KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) mengenalkan Program Ekonomi Biru KKP serta program strategis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) yakni Vocational Goes to Actors (Voga) dan Smart Fisheries Village (SFV) sebagai strategi pengembangan SDM kelautan dan perikanan saat berdiskusi di Case Western Reserve University (CWRU) dan Kent State University (KSU), di Ohio, Amerika Serikat, Jumat (24/5) waktu setempat.
BPPSDMKP pun memperkuat kemitraan dalam pengembangan SDM dengan kedua perguruan tinggi itu. Kemitraan tersebut akan fokus pada peningkatan kapasitas institusi serta kurikulum/modul pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan untuk mendukung tugas fungsi BPPSDM KP.
Demikian disampaikan Kepala BPPSDM KP I Nyoman Radiarta yang melakukan kunjungan kerja ke negeri Paman Sam tersebut, seperti dilansir situs resmi KKP, Senin (27/5).
Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia, KKP Inisiasi Pengembangan Voga di ASEAN
“Diskusi juga mencakup upaya peningkatan kurikulum kewirausahaan dan rencana pengembangan Pusat Program Bahasa Inggris di satuan pendidikan/pelatihan KKP,” ujarnya..
Menurut Nyoman, dalam mendukung program strategis KKP yang berlandaskan pada ekonomi biru, BPPSDM KP memiliki peran strategis dalam penyiapan SDM unggul, maju, dinamis dan bertalenta global. Sejalan dengan hal tersebut BPPSDM KP melaksanakan dua program terobosan, pertama yaitu Voga dan SFV.
“Voga dilaksanakan melalui transformasi pendidikan vokasi dengan pembentukan Ocean Institute of Indonesia (OII) yang merupakan penggabungan seluruh satuan pendidikan tinggi bidang kelautan dan perikanan milik KKP dengan kampus utama di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Jakarta dan revitalisasi pelatihan serta sertifikasi kelautan dan perikanan serta optimalisasi peran penting penyuluh,” jelasnya.
Baca juga: KKP Luncurkan Project Management Office 724 Guna Perkuat Tata Kelola Lobster
Sedangkan SFV, lanjut Nyoman, merupakan konsep pembangunan desa perikanan berbasis teknologi informasi dan manajemen tepat guna dalam rangka meningkatkan pemanfaatan aset barang milik negara (BMN) dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Pada pertemuan dengan civitas akademika di CWRU, katanya, terdapat lima agenda yang menjadi pembahasan yakni Kolaborasi Penghitungan Dampak Sosial Kultural, Pembentukan International Partnership Program (IPP), Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan, Kuliah Umum/ Webinar Marine Resources, dan Observasi Fasilitas Universitas.
Pertemuan dengan Director Graduate Programs CWRU Dr Lee Hofer dan Vanessa Hildebrand (Ohio Wesleyan University), Nyoman membahas, usulan kolaborasi penghitungan dampak sosial kultural anak pelaku utama yang bersekolah di satuan pendidikan KP terhadap keluarganya, sebagai studi kelayakan pelaksanaan kebijakan program beasiswa pendidikan anak pelaku utama KP.
Baca juga: Terancam Punah, KKP dan Universitas Tidar Lakukan Pendataan Ikan Belida Jawa
Kepala BPPSDM KP juga turut berdiskusi dengan Mr. Jude Klak dan Mrs. Megan E. Buchter dari Fowler Center for Business sebagai Agent of World Benefit, Weatherhead School of Management – CWRU, mengenai pembentukan IPP di satuan pendidikan KP dengan kurikulum kewirausahaan yang dikembangkan oleh Fowler Center.
Potensi kewirausahaan
Terkait dengan pengembangan ekosistem kewirausahaan, Nyoman mengajak CWRU untuk membahas potensi kewirausahaan dan pendampingan dalam mewujudkan ekosistem kewirausahaan di satuan pendidikan KKP.
Ia juga membahas rencana pelaksanaan kuliah umum/webinar terkait marine resources dan basic biochemistry bagi tenaga pengajar dan taruna pendidikan KP. Pihaknya pun menyempatkan untuk observasi fasilitas universitas guna mendapatkan inspirasi dalam pengembangan fasilitas pendidikan KP di Indonesia.
“Pengembangan kewirausahaan merupakan bagian integral dari strategi pengembangan SDM yang berkelanjutan. Kami berupaya untuk membekali taruna dan taruni dengan keterampilan kewirausahaan yang relevan serta aplikatif, agar mereka dapat berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan ekonomi biru Indonesia.
Bentuk Pusat Bahasa Inggris
Sedangkan di Kent State University (KSU), Kepala BPPSDM KP membuka peluang kerja sama dalam hal pembentukan Pusat Bahasa Inggris (English Language Center) di satuan pendidikan KP dan Penguatan Institusi untuk Distance Learning atau pembelajaran jarak jauh.
Pertemuan dengan Anggota Dewan KSU dilaksanakan membahas pendampingan pembentukan Pusat Bahasa Inggris di satuan pendidikan KP serta pengembangan model kurikulum bisnis manajemen yang aplikatif. Sehingga lulusan satuan pendidikan KP nantinya dapat diterima pada dunia usaha dan dunia industri kelautan dan perikanan internasional.
Pembahasan lainya dengan KSU yakni perihal penguatan institusi untuk belajar jarak jauh (distance learning) dengan belajar dari pengalaman KSU yang memiliki fasilitas digital library dan innovation hub sebagai referensi yang dapat diadopsi oleh Ocean Institute of Indonesia (OII).
OII sebagai pusat dari satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia. Diharapkan semua satuan pendidikan KP akan memiliki kurikulum dan standar yang sama dalam pengajaran dan pendidikan.
“Melalui lawatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi internasional dan meningkatkan kapasitas serta kualitas pendidikan dan pelatihan di sektor kelautan dan perikanan Indonesia, yang sejalan dengan visi dan misi BPPSDM KP dalam mendukung pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan,” harap Nyoman. (SG-1)