Humaniora

Gus Muhaimin Soroti Tagline 'Haji Ramah Lansia' yang Belum Sesuai

Sebagai Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tenda-tenda jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
19 Juni 2024
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar saat meninjau kondisi tenda jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi. (Ist/DPR RI)

WAKIL Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tenda-tenda jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi.

 

Kunjungan ini mengungkap berbagai keprihatinan terkait kondisi tenda dan fasilitas yang dinilai belum memadai, terutama dalam hal implementasi tagline "Haji Ramah Lansia."

 

Gus Muhaimin, saat mengunjungi salah satu tenda jemaah haji asal Bogor, Jawa Barat, pada Senin tengah malam waktu Arab Saudi (17/6), menyoroti kurangnya fasilitas ramah lansia.

 

Baca juga: Puncak Haji: Jemaah Nafar Awal Tinggalkan Mina Sebelum Matahari Terbenam

 

"Saya menemukan fakta bahwa fasilitas ramah lansia untuk toilet dan MCK masih belum memadai," kata Gus Muhaimin sebagaimana dikutip situs DPR RI, Selasa (18/6).

 

"Memang ada kamar mandi untuk difabel, tapi jumlahnya sangat sedikit dan tidak sebanding dengan rasio jemaah lansia dan difabel. Ramah lansia jangan hanya jadi kampanye, tapi harus benar-benar diterapkan," tegasnya.

 

Menurut Gus Muhaimin, rasio kamar mandi harus dihitung ulang berdasarkan jumlah lansia dan difabel yang harus difasilitasi.

 

"Yang paling penting, keran-keran wudhu tersendiri juga harus disediakan," tambahnya. 

 

Gus Muhaimin juga menekankan pentingnya pemerintah mengambil peran dominan dalam menentukan fasilitas jemaah.

 

"Setiap rapat dengan Kementerian Agama, DPR selalu meminta agar pemerintah tidak didikte oleh perusahaan," ucap Gus Muhaimin.

 

"Pemerintah harus mendikte, sehingga kita bisa memilih tempat yang layak karena jumlah kita besar dan posisi kita kuat," ujarnya.

 

Sebagai kesimpulan, Gus Muhaimin menyerukan adanya revolusi dalam penyelenggaraan haji.

 

"Harus ada revolusi penyelenggaraan haji dari awal, perbaikan total sehingga kondisi yang memprihatinkan ini tidak terulang lagi. Revolusi penanganan haji dimulai dari sini, kita akan benahi total," tegasnya.

 

Baca juga: Evaluasi Pelaksanaan Haji 2024 Perlu Libatkan Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia

 

Ia berharap pemerintah baru benar-benar melihat fakta ini dan tidak mendiamkan serta mengulang masalah yang sama setiap tahunnya.

 

Gus Muhaimin berharap agar temuan-temuan ini dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan jemaah haji Indonesia di masa mendatang.

 

Dengan penekanan pada perlunya perbaikan fasilitas dan pengawasan yang lebih ketat, Gus Muhaimin mengingatkan bahwa kesejahteraan jemaah haji, terutama lansia, harus menjadi prioritas utama.

 

Baca juga: Kemenag Alihkan 10 Ribu Kuota Haji Tambahan Tanpa Kesepakatan, DPR RI Kritik Keras

 

Tagline "Haji Ramah Lansia" bukan sekadar slogan, tetapi harus tercermin dalam layanan yang nyata dan memadai. (SG-2)