PELABUHAN perikanan adalah jantung dari industri perikanan. Pengembangan infrastruktur yang memadai dan berkelanjutan akan memastikan nelayan dapat bekerja lebih efisien dan memperoleh hasil terbaik.
Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dalam keterangan resmi terkait kunjungan kerjanya di Sibolga, Sumatra Utara, Kamis (29/8), seperti dirilis KKP.
Menurutnya yang mengunjungi langsung Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga pada Selasa 27 Agustus 2024 memastikan menyokong penuh nelayan di Sibolga, untuk meningkatkan produktivitas tangkapan. Di antaranya melalui peningkatan kualitas layanan, bantuan alat tangkap, hingga mengupayakan ketersediaan BBM bersubsidi di pelabuhan perikanan.
Baca juga: KKP: Mekanisme Pembagian Kuota benih bening lobster ke Nelayan Disederhanakan
“Saya melihat langsung aktivitas pelayanan, kondisi infrastruktur pelabuhan, serta mengevaluasi sejumlah program di PPN Sibolga. Dan juga berdialog dengan para nelayan untuk mendengar tantangan dan permasalahan apa saja yang mereka hadapi,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, sambung Trenggono, ia menjanjikan dukungan penuh pemerintah, baik berupa percepatan pelayanan pelabuhan, subsidi peralatan kapal serta bahan bakar yang nantinya dapat meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan usaha perikanan.
Bantuan pemerintah yang diberikan saat itu berupa 270 alat penangkapan ikan dengan spesifikasi jaring insang monofilament 2 inci 0,24 mm sebanyak 240 unit, dan bubu kepiting mesh berukuran 1,5 inci sebanyak 30 unit. Penyerahan bantuan tersebut diberikan pada perwakilan 9 kelompok usaha bersama nelayan yang ada di Sibolga.
Baca juga: Festival Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu Sukabumi Dorong UMKM Lokal
"Saya sedapat mungkin mengusahakan BBM bersubsidi selalu tersedia, namun ada baiknya bahan bakar tersebut berada disini (pelabuhan) supaya bisa terkontrol dan tidak disalah gunakan untuk keperluan lain yang mengatasnamakan nelayan," imbuhnya.
Menteri Trenggono menambahkan, selain ketersediaan BBM bersubsidi dan alat tangkap, penambahan kapal juga perlu dilakukan. Kedepan bantuan kapal ini akan diberikan pada kelompok-kelompok nelayan, sehingga nelayan bisa lebih produktif dan juga terbebas dari biaya-biaya lain.
"Perhatian penuh kita kerahkan pada kapal-kapal yang ada disini, fasilitas dan kapasitasnya perlu ditinjau lagi agar kenyamanan dan keamanan nelayan dapat terjamin," pungkasnya.
Kunjungan kerja tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menerapkan prinsip ekonomi biru yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan, dan peningkatan kesejahteraan bagi para nelayan. (SG-1)