SEBANYAK 300 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perikanan se-Jawa Timur mengikuti Workshop Pemberdayaan Usaha yang digelar Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Pasuruan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Melalui kegiatan tersebut Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo, mengajak UMKM bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan untuk meningkatkan kinerja usaha mereka.
“KKP ingin menyiapkan UMKM untuk menjadi salah satu pilar ekonomi sirkular program makan bergizi gratis (MBG),” ujarnya dalam keterangan resmi Kamis (14/11).
Baca juga: Dukung Swasembada Pangan, KKP Optimalkan Potensi Pangan Biru
Menurut Budi, ekonomi sirkular yang menitikberatkan pada penggunaan bahan baku lokal dan berkelanjutan sesuai dengan semangat ekonomi biru KKP.
"Dengan memilih produk perikanan berkelanjutan, tentu bisa mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," imbuhnya.
Budi menambahkan UMKM merupakan salah satu mesin penggerak perekonomian dan memiliki kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB). Menurutnya, sudah seharusnya UMKM berperan sebagai pilar utama perekonomian Indonesia.
Baca juga: KKP akan Revitalisasi 13 Ribu Ha Tambak Mangkrak di Pantura Jawa pada Awal 2025
Ke depan, dia mengimbau pemerintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan untuk turut memantau dan menemani UMKM yang telah dibina. Kegiatan di Pasuruan, sambungnya, juga bisa direplikasi di provinsi lain.
"Ini bagian dari komitmen yang kuat untuk membantu dan mengembangkan UMKM. Jadi kami mengajak dinas terkait untuk turut memonitoring dan mengevaluasi," tegasnya.
Adapun kegiatan di Pasuruan juga ditujukan untuk mengakselerasi UMKM naik kelas. Karenanya, Budi memastikan tim Ditjen PDSPKP menyiapkan sejumlah narasumber kompeten seperti pemaparan materi terkait Fasilitasi Lembaga National Single Window (LNSW) untuk Kemudahan Ekspor UMKM oleh Direktur Efisiensi Proses Bisnis LNSW.
Baca juga: Menteri Trenggono Perkuat Kerja Sama Perikanan dengan Tiongkok
Kemudian UMKM Go Ekspor oleh Direktur Fasilitas Kepabeanan, Ditjen Bea Cukai (DJBC), Business Mindset and Model oleh Riki Rijadi, Founder Muoaien.
Selanjutnya Success Story Membangun Bisnis UMKM oleh Aceh Food, dilanjutkan Prosedur Sertifikasi Kelayakan Pengolahan (SKP) dan HACCP oleh Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu hasil Kelautan dan Perikanan (BP2MHKP), Manajemen Keuangan untuk UMKM oleh Dania Setiabudi, Yuk Bisnis, Digitalisasi Usaha untuk UMKM oleh Frank Silitonga, Mentoring/Business Coaching, hingga Kewirausahaan dan Manajemen Usaha oleh Mochammad Ary Gunawan dari Dapur Ciamik.
"Kami ingin UMKM perikanan, khususnya di Jawa Timur bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan," terang Budi,
Buka layanan konsultasi
Hal senada, Direktur Pemberdayaan Usaha Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto juga menyiapkan layanan konsultasi langsung untuk 300 UMKM yang dihadirkan.
Layanan tersebut meliputi pembiayaan dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), Bank Jatim dan BNI, perizinan berusaha, perizinan Usaha Pengolahan Ikan, perizinan Usaha Pemasaran Ikan serta sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan.
"Kami juga mengajak rekan-rekan dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk memberikan konsultasi Halal, BPOM untuk PIRT/MD, BPPMHKP terkait sertifikasi HC/HACCP dan LNSW untuk konsultasi prosedur ekspor bagi UMKM," urai Catur.
Catur memastikan 300 UMKM tersebut begitu antusias mengikuti kegiatan. Hal itu terlihat dari sebaran UMKM yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Pacitan, hingga Banyuwangi.
Dikatakannya, kualitas SDM diperlukan terutama di bidang kompetensi SDM seperti knowledge, skill, dan ability dalam berwirausaha.
"Ada juga 10 koperasi binaan yang kami undang, harapannya baik UMKM maupun Koperasi yang ikut bisa semakin kuat secara kelembagaan karena SDM-nya semakin kompeten," harapnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkap pentingnya implementasi program ekonomi biru untuk menjaga keberlanjutan ekosistem perikanan dan ketahanan pangan nasional.
Menteri Trenggono menjelaskan, ketahanan pangan bersumber dari tiga hal, karbohidrat, lemak dan protein. Khusus untuk protein, salah satunya berasal dari produk perikanan. Merujuk data perdagangan yang selalu surplus, produk perikanan dinilainya sebagai sumber ketahanan pangan yang paling kuat. (SG-1)