INOVASI perlu diterapkan oleh para nelayan untuk memudahkan mereka menangkap ikan di laut. Inovasi tersebut salah satunya membuat rumpon pondok ikan.

Teknologi rumpon pondok ikan tersebut tidak banyak menghabiskan bahan bakar minyak (BBM) untuk mencari dan mendapatkan ikan di laut. Salah satunya Teknologi Rumpon Ijuk (Rujuk)

Hal itu disampaikan Hafinuddin, S.Pi., M.Sc ,salah seorang Dosen di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh, 

Baca juga: Tembus Pasar di Jawa, Kampung Nelayan Samber Binyeri Biak Kirim 13,5 Ton Ikan ke Semarang

"Kami sudah mempraktikkan dengan Teknologi Rujuk, sebagai rumah pondok ikan. Dengan menggunakan 5 GT ke bawah sering dikatakan sebagai nelayan kecil, atau yang menggunakan sampan," jelasnya seperti dikutip web Pemerintah Aceh, Kamis (2/1).

Dengan menggunakan teknologi Rujuk tersebut, lanjutnya, penangkapan ikan dari rumpon tersebut, ada peningkatan hasil tangkapan nelayan sebesar 40,16%.

Selain itu, sambung Afifuddin, rumah pondok ikan tersebut juga mengurangi penangkapan ikan secara atraktor, racun dan bom ikan. 

Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Nelayan, KKP Uji Coba Budi Daya Tuna di Keramba Jaring Apung

"Inilah solusinya, tidak hanya melarang nelayan memakai cara racun dan bom ikan, tetapi memberi solusinya," imbuhnya. 

Afifuddin menyampaikan sudah pernah melakukan rumpon ini di Pulo Aceh dengan melibatkan donatur dari Wildlife Conservation Society (WCS). Di Meulaboh yang masih aman menggunaan rumpon ada di wilayah Samatiga, dan itu untuk menghindari kawasan kapal kapal besar pengangkut batu bara. 

"Rumpon di Samatiga masih aman di jarak 2-3 mil," jelasnya.

Baca juga: KKP Bantu Nelayan di Sibolga Tingkatkan Produktivitas Tangkapan

Menurut Afifuddin, apabila rumpon dipasang pada jarak 20 mil, terlalu jauh untuk melakukannya dan untuk ke lokasi tujuan tidak bisa dengan sampan.

"Rumpon ini pada intinya sangat membantu nelayan dan hasil tangkapan bisa meningkat," ungkapnya. (SG-1)