KEMENTERIAN Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) tengah gencar mengampanyekan program Entrepreneur Hub ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia sebagai langkah menghadapi deindustrialisasi yang sedang terjadi.
Program ini diharapkan menjadi solusi untuk menciptakan wirausaha baru berbasis kampus, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih mandiri di tengah tantangan global.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, menjelaskan bahwa perkembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), telah menyebabkan pengurangan besar-besaran tenaga kerja di sektor manufaktur demi efisiensi.
Baca juga: BSI UMKM Center Terus Dorong Wirausaha untuk Naik Kelas dan Tumbuh
Banyak perusahaan kini enggan memperluas investasi ke negara berkembang, termasuk Indonesia, karena teknologi AI memungkinkan perusahaan menghemat biaya produksi dengan hasil yang lebih optimal.
“Jika ini dibiarkan, kita akan menghadapi badai pengangguran yang fatal, dan pada akhirnya, sektor usaha mikro akan semakin mendominasi ekonomi kita,” ujar Teten dalam keterangan pers, Jumat (6/9) sebagaimana dilansir situs Kemenkop UKM.
Oleh karena itu, Entrepreneur Hub diharapkan menjadi solusi untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan pada industri yang semakin terdisrupsi teknologi.
Program ini, menurut Teten, akan menjadi awal bagi terciptanya wirausaha baru yang inovatif dan terdidik.
Gandeng Kampus untuk Ciptakan Wirausaha Terdidik
Dalam acara “Entrepreneur Hub Goes to Campus” di Universitas Warmadewa, Bali, Teten menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menciptakan wirausaha muda.
Kemenkop UKM secara aktif menggandeng kampus-kampus di berbagai wilayah Indonesia untuk mendukung program ini.
Menurut Teten, penelitian menunjukkan bahwa 75% anak muda di Indonesia memiliki minat menjadi pengusaha, dan Entrepreneur Hub hadir untuk mewujudkan potensi tersebut.
“Kami ingin para mahasiswa tidak hanya bergantung pada lapangan kerja yang disediakan pemerintah atau swasta, melainkan mampu menciptakan lapangan kerja mereka sendiri,” kata Teten.
Baca juga: Wali Kota Jakpus Dorong IWAPI Gandeng Mahasiswi untuk Cetak Wirausaha Baru
Program ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan per kapita Indonesia.
Berdasarkan data Bappenas, pemerintah menargetkan pendapatan per kapita Indonesia mencapai 30.300 dolar AS pada tahun 2045, naik signifikan dari 4.191 dolar AS saat ini.
Untuk mencapai target tersebut, perlu adanya dorongan besar pada kewirausahaan, terutama di sektor yang lebih maju dan terintegrasi dengan teknologi.
Dari Tugas Akhir ke Bisnis Nyata
Teten juga menyarankan agar perguruan tinggi mulai memfasilitasi mahasiswanya dengan program pendampingan dan inkubasi bisnis.
Ia mengusulkan, tugas akhir mahasiswa dapat digantikan dengan pengembangan bisnis nyata yang telah dirintis selama masa studi mereka.
“Saya kira Universitas Warmadewa bisa menjadi pionir. Mahasiswa yang ingin jadi pengusaha harus memiliki business plan sejak awal, dan kampus dapat membina mereka hingga menjadi wirausaha sukses,” ujarnya.
Baca juga: Dorong Wirausaha Baru, Pemkab Kepulauan Seribu Gelar Pelatihan Olah Hasil Pertanian
Teten mengapresiasi Universitas Warmadewa yang telah menjadikan kewirausahaan dan inkubator bisnis sebagai mata kuliah wajib.
Hal ini, menurutnya, sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan rasio kewirausahaan nasional hingga 4 persen pada tahun ini.
Bangun Ekosistem Wirausaha di Kampus
Rektor Universitas Warmadewa, I Gde Suranaya Pandit, menyambut baik program ini dan menjelaskan bahwa kampusnya telah memiliki mata kuliah kewirausahaan dengan bobot dua SKS.
Melalui mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa lebih terbuka untuk menjadi wirausaha muda.
“Entrepreneur Hub Goes to Campus memudahkan terbentuknya ekosistem wirausaha di kalangan mahasiswa. Dengan platform ini, kami bisa berbagi informasi dan ide usaha yang berkolaborasi dengan berbagai pihak,” kata Suranaya.
Menurut Suranaya, mahasiswa yang sudah akrab dengan teknologi, khususnya media sosial, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan digital marketing dalam memasarkan produk-produk mereka.
Strategi pemasaran digital yang efektif dan semangat inovasi di tengah era disrupsi diyakini akan menjadi kunci sukses bagi wirausaha muda berbasis kampus.
Dengan Entrepreneur Hub, diharapkan semakin banyak wirausahawan muda terdidik yang lahir dari perguruan tinggi Indonesia, menciptakan lapangan kerja baru.
Entrepreneur Hub juga diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan mandiri di masa depan. (SG-2)