CEO SpaceX sekaligus bos Tesla Inc. Elon Musk, tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Minggu (19/5).
Kedatangan Elon Musk yang dikenal sebagai salah satu pengusaha terkaya di dunia datang ke Pulau Dewata untuk menghadiri World Water Forum ke–10.
Tak hanya itu, pebisnis dan investor dari 'Negeri Paman Sam' berencana meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.
Baca juga: Delegasi World Water Forum ke-10 Antusias Ikuti “Balinese Water Purification Ceremony”
Musk mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali dengan disambut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut B. Pandjaitan.
Pertemuan dengan Musk yang kini berusia 52 tahun ini dan Luhut bukanlah pertama kali. Sebelumnya kedua kerap bertemu soal rencana Musk untuk mengembangkan dan berinvestasi bidang industri baterai kendaraan listrik.
Namun sayangnya, Musk membatalkan rencananya dan sempat membuat Menko Marves Indonesia kecewa.
"Saya berkesempatan menjemput Elon di bandara pagi ini, kemudian membicarakan beberapa agenda beliau selama di sini. Tentunya beberapa kerja sama penting,” jelas Luhut.
Layanan Internet Starlink
Salah satu kerja sama penting yang dilakukan, yaitu layanan internet Starlink dari Amerika Serikat (AS) yang mampu menjangkau hingga pelosok Indonesia,
“Peluncuran Starlink akan dilakukan Elon bersama Presiden hari ini di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali,” jelas Luhut.
Baca juga: Elon Musk Beli Twitter Seharga Rp634 triliun
Kerja sama ini sebagai bentuk pemerataan akses internet di seluruh provinsi di Indonesia yang akan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Sehingga, kualitas kedua layanan tersebut dapat terus meningkat. Menko Luhut berharap melalui peluncuran Starlink ini, masyarakat di daerah terpencil bisa menikmati akses informasi dan jaringan internet yang cepat.
Sebagai informasi, Starlink adalah layanan internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX perusahaan teknologi milik Elon Musk.
Baca juga: PLN Icon Plus Beri Layanan Internet Gratis untuk Masyarakat Arjawinangun, Cirebon
Starlink ini menggunakan konstelasi satelit pada orbit rendah bumi (low earth orbit/LEO).
Nantinya, pengguna Starlink hanya memerlukan perangkat penerima kecil yang dikenal sebagai antena parabola atau dish untuk dapat terhubung ke jaringan satelit. (SG-2)
