PAVILIUN Indonesia kembali menegaskan eksistensinya di panggung internasional dengan membawa produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke Toronto Market Week 2025.
Pameran dagang terbesar berlangsung pada 25-28 Januari 2025 di The International Centre, Mississauga, Ontario, Kanada.
Toronto Market Week 2025 juga menjadi ajang strategis untuk memperluas pasar ekspor bagi produk dekorasi rumah, furnitur, dan mode asal Indonesia.
Baca juga: DPR Desak Perbankan Permudah Kredit UMKM, Cegah Jeratan Pinjaman Ilegal
Sebagai bagian dari strategi memperkuat daya saing di pasar Kanada, perwakilan perdagangan RI menggandeng Cantiq Living, distributor dan retail berbasis di Vancouver yang sejak 2017.
Cantiq Living juga telah memasarkan produk UMKM Indonesia ke Kanada dan Amerika Serikat.
Pada pameran ini, Cantiq Living menampilkan koleksi terbaru dari delapan UMKM Indonesia.
Cantiq Living Berperan Kenalkan Produk UMUM ke Pasar Kanada
Duta Besar RI untuk Kanada, Daniel Tumpal Simanjuntak, mengapresiasi peran Cantiq Living dalam memperkenalkan produk UMKM Indonesia ke pasar Kanada.
Ia menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah dan diaspora menjadi langkah nyata dalam meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah global.
"Dengan kolaborasi yang kuat, kami optimistis Paviliun Indonesia akan menarik perhatian pasar Kanada dan memperluas jangkauan ekspor produk UMKM," ujar Daniel saat meninjau Paviliun Indonesia.
Baca juga: BRI UMKM Expo(RT) 2025 Resmi Dibuka, Targetkan Kontrak Ekspor Rp1,4 Triliun
Paviliun Indonesia resmi dibuka oleh Konsul Jenderal RI di Toronto, Dyah Lestari Asmarani, didampingi Atase Perdagangan KBRI Ottawa, Mahdewi Silky, serta Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver, Andri Satria Permana.
Keikutsertaan Indonesia dalam ajang ini merupakan hasil kerja sama antara perwakilan pemerintah dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Bank BNI, dan Bank BRI untuk memperkuat akses pasar bagi produk unggulan nasional.
Tingkatkan Popularitas Produk UMKM Indonesia di Pasar Global
Dyah Lestari menekankan bahwa langkah ini penting untuk meningkatkan popularitas produk UMKM Indonesia di pasar internasional.
Ia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 30 UMKM binaan LPEI, Bank BNI, dan Bank BRI telah sukses memasuki pasar Kanada dan Amerika Serikat melalui Cantiq Living, dengan total koleksi 454 jenis produk, termasuk 139 produk baru.
Baca juga: 100 Hari Pemerintahan Prabowo, BRI Genjot Kredit Rp1.106 Triliun untuk UMKM
Sementara itu, Mahdewi Silky menyoroti potensi besar produk UMKM di pasar Kanada yang kompetitif.
Ia berharap kehadiran Indonesia di Toronto Market Week 2025 dapat meningkatkan pertumbuhan ekspor ke Kanada lebih tinggi dari capaian saat ini, yang mencapai 19,1 persen.
“UMKM menyumbang 60,51% terhadap PDB Indonesia dan mempekerjakan 97% tenaga kerja nasional. Namun, kontribusi ekspor baru 15,7%, sehingga perlu terus ditingkatkan,” jelasnya.
“Partisipasi dalam ajang ini membuktikan bahwa produk UMKM memiliki potensi besar di pasar global,” ungkap Mahdewi.
Dalam periode Januari—Oktober 2024, total perdagangan Indonesia-Kanada mencapai USD 2,94 miliar, naik 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia ke Kanada tumbuh 19,1%, dari USD 996 juta menjadi USD 1,18 miliar.
Kepala ITPC Vancouver, Andri Satria Permana, menegaskan bahwa Toronto Market Week merupakan platform ideal bagi Indonesia untuk semakin memperkuat posisi di pasar global.
“Paviliun Indonesia di pameran ini bukan hanya memperkenalkan produk UMKM ke buyer internasional, tetapi juga membuka lebih banyak peluang bagi pelaku usaha dan memperkuat jejak ekspor Indonesia di pasar global,” pungkas Andri.
Dengan partisipasi aktif dalam Toronto Market Week 2025, Indonesia semakin meneguhkan komitmennya untuk membawa UMKM naik kelas dan meraih peluang lebih luas di kancah internasional. (SG-2)