Humaniora

152 Balita di Kramat Jati, Jaktim, Terima Bantuan Makanan Tambahan untuk Atasi Stunting

Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, menyebut program PMT telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan status gizi balita. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
17 Desember 2024
Sebanyak 152 balita di Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim), mendapatkan bantuan makanan tambahan dari Yayasan Dokter Peduli (Doctorshare). (Ist/Pemkot Jaktim)

SEBANYAK 152 balita di Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim), mendapatkan bantuan makanan tambahan dari Yayasan Dokter Peduli (Doctorshare). 

 

Program ini digelar di Balegede Kantor Kelurahan Kramat Jati pada Senin (16/12) sebagai langkah konkret untuk mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut.

 

Asisten Kesejahteraan Kota Jakarta Timur, Achmad Salahudin, mengapresiasi inisiatif ini yang telah berjalan sejak Juli lalu. 

 

Baca juga: Anggota DPR Usulkan Program ‘One Day One Fish’ untuk Atasi Stunting

 

Menurutnya, kegiatan ini memberikan dampak positif dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.

 

“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan semua pihak yang telah mendukung program pemberian makanan tambahan bagi balita. Ini penting agar mereka mendapatkan asupan gizi seimbang,” ujar Salahudin.

 

Baca juga: Kabupaten Garut Raih Tiga Penghargaan dalam Penurunan Stunting di Jawa Barat

 

Ia menambahkan, Jakarta Timur masih menghadapi tantangan besar berupa tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, yang berpengaruh pada masalah gizi buruk dan stunting. 

 

Oleh karena itu, ia berharap program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ini dapat dilanjutkan dan diperluas ke lebih banyak wilayah yang rawan stunting.

 

“Penanggulangan stunting memerlukan kerja sama yang kuat antara pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat. Kolaborasi adalah kunci keberhasilan,” tambahnya.

 

Kontribusi Positif PMT dan Edukasi Gizi

 

Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, menyebut program PMT telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan status gizi balita. 

 

Baca juga: Jawa Barat Targetkan Penurunan Stunting Hingga 14-15 Persen pada 2024

 

Selain distribusi makanan bergizi, program ini juga menyasar edukasi masyarakat tentang pola makan sehat dan gizi seimbang.

 

“Program ini tidak hanya memberikan makanan tambahan, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat bagi keluarga. Ini langkah penting untuk mencegah stunting di masa depan,” jelas Herwin.

 

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung keberhasilan program tersebut. 

 

“Tanpa dukungan bersama, pemerintah tentu tidak bisa mencapai hasil maksimal,” ujarnya.

 

Distribusi Bantuan dan Menu Makanan

 

Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Inda Mutiara, menuturkan bahwa dari total 152 balita yang terdaftar dalam program PMT, sebanyak 88 balita hadir dalam acara tersebut. 

 

Sisanya akan menerima bantuan secara langsung melalui pengantaran ke rumah masing-masing.

 

“Menu makanan yang diberikan hari ini mencakup nasi putih, chicken teriyaki, sayuran, dan susu UHT. Semua disiapkan dengan memperhatikan standar gizi seimbang untuk anak-anak,” tuturnya.

 

Program ini menjadi contoh kolaborasi efektif dalam upaya menekan angka stunting. 

 

Dengan dukungan berkelanjutan, diharapkan lebih banyak balita di Jakarta Timur dapat tumbuh sehat dan mendapatkan gizi optimal demi masa depan yang lebih baik. (SG-2)