Humaniora

75 Perguruan Tinggi di Bandung Komitmen Kelola Sampah Mandiri dan Hijaukan Lahan Kritis

Sebanyak 75 perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Bandung menandatangani komitmen pengelolaan sampah mandiri di lingkungan kampus dan penghijauan lahan kritis. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
15 November 2024
Sebanyak 75 perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Bandung menandatangani komitmen pengelolaan sampah mandiri di lingkungan kampus dan penghijauan lahan kritis. (Ist/Pemkot Bandung)

SEBANYAK 75 perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Bandung menandatangani komitmen pengelolaan sampah mandiri di lingkungan kampus dan penghijauan lahan kritis. 

 

Penandatanganan ini berlangsung di Pendopo Kota Bandung pada Kamis (14/11) sebagai langkah konkret mendukung program keberlanjutan lingkungan di kota tersebut.

 

Institusi pendidikan yang terlibat mencakup sejumlah universitas terkemuka di antaranya Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Institut Seni Budaya Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Islam Bandung, dan Universitas Katolik Parahyangan. 

 

Baca juga: Inovasi Jempol Soma: Solusi Kelurahan Husein, Kota Bandung, Atasi Sampah Organik

 

Pentingnya Pengelolaan Sampah dari Sumbernya

 

Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menegaskan pentingnya pengelolaan sampah di sumbernya sebagai langkah strategis untuk mencegah krisis sampah. 

 

 

Ia menyoroti bahwa konsep program “Kang Pisman”—yang mengedepankan prinsip Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah—telah baik, namun masih membutuhkan konsistensi dalam pelaksanaannya.

 

Baca juga: Pemkot Bandung Sukses Turunkan Volume Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti

 

“Pengelolaan sampah yang mengandalkan TPA harus diubah. Paradigma ini berisiko memicu darurat sampah di masa depan. Memilah sampah di sumbernya adalah langkah awal yang sederhana namun penting,” jelas Koswara.

 

Perguruan Tinggi Jadi Mitra Strategis Program Kang Pisman

 

Selain itu, Pemkot Bandung mendorong perguruan tinggi untuk menjadi mitra strategis dalam penerapan program Kang Pisman, baik di lingkungan kampus maupun dalam edukasi masyarakat sekitar. 

 

Kolaborasi ini diharapkan memberikan dampak positif pada sektor lain, seperti ekonomi, pariwisata, dan kesehatan.

 

 

“Persoalan sampah memiliki dampak luas. Dengan pengelolaan yang baik, masalah ini bisa diatasi, sehingga mendukung sektor lain,” tambah Koswara.

 

Komitmen ini tidak hanya berfokus pada sampah, tetapi juga penghijauan lahan kritis di Kota Bandung.

 

Baca juga: Pemprov Jabar Gandeng Unpad dalam Menangani Masalah Sampah, Stunting, dan Kemiskinan

 

Staff Ahli Wali Kota Bandung Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Asep Cucu Cahyadi, menyebutkan bahwa langkah ini bertujuan meningkatkan luas area hijau serta mempercepat pengelolaan sampah mandiri di kampus dan sekitarnya.

 

 

“Kami berharap dalam waktu dekat terlihat peningkatan nyata, baik dari aspek penghijauan maupun pengelolaan sampah di lingkungan kampus,” ujar Asep.

 

Inisiatif ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan antara Pemkot Bandung dan perguruan tinggi, yang tidak hanya mengatasi persoalan lingkungan tetapi juga mendukung pembangunan kota yang lebih hijau dan sehat. (SG-2)