JF3 Fashion Festival 2024 yang digelar pada 18-28 Juli di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta, menutup bulan Agustus dengan penuh gemilang, salah satunya berkat penampilan brilian dari ‘Bespoke Project’.
Bespoke Project, brand atau jenama asal Bandung ini memberikan sentuhan baru pada denim yang jauh dari kata biasa.
Melalui koleksi yang berani dan penuh eksplorasi, Bespoke Project membuktikan bahwa denim bisa menjadi lebih dari sekadar busana praktis – denim bisa bercerita, menjadi simbol kebebasan, dan menantang batas-batas konvensi.
Baca juga: Mendag Zulhas: Kolaborasi Wujudkan Indonesia Kiblat Modest Fashion Dunia
Jeremy Hartono, pemilik Bespoke Project, langsung memimpin inovasi ini. Di bawah tangannya, denim tidak lagi sekadar kain yang luntur seiring waktu, melainkan kanvas bagi wacana kebebasan dan anti-kemapanan, terinspirasi dari budaya bohemian dan musik yang memengaruhinya.
"Denim itu bisa jadi apa saja. Bosan dengan yang biasa-biasa, saya tertantang untuk mengeksplorasi denim lebih jauh," ujar Jeremy di tokonya di Kota Bandung, baru-baru ini.
Mengubah Denim Menjadi Ungkapan Seni
Berbeda dengan kebanyakan jenama denim di Indonesia yang mengikuti arus tren, Bespoke Project memilih jalur yang berani: menentang denim konvensional.
Melalui eksplorasi bentuk, tekstur, dan teknik pembuatan, brand ini mengubah denim menjadi sesuatu yang memiliki nilai seni tinggi, sekaligus tetap terhubung dengan tren mode terkini.
Jeremy mengakui bahwa ide untuk mengeksplorasi denim datang dari kejenuhannya terhadap denim ‘bersih’. ‘Clean jeans are boring’ adalah prinsip yang ia pegang teguh.
Setiap desain Bespoke Project juga memancarkan kreativitas dan keberanian untuk berbeda, menantang pakem-pakem fesyen yang ada.
Baca juga: Pekan Kreativitas Jabar 2024 Sajikan Fashion Show ‘Wastra Local Goes to International’
Intrinsic Motivation: Kapsul Bohemian dan Poverty Chic di JF3
Pada ajang JF3, Bespoke Project menampilkan koleksi bertajuk “Intrinsic Motivation” yang terdiri dari dua kapsul utama: Bohemian dan Poverty Chic.
‘Kapsul Bohemian’ terinspirasi dari gerakan budaya yang mencintai kebebasan dan menolak materialisme.
Dalam koleksi ini, Jeremy mengeksplorasi gaya bohemian yang terwujud dalam bentuk jaket oversized hingga rok flowing, menggambarkan kebebasan berekspresi tanpa batas.
Setiap potongan denimnya memancarkan keindahan yang liar dan tidak terkekang.
Sedangkan “Poverty Chic” menggabungkan elemen kesederhanaan menjadi tren yang menawan.
Potongan denim yang tampak cabik-cabik dan tidak sempurna memancarkan aura rockstar yang edgy dan berani.
Tidak hanya busana, Jeremy juga membuat penampilan di JF3 lebih dramatis dengan sentuhan artistik yang mendalam.
Salah satunya adalah momen spektakuler di mana celana jeans dikenakan oleh karakter raksasa yang berjalan di atas egrang, sebuah simbol eksplorasi tanpa batas yang menjadi ciri khas dari Bespoke Project.
Pertunjukan Penuh Makna dan Cerita
Dengan menampilkan 30 busana dalam satu ‘show’, Jeremy sukses membuat para pecinta fesyen terkesima. Bahkan kehadiran Devon Kei Enzo sebagai model debut menambah daya tarik panggung.
Baca juga: Ajang Indonesia Fashion Week 2024 Tumbuhkan Ekosistem Fesyen Tanah Air
Bagi Jeremy, JF3 bukan hanya panggung mode biasa, melainkan kesempatan untuk menyampaikan cerita dan makna di balik setiap potongan denim yang ia buat.
Penampilan ini tidak hanya menjadi viral di media sosial, tetapi juga memantapkan posisi Bespoke Project di dunia fesyen Indonesia.
Setiap potongan denim yang dihasilkan Jeremy mengandung cerita, kehidupan, dan terus berkembang seiring waktu. Inilah kekuatan dari Bespoke Project – menjadikan denim sebagai cerminan identitas pemakainya.
Denim yang Hidup, Bercerita, dan Terus Berkembang
Bespoke Project adalah tentang kebebasan untuk berekspresi, tentang bagaimana denim dapat menjadi lebih dari sekadar pakaian.
Jeremy memimpin sebuah gerakan untuk membawa denim ke level yang lebih tinggi, menjadikannya bagian dari seni dan budaya, di mana setiap orang dapat memiliki denim yang berbicara tentang siapa mereka.
Seperti nama brand-nya, Bespoke Project menawarkan kebebasan bagi setiap individu untuk memiliki denim yang dibuat sesuai keinginan mereka.
Dengan keberanian menentang pakem-pakem tradisional, Jeremy berhasil menciptakan ruang baru bagi denim di Indonesia – tempat di mana kebebasan, kreativitas, dan cerita berpadu menjadi satu. (Fajar Ramadan/SG-2)