KEPUTUSAN pemerintah menurunkan anggaran makan bergizi gratis dari Rp15.000 menjadi Rp10.000 per porsi mendapat sorotan tajam dari Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana.
Ia menilai langkah ini berpotensi menimbulkan masalah, terutama di wilayah dengan tingkat inflasi tinggi seperti Papua.
Menurut Bonnie, biaya Rp10.000 per porsi sulit memenuhi standar menu bergizi di Papua, mengingat harga kebutuhan di wilayah tersebut bisa mencapai Rp30.000 per porsi.
Baca juga: Selain Tingkatkan Kesehatan Anak. Program Makan Bergizi Gratis Harus Sejahterakan Petani
Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan kerja reses Komisi X DPR RI di Kantor Gubernur Jayapura, Senin (9/12).
Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana. (Dok.DPR RI)
“Saya kira pemerintah harus meninjau ulang program ini, khususnya untuk Papua,” ucap Bonnie.
“Jika di Jakarta menu bergizi dihargai Rp10.000, di Papua biayanya bisa jauh lebih tinggi, hingga Rp30.000 lebih,” ujar politikus Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.
Perlunya Mitigasi dalam Kebijakan
Bonnie menekankan pentingnya mempertimbangkan inflasi dan disparitas harga antarwilayah dalam implementasi program makan bergizi gratis ini.
“Ketika diterapkan di Papua, pemerintah harus memperhitungkan inflasi dan lonjakan harga yang mungkin terjadi,” ucap Bonnie.
Baca juga: LKPP Dorong UMKM dan BUMDes Terlibat Program Makan Bergizi Gratis 2025
“Kebijakan seperti ini memerlukan mitigasi yang matang agar tidak menimbulkan masalah di lapangan,” tegasnya.
Pandangan Pemerintah
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyampaikan bahwa pemerintah telah menetapkan alokasi anggaran sebesar Rp10.000 per porsi untuk makan bergizi gratis.
Meski lebih rendah dari target awal Rp15.000, Presiden Prabowo meyakini bahwa alokasi tersebut tetap mencukupi untuk kebutuhan daerah.
“Kita ingin Rp15.000, tetapi kondisi anggaran memungkinkan hanya Rp10.000. Dengan hitungan kita, ini tetap cukup bermutu dan bergizi,” kata Prabowo pada 29 November 2024.
Harapan untuk Kebijakan yang Lebih Inklusif
Bonnie berharap pemerintah segera mengevaluasi program ini agar dapat berjalan efektif di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah yang memiliki tantangan ekonomi dan geografis lebih besar seperti Papua.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Jadi Peluang Emas untuk Susu Lokal
Program makan bergizi gratis seharusnya menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, tetapi tanpa kebijakan yang tepat, dampaknya bisa tidak merata.
Dukungan anggaran yang realistis menjadi kunci keberhasilan program ini untuk seluruh masyarakat Indonesia. (SG-2)