PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah menuai apresiasi dari berbagai pihak.
Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, menyambut baik inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.
Namun Slamet juga menekankan pentingnya dampak positif program ini bagi petani, peternak, dan nelayan lokal.
Baca juga: LKPP Dorong UMKM dan BUMDes Terlibat Program Makan Bergizi Gratis 2025
Dalam interupsi pada Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II DPR RI, Kamis (5/12), politikus Fraksi PKS ini menggarisbawahi bahwa pelaksanaan program harus memberdayakan sektor pangan lokal.
“Program ini sangat baik karena bertujuan meningkatkan kesehatan anak-anak kita,” ucap Slamet.
“Namun, saya ingin mengingatkan bahwa pelaksanaannya harus benar-benar memberikan manfaat bagi petani, peternak, dan nelayan lokal kita, sehingga kesejahteraan mereka juga meningkat,” ujar Slamet.
Memperkuat Ekonomi Pedesaan
Slamet menekankan pentingnya bahan pangan yang digunakan dalam program MBG berasal dari produksi masyarakat lokal.
Baca juga: Pemkot Bandung Apresiasi Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis oleh GoTo
Langkah ini, menurutnya, tidak hanya akan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat tetapi juga memperkuat ekonomi pedesaan.
“Pemerintah harus memastikan bahan pangan dalam program ini berasal dari produksi lokal,” ucap Slamet.
Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, (DokDPR RI)
“Selain meningkatkan gizi masyarakat, ini dapat menjadi cara memperkuat ekonomi pedesaan dan mendukung keberlanjutan sektor pangan kita,” tambahnya.
Anggaran Besar untuk Sasaran Luas
Program MBG merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan menyediakan makanan bergizi gratis bagi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program ini dalam APBN 2025.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Jadi Peluang Emas untuk Susu Lokal
Dana tersebut ditargetkan dapat menjangkau sekitar 19,47 juta orang, termasuk anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Program ini tidak hanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat tetapi juga sebagai strategi jangka panjang membangun sumber daya manusia yang lebih sehat dan produktif.
Langkah Strategis untuk Masa Depan
Inisiatif ini menjadi angin segar bagi upaya penanganan gizi buruk yang masih menjadi tantangan di Indonesia.
Dengan memastikan bahan pangan berasal dari petani, peternak, dan nelayan lokal, pemerintah berpeluang menciptakan dampak ganda: meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus mendukung ekonomi lokal.
Keberhasilan program ini kini bergantung pada bagaimana pemerintah memastikan implementasinya berjalan sesuai harapan.
Dengan anggaran besar dan sasaran yang luas, program MBG diharapkan mampu menjadi solusi nyata bagi kesehatan masyarakat sekaligus pemberdayaan sektor pangan lokal. (SG-2)