Ekonomi

Tren Investasi Emas di Kalangan Milenial Meningkat

Sebagai bank syariah terkemuka, BSI menawarkan produk emas dalam tiga kategori: cicil emas, gadai emas, dan tabungan e-mas.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
28 Juli 2024
Minat investasi emas di kalangan milenial ini juga dipengaruhi oleh edukasi investasi yang dilakukan oleh para influencer. (Ist/Dok.BSI)

KESADARAN kaum milenial terhadap instrumen investasi terus meningkat. 

 

Setelah sebelumnya ramai-ramai berinvestasi di saham selama pandemi Covid-19, kini milenial mulai membidik emas sebagai pilihan investasi mereka. 

 

Tren investasi emas di kalangan milenial ini terlihat semakin populer.

 

Baca juga: Peluncuran Golden Visa Diharapkan Dongkrak Investasi di Sektor Parekraf

 

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) turut merasakan peningkatan minat ini. Sebagai bank syariah terkemuka, BSI menawarkan produk emas dalam tiga kategori: cicil emas, gadai emas, dan tabungan e-mas.

 

 "Kami bangga dan sebenarnya surprise juga bahwa sekarang anak milenial mulai tertarik investasi emas," kata Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna dalam keterangan pers, Jumat (26/7)

 

BSI aktif mengenalkan investasi emas kepada anak-anak muda karena emas mudah dimiliki, liquid, dan merupakan safe haven, selain tren harganya yang terus meningkat. 

 

Saat ini, total nasabah cicil emas dari kaum milenial mencapai 82 ribu atau sekitar 33% dari total nasabah pembiayaan cicil emas, meningkat 38% year on year.

 

Minat investasi emas di kalangan milenial ini juga dipengaruhi oleh edukasi investasi yang dilakukan oleh para influencer

 

Tim Gold Business BSI juga gencar melakukan edukasi dan literasi mengenai manfaat investasi emas bagi kaum milenial.

 

Baca juga: Waspada Investasi Bodong, Inilah Tips agar Tidak Tertipu

 

Menyesuaikan dengan kebutuhan milenial, BSI menawarkan cicilan emas mulai dari 5 gram dengan jangka waktu lima tahun atau cukup dengan Rp7.000 per hari. "Ibaratnya ini lebih murah dari secangkir kopi," ujar Anton Sukarna.

 

Emas menjadi salah satu segmen bisnis ritel yang akan terus dikembangkan oleh BSI sebagai bentuk literasi investasi keuangan syariah, terutama untuk anak-anak muda. 

 

Hal ini diharapkan dapat mengurangi efek negatif dari maraknya pinjaman online (pinjol) dan judi online di kalangan anak muda. 

 

"Jika anak muda punya kebutuhan dana mendesak, mereka bisa menggunakan layanan gadai emas di Bank Syariah Indonesia," kata Anton.

 

Untuk memudahkan akses bisnis emas, BSI menyediakan beberapa layanan produk emas online melalui aplikasi BSI Mobile. 

 

Layanan tersebut meliputi reservasi gadai emas, perpanjangan dan top-up gadai emas, serta pembiayaan cicil emas yang bisa diakses di manapun dan kapanpun.

 

Melihat tren kenaikan harga emas, Anton mengatakan bahwa bisnis emas BSI juga mengalami peningkatan signifikan. 

 

Baca juga: Resmikan UMKM Center Makassar, BSI Optimalkan Peran Pelaku Ekonomi Kerakyatan

 

Pada Mei 2024, bisnis emas di BSI mencapai Rp8,5 triliun, tumbuh 37,42% year on year. 

 

Pertumbuhan bisnis emas BSI didominasi oleh investasi emas dalam bentuk pembiayaan cicil emas dengan pertumbuhan mencapai 89,88% year on year.

 

"Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan dan minat masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi masih sangat tinggi,” jelas Anton. 

 

“Emas tetap menjadi pilihan investasi yang diminati masyarakat karena sifatnya yang safe haven dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi," tutup Anton.

 

Dengan tren investasi emas yang terus meningkat di kalangan milenial, BSI berkomitmen untuk terus menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sekaligus mendorong literasi investasi syariah di Indonesia. (SG-2)