GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus pada Senin (4/11) dini hari, mengakibatkan sedikitnya 10 orang meninggal dunia.
Para korban yang meninggal sebagian besar tertimpa batu besar dari puncak gunung, telah dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki dari level III ke level IV atau ‘Awas’.
Baca juga: Gempa M 4,9 Guncang Kabupaten Bandung, 1.100 Rumah Rusak dan 23 Warga Luka
Kepala Tanggap Darurat dan Logistik Kabupaten Flores Timur, Avi Mangota Hallan, mengatakan bahwa pencarian korban terus berlangsung karena masih ada kemungkinan warga terjebak di bawah reruntuhan.
Sejumlah rumah rusak akibat letusan gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), (Dok.BNPB)
Erupsi yang terjadi sejak Minggu (3/11) dini hari hingga Senin (4/11) ini menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Alor, NTT, Warga Panik, BMKG:Tak Ada Potensi Tsunami
Firman Yosef, pejabat pos pemantauan gunung berapi, melaporkan bahwa sejumlah rumah, sekolah, kendaraan, dan sebuah biara mengalami kerusakan berat akibat muntahan lahar panas, pasir, dan bebatuan.
Untuk memastikan keselamatan warga, pemerintah setempat telah menetapkan keadaan darurat hingga 31 Desember 2024 dan mengimbau masyarakat serta wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius tujuh kilometer dari kawah.
Selain itu, PVMBG memperingatkan potensi banjir lahar yang bisa dipicu hujan di sekitar wilayah terdampak.
Baca juga: DPR Minta BMKG Perkuat Mitigasi Gempa Megathrust untuk Hindari Kepanikan
Indonesia, yang berada di Cincin Api Pasifik, memang kerap mengalami aktivitas vulkanik.
Awal tahun ini, pada Januari 2024, Gunung Lewotobi juga mengalami letusan besar yang memaksa evakuasi warga dan peningkatan status siaga. (SG-2)