DALAM upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan informasi di era digital, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung kembali menggelar acara rutin bertajuk “Ngulik”.
Pada episode ke-18 ini, Diskominfo menghadirkan ISO Consultant dan Praktisi Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI), Herawan Saputro, untuk mengupas tuntas rahasia menjaga keamanan informasi yang semakin krusial bagi instansi pemerintah dan perusahaan.
Sejak pertama kali digelar, “Ngulik” telah menjadi wadah edukasi yang konsisten membahas berbagai aspek teknologi dan keamanan yang relevan dengan kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca juga: Kemenkominfo Pacu Pelaku UMKM Manfaatkan Teknologi Digital
Mulai dari episode perdana hingga episode ke-17, acara ini telah banyak mengangkat tema terkait perlindungan data pribadi dan optimalisasi teknologi untuk meningkatkan kinerja ASN.
Namun, episode kali ini membawa sesuatu yang lebih mendalam dan praktis.
Tiga Pilar Utama: People, Process, Technology
Dalam paparannya, Herawan Saputro menekankan pentingnya tiga pilar utama dalam menjaga keamanan informasi, yang ia singkat sebagai PPT: People (manusia), Process (proses), dan Technology (teknologi).
Baca juga: Ingin Omzet UMKM Meningkat, Kuncinya Manfaatkan Teknologi Digital
Ketiga aspek ini harus berjalan beriringan untuk menciptakan sistem keamanan informasi yang solid, terutama di lingkungan instansi pemerintah.
Herawan menggarisbawahi bahwa aspek ‘people’ sering kali menjadi titik lemah dalam rantai keamanan informasi.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu yang terlibat untuk mengembangkan kebiasaan atau habit yang mendukung manajemen keamanan informasi.
"People di sini harus menunjukkan kebiasaan dalam manajemen pekerjaannya," tegas Herawan, mengingatkan pentingnya perhatian ekstra pada aspek manusia dalam menjaga keamanan data.
Langkah Perlindungan yang Harus Dipatuhi
Pada sesi “Ngulik” kali ini, Herawan tidak hanya memberikan teori, tetapi juga membagikan daftar praktis tentang apa yang harus dilakukan dan dihindari oleh para pengguna teknologi.
Hal ini penting mengingat meningkatnya ancaman keamanan informasi yang sering kali disebabkan oleh kelalaian atau ketidaktahuan.
Tujuh Hal yang Harus Dipatuhi:
1. Patuhi kebijakan keamanan informasi yang berlaku dan perlakukan informasi sebagai aset berharga.
2. Pastikan proses penyaringan sumber daya manusia dan adanya perjanjian kerahasiaan (NDA).
3. Ikuti prosedur pengendalian akses, serta gunakan enkripsi saat diperlukan.
4. Pastikan kesiapan perusahaan dalam menghadapi ancaman dengan menyusun Business Continuity Plan (BCP).
5. Sesuaikan penerapan sistem manajemen keamanan informasi dengan hukum dan regulasi yang berlaku.
6. Lakukan monitoring dan audit keamanan informasi secara berkala.
7. Pastikan semua kebijakan keamanan diikuti oleh semua pihak yang terlibat.
Baca juga: Tingkatkan Daya Saing, KemenKopUKM Dorong UMKM Optimalkan Teknologi Digital
Delapan Hal yang Wajib Dihindari
1. Hindari mengakses informasi terkait pekerjaan di tempat yang tidak aman atau melalui jaringan yang tidak terjamin keamanannya.
2. Jangan gunakan media portable yang tidak teregistrasi, seperti USB Flashdisk dan hard-disk eksternal.
3. Jangan tinggalkan laptop atau workstation tanpa mengunci layar, dan hindari meninggalkan dokumen fisik tanpa pengawasan.
4. Jangan gunakan perangkat lunak yang tidak berlisensi atau tidak masuk dalam *whitelist* perusahaan.
5. Jangan berbagi akun untuk mengakses informasi.
6. Jangan ubah konfigurasi perangkat, jaringan, dan perangkat lunak tanpa proses manajemen perubahan.
7. Jangan biarkan potensi insiden keamanan informasi tidak tertangani.
8. Laporkan setiap kerentanan dan potensi insiden kepada tim SMKI.
Kolaborasi Digital yang Makin Kuat
Kegiatan “Ngulik #18” yang diikuti oleh ASN dari berbagai OPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom, memastikan partisipasi yang luas dan interaktif meski dalam format virtual.
Diskusi yang mendalam dan penuh dengan tips praktis ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran serta kemampuan ASN dalam menjaga keamanan informasi, yang semakin penting di tengah maraknya digitalisasi layanan publik.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga memperkuat komitmen Pemerintah Kota Bandung dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan andal, demi pelayanan publik yang lebih baik dan terpercaya. (SG-2)