UNTUK meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri pengolahan kopi di Indonesia, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyelenggarakan Program Diklat 3 in 1.
Dalam program itu, peserta diklat bisa mendapatkan tiga manfaat sekaligus, yakni dilatih, disertifikasi, dan ditempatkan pada industri yang membutuhkan.
Salah satu program Diklat 3 in 1 yang dilaksanakan adalah Upskilling Pengolahan Kopi untuk IKM, yang digelar di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan pada 3-9 Juni 2024.
Baca juga: Kemenperin Bersama Pupuk Kaltim Cetak SDM Industri Kompeten di Wilayah Timur Indonesia
"Kemenperin mengimplementasikan pola pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pembekalan keterampilan bagi para tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan dunia industri saat ini," ujar Kepala BPSDMI, Masrokhan, seperti dikutip situs resmi Kemenperin, Kamis (6/6).
Salah satu program Diklat 3 in 1 yang dilaksanakan, lanjutnya, adalah Upskilling Pengolahan Kopi untuk IKM, yang digelar di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan pada 3-9 Juni 2024.
“Kabupaten tersebut merupakan salah satu daerah penghasil kopi Robusta dan Arabika. Wilayah penghasil kopi di Bantaeng tersebar di Kecamatan Tompobulu, Eremerasa, Bantaeng, Sinoa, dan Uluere,” imbuh Masrokhan.
Baca juga: DPR Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan Vokasi untuk Dukung SDM Berketerampilan
Selain untuk memenuhi kebutuhan industri, sambungnya, pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1 itu merupakan wujud nyata kolaborasi yang dilakukan antara pemerintah dan industri. Program pelatihan itu terlaksana atas sinergi dan peran aktif sejumlah pihak, mulai dari pemerintah, mitra industri dan asosiasi, serta masyarakat pada umumnya.
“Kepada semua pihak yang terlibat, terutama kepada mitra industri dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), kami sampaikan terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya dalam pelaksanaan kegiatan ini Upskilling Pengolahan Kopi untuk IKM,” tutur Kepala Pusdiklat SDM Industri Kemenperin, Saiful Bahri.
Peluncuran program tersebut, antara lain dihadiri oleh perwakilan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Bantaeng, Lembaga Pelatihan Kerja Nawasena Widya Nusantara, Lembaga Sertifikasi Profesi Pengolahan Kopi, Perhimpunan Profesi Pengolahan Kopi, Balai Diklat Industri Makassar, dan Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng.
Baca juga: KKP: Kunjungan ke dua Universitas di Ohio Perkuat Kemitraan di Bidang SDM Kelautan
“Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi kita semua dalam menyiapkan generasi-generasi kompeten yang akan menggerakkan roda industri tanah air,” ujar Saiful.
Kembangkan SDM kopi
Indonesia merupakan salah satu penghasil terbesar kopi di dunia. Data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menyebutkan, Indonesia menjadi produsen kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Vietnam.
Pada 2022-2023, Indonesia memproduksi kopi sebanyak 11,85 juta kantong, yang meliputi kopi arabika sekitar 1,3 juta kantong dan kopi robusta hingga 10,5 juta kantong.
Potensi tersebut yang perlu dioptimalkan oleh pelaku industri dalam negeri untuk memacu nilai tambah kopi sehingga dapat mendongkrak kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya terus mendorong pertumbuhan industri pengolahan kopi, termasuk untuk skala industri kecil dan menengah (IKM).
“Upaya yang telah dilakukan Kemenperin dalam pengembangan industri pengolahan kopi agar bisa berdaya saing, antara lain memfasilitasi bantuan peralatan produksi, program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), serta program promosi melalui kegiatan pameran di dalam dan luar negeri,” kata dalam keterangan tertulis. (SG-1)