar Rp93.389.684 per jamaah. 

 

Dari jumlah ini, 70% atau Rp65.372.779 ditanggung jamaah, sementara sisanya sebesar Rp28.016.905 berasal dari subsidi nilai manfaat. 

 

Komponen utama biaya meliputi:

  • Penerbangan: Rp34.386.390,68
  • Akomodasi di Makkah: Rp15.232.011,90
  • Akomodasi di Madinah: Rp4.454.403,48
  • Biaya hidup: Rp3.200.002,50
  • Paket layanan masyair: Rp8.099.970,94.

 

Harapan untuk Keringanan dan Kualitas Layanan

 

Komisi VIII DPR RI menegaskan bahwa penurunan biaya tidak boleh mengurangi kualitas layanan yang diterima jamaah. 

 

Baca juga: Pendaftaran Seleksi Petugas Penyelenggara Haji 2025 Dibuka, Inilah Syaratnya

 

Efisiensi dan efektivitas diharapkan menjadi langkah kunci dalam mewujudkan penyelenggaraan haji yang lebih terjangkau.

 

"Penurunan biaya harus diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan. Kami optimis, dengan kerja sama semua pihak, biaya haji 2025 tidak hanya lebih ringan, tetapi juga memberikan pengalaman ibadah yang optimal bagi jamaah," tutup Abdul Wachid. (SG-2)