KETUA Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, dan Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, memberikan klarifikasi tegas terkait kabar yang beredar mengenai penangkapan mereka oleh polisi Arab Saudi (askar) karena dugaan penggunaan visa ilegal.
Keduanya menegaskan bahwa tidak ada penangkapan atau penahanan yang terjadi.
"Saya ingin meluruskan, tidak ada penangkapan dan tidak ada penahanan," ujar Ashabul Kahfi di Makkah, Sabtu (15/6).
Baca juga: Anggota Timwas Haji Usulkan Bentuk Pansus untuk Solusi Komprehensif Permasalahan Haji
Ashabul, yang juga merupakan anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, menjelaskan bahwa insiden yang sebenarnya terjadi adalah pemeriksaan dokumen oleh askar di salah satu check point di Makkah.
Pemeriksaan ini terjadi saat ia sedang memantau pemondokan jemaah haji RI di Syisyah.
"Ini hanya pemeriksaan rutin saat saya melakukan pemantauan pemondokan di Syisyah," jelas politikus Fraksi PAN ini sebagaimana dikutip situs DPR RI, Sabtu (15/6).
Menurut Ashabul, pemeriksaan dokumen selama musim haji adalah hal biasa dan dilakukan setiap hari oleh pemerintah Arab Saudi.
"Pemeriksaan dokumen itu rutin dan terjadi setiap hari," katanya.
Baca juga: DPR RI Pantau Persiapan Haji Demi Pelaksanaan yang Lebih Baik dan Aman
Saat melintas di check point tersebut, Ashabul dan timnya, termasuk mutowif yang berada di mobil, diminta menepi oleh askar.
Mereka menanyakan tasreh terkait kegiatan mereka. Namun, mutowif yang mendampingi Ashabul tidak bisa memperlihatkan paspor karena dokumen tersebut sedang dipegang tim travel untuk penerbitan nusuk.
Mereka hanya bisa menunjukkan fotokopi visa haji.
"Askar tidak yakin dengan dokumen tersebut, sehingga pemeriksaan berlangsung lama. Saya mulai gelisah, kenapa lama sekali," jelas Ashabul.
Setelah turun dari mobil dan memperlihatkan visa online, pemeriksaan selesai dalam waktu satu menit.
"Setelah itu selesai, hanya satu menit saja," ujarnya. Padahal Ashabul mengeluhkan soal pemeriksaan yang berlangsung lama oleh petugas Arab Saudi.
Baca juga: MUI Dorong Skema Murur untuk Keselamatan Jemaah Lansia dan Risiko Tinggi Saat Haji
Ashabul menyatakan bahwa dirinya menghormati kebijakan pemerintah Saudi yang memperketat pemeriksaan terhadap WNA untuk menertibkan calon jemaah yang datang ke Makkah dengan berbagai macam bentuk visa.
"Ini bukan hanya terhadap Indonesia, tetapi seluruh negara," katanya.
Arteria juga Bantah Soal Penangkapanya oleh Askar
Arteria Dahlan juga memberikan penjelasan serupa terkait kabar penangkapan dirinya.
Ia menegaskan bahwa tidak pernah ada penangkapan, melainkan hanya pemeriksaan dokumen saat melakukan pengawasan jemaah haji di wilayah Tar'im.
"Jadi tidak pernah ada penangkapan, yang ada adalah kerja-kerja tim pengawasan terkait visa ilegal," kata Arteria.
Arteria berada di Arab Saudi untuk melakukan pengawasan jemaah haji sebagai anggota Timwas Haji DPR RI.
Ia mengalami pemeriksaan tersebut saat melakukan pengawasan di Tar'im dengan berbagai moda transportasi.
"Kami melakukan pemantauan empat kali di Tar'im, dan pemeriksaan dokumen adalah prosedur rutin terhadap WNA dari berbagai negara," jelasnya.
Arteria juga menyebutkan bahwa mutowif yang mendampinginya sempat dipermasalahkan karena tidak memiliki izin pelayanan haji, namun masalah tersebut sudah terselesaikan.
"Dengan klarifikasi ini, kami berharap dapat meluruskan informasi yang beredar dan menegaskan bahwa pemeriksaan dokumen oleh askar Saudi adalah prosedur rutin untuk menjaga ketertiban selama musim haji," ucap Arteria. (SG-2)