DALAM upaya memperkuat kerja sama antarparlemen dan mempererat hubungan bilateral, Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI melakukan kunjungan penting ke Parlemen Uzbekistan, Oliy Majlis, di Tashkent pada 11–14 September 2024.
Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua GKSB DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, yang turut didampingi oleh Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana.
Delegasi DPR RI diterima dengan hangat oleh Erkin Salikhov, Ketua GKSB Oliy Majlis sekaligus Ketua Komisi Urusan Pertahanan dan Keamanan Parlemen Uzbekistan.
Baca juga: Presiden Jokowi: Indonesia Apresiasi Sikap Vatikan atas Palestina
Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari Parlemen Uzbekistan, termasuk tiga Wakil Ketua Dewan Legislatif Oliy Majlis, Zukhra Ibragimova, Tojiev Odiljon, dan Khayrillo Gapporov, serta Ketua Komisi Hubungan Internasional, Dilorom Fayzieva.
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan diplomatik yang telah terjalin erat.
Dalam pertemuan tersebut, Edhie Baskoro Yudhoyono menegaskan bahwa Uzbekistan merupakan salah satu mitra strategis Indonesia di kawasan Asia Tengah.
“Uzbekistan adalah negara dengan populasi terbesar di Asia Tengah, yang memiliki sumber daya alam melimpah seperti gas alam, minyak, dan batu bara," jelasnya.
"Selain itu, Uzbekistan telah memegang peran penting dalam integrasi kawasan ini,” ungkap Edhie dalam keterangan pers, Selasa (17/9).
Baca juga: DPR RI Nilai AS Tak Dukung Perdamaian Palestina dan Israel melalui 'Two State Solution'
Menurutnya, Uzbekistan telah memulai berbagai inisiatif untuk meningkatkan konektivitas regional melalui proyek lintas kawasan, yang menunjukkan kepemimpinan negara tersebut dalam menjaga stabilitas dan memajukan pembangunan di Asia Tengah.
Hal ini menjadi perhatian penting bagi Indonesia yang juga memiliki peran strategis di kawasan Asia Tenggara.
Edhie Baskoro Yudhoyono menambahkan bahwa Indonesia, sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan ekonomi terbesar di ASEAN, memiliki banyak potensi untuk berkolaborasi dengan Uzbekistan dalam berbagai bidang.
"Kita melihat kesamaan prinsip antara kedua negara, khususnya dalam hal demokrasi dan mayoritas penduduk yang beragama Islam.” ujar Edhie.
“Hal ini menjadi landasan yang baik untuk membangun hubungan yang lebih erat antara kedua parlemen," jelas Edhie.
Dalam pertemuan ini, delegasi Indonesia menekankan pentingnya mempererat hubungan antarparlemen guna menciptakan forum dialog yang mendalam antara Indonesia dan negara-negara di Asia Tengah.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi kedua negara untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai berbagai isu global, termasuk perubahan iklim, pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dan kerja sama perdagangan yang adil.
Delegasi DPR RI juga menyoroti pentingnya mendukung kemerdekaan Palestina dan memberikan bantuan kepada rakyat Palestina sebagai bagian dari komitmen Indonesia terhadap keadilan internasional.
Selain itu, mereka mendorong kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan dalam mengatasi isu perubahan iklim, serta memperkuat perdagangan langsung yang adil dan berkelanjutan.
Wakil Ketua BKSAP, Putu Supadma Rudana, yang turut hadir dalam pertemuan ini, menyampaikan harapannya agar kunjungan ini dapat membuka lebih banyak peluang kerja sama di masa depan.
Ia juga menekankan pentingnya hubungan bilateral yang tidak hanya fokus pada kepentingan ekonomi, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
Baca juga: Kuliah Umum Menlu Retno di UGM: Diplomasi Indonesia untuk Palestina ‘All Eyes On Rafah’
Kunjungan Delegasi DPR RI ke Uzbekistan ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat diplomasi parlemen dan mendorong kolaborasi yang lebih erat antara Indonesia dan Uzbekistan.
Dengan saling berbagi pandangan mengenai isu-isu global dan regional, kedua negara berharap dapat terus berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dan kemakmuran di kawasan masing-masing.
Hadir dalam pertemuan tersebut, selain para anggota parlemen Indonesia dan Uzbekistan, juga Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tashkent.
Kunjungan ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk memperluas jaringan kerjasama internasional dan berperan aktif dalam percaturan politik global. (SG-2)