PRESIDEN Joko Widodo secara resmi membuka kawasan Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) di Jakarta pada Selasa (17/9).

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, mengingat negara ini memiliki populasi muslim terbesar di dunia dengan jumlah mencapai 236 juta jiwa.

“Ini adalah pasar besar dengan potensi yang sangat besar, yang harus kita kelola dengan baik agar tidak jatuh ke negara lain,” kata Jokowi yang dilansir situs presidenri.go.id.

Baca juga: Program #Kitahalalin2024 Dorong 1.000 UMKM Raih Sertifikasi Halal

Indonesia, menurut Presiden, memiliki peluang emas untuk menjadi pusat industri halal global. 

Langkah strategis ini, menurutnya, harus diiringi dengan penguatan ekosistem ekonomi syariah serta pembinaan para pelaku industri halal agar lebih profesional dan kompetitif.

Presiden Jokowi juga memaparkan pertumbuhan pesat industri keuangan syariah di Indonesia, yang mencatatkan angka pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan bank konvensional. 

Aset bank syariah tumbuh sebesar 9,07%, melampaui pertumbuhan aset bank nasional yang hanya 8,9%. 

Sementara itu, dana pihak ketiga di bank syariah melonjak 10,41%, lebih tinggi dari bank konvensional yang tumbuh 8,43%.

Baca juga: Pemkab Purwakarta Dorong Sertifikasi Halal untuk Ribuan UMKM

“Angka-angka ini menunjukkan bahwa industri keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi barometer perbankan syariah, tidak hanya di Asia, tetapi juga di dunia,” tambah Presiden.

Dengan berdirinya kawasan IIFC, Presiden Jokowi berharap Indonesia dapat mendukung perkembangan ekosistem ekonomi syariah yang lebih solid. 

IIFC diharapkan menjadi pusat pengembangan berbagai industri halal, mulai dari fesyen muslim, pariwisata halal, hingga makanan dan minuman halal. 

“Potensi ini harus kita kelola dengan baik agar tidak jatuh ke negara lain atau kawasan lain,” tegas Presiden.

Baca juga: International Islamic Expo 2024 Diharapkan Tingkatkan Performa Industri Halal RI

Acara peresmian ini turut dihadiri oleh beberapa tokoh penting, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir.

Selain itu, hadir pula Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Arsyad, Direktur Utama PT Danareksa Yadi Jaya Ruchandi, dan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi.

Dengan inisiatif ini, Indonesia semakin menegaskan posisinya sebagai pemain utama dalam ekonomi syariah global, dan langkah ini menjadi bagian dari visi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. (SG-2)