Humaniora

DPR Desak Investigasi Kasus Bunuh Diri Mahasiswi PPDS Undip

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mendesak pihak universitas, otoritas terkait, dan Kepolisian untuk segera melakukan investigasi menyeluruh guna mengungkap fakta-fakta di balik kasus ini.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
19 Agustus 2024
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. (DPR RI)

TRAGEDI yang menimpa seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) baru-baru ini telah menggemparkan banyak pihak. 

 

Mahasiswi berusia 30 tahun itu ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. Dengan dugaan kuat bahwa ia mengakhiri hidupnya akibat perundungan yang dialaminya.

 

Kejadian ini menarik perhatian Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, yang menyatakan keprihatinan dan kesedihannya atas peristiwa tragis tersebut. 

 

Baca juga: UU Kesehatan Siap Atur Kebutuhan Dokter Spesialis yang Langka di Daerah

 

Dalam keterangan persnya pada Minggu (18/8), Hetifah mendesak pihak universitas, otoritas terkait, dan Kepolisian untuk segera melakukan investigasi menyeluruh guna mengungkap fakta-fakta di balik kasus ini.

 

"Saya sangat terkejut dan berduka mendalam atas kejadian tragis ini. Dugaan perundungan yang muncul harus ditindaklanjuti dengan serius, dan semua faktor penyebabnya harus diidentifikasi," ujar Hetifah sebagaimana dilansir situs DPR RI. 

 

Ia menekankan pentingnya tindakan tegas terhadap semua pihak yang terlibat dalam kasus ini.

 

Hetifah juga menyoroti perlunya evaluasi mendalam terhadap sistem dan prosedur yang berlaku di lingkungan akademik, khususnya terkait kesejahteraan mental mahasiswa. 

 

Ia mengusulkan agar Undip melakukan peninjauan dan pembaruan terhadap proses akademik serta lingkungan kampus, untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

 

"Dukungan psikologis dan konseling bagi mahasiswa, terutama dalam program yang sangat menuntut seperti PPDS, harus ditingkatkan,” tuturnya. 

 

“Sistem pelaporan yang mudah diakses dan program pendampingan juga perlu diperkuat," tegas legislator dari Fraksi Partai Golkar ini.

 

Baca juga: Baleg DPR Sebut Revisi UU Pendidikan Kedokteran Mendesak Disahkan

 

Menutup pernyataannya, Hetifah mendorong dilakukannya kampanye kesadaran tentang pentingnya kesejahteraan mental di lingkungan pendidikan tinggi. 

 

Ia menekankan bahwa tragedi ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, dan mendorong komitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan mendukung.

 

"Dengan langkah-langkah perbaikan yang konkret, kami berharap tragedi semacam ini tidak akan terulang di masa depan," pungkasnya.

 

Baca juga: Buntut Kritik Impor Dokter Asing, Pemberhentian Dekan FK Unair Sulut Kontroversi

 

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental di kalangan mahasiswa, terutama di program-program pendidikan yang memiliki tingkat stres tinggi. 

 

Investigasi yang transparan dan komprehensif diharapkan dapat mengungkap akar masalah dan mencegah peristiwa tragis serupa di masa depan.(SG-2)