Di tengah aksi kontroversial peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah, yang berujung pada mandi susu sebagai bentuk protes, peternak di Kabupaten Bandung Barat mulai merasakan keresahan yang sama.
Minimnya pakan berkualitas membuat mereka khawatir produksi susu semakin menurun, bahkan terancam tidak memenuhi permintaan industri.
Dedi, 56, peternak, setiap hari membawa hasil panen susunya ke pos penyerahan di Kampung Areng, Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Baca juga: Krisis Penyerapan Susu di Boyolali, Jateng, 50 Ribu Liter Susu Terbuang
Produksi Susu Sapinya Turun Drastis
Namun Dedi bercerita dan mengeluh bahwa selama bertahun-tahun beternak, baru kali ini dirinya merasa produksi susu yang dihasilkan sapinya menurun drastis.
Ia menuturkan,“Sampai sekarang belum pernah kejadian susu harus dibuang. Tapi di Boyolali, kualitas pakan di sana bagus. Kami di sini makin sulit dapat pakan berkualitas.”
Para peternak menyetor susu kepada KPSBU) Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (SG/Fajar Ramadan)
Meski hujan turun deras, puluhan peternak tetap berbondong-bondong menyetor susu mereka ke Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) Lembang.
Baca juga: Menkop Siapkan Langkah Strategis Atasi Kisruh Koperasi Susu di Boyolali dan Pasuruan
Di tengah deretan wadah susu yang siap dikirim, Dedi menjelaskan kondisi sulit yang dihadapi para peternak di Lembang.
Dampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) beberapa tahun lalu masih terasa, membuat jumlah peternak dan produksi susu semakin menyusut.
Kesulitan Dapat Pakan yang Berkualitas
“Sekarang, kalau bisa dapat 25 liter dari satu sapi saja sudah susah, karena pakannya makin terbatas. Biasanya kami mengandalkan ampas tahu, tapi itu juga makin langka,” ujarnya.
Asep, 50, peternak lainnya, menyatakan keprihatinan yang sama. Ia menyesalkan aksi mandi susu di Boyolali namun juga menganggap bahwa kejadian ini adalah tanda pemerintah perlu segera turun tangan.
“Melihat kejadian itu, banyak pertanyaan muncul. Apakah karena kualitas susunya kurang baik atau ada masalah lain yang harus diselesaikan?” katanya.
Selain masalah pakan, kualitas susu menjadi sorotan. Asep menambahkan bahwa pasokan susu dari Jawa Tengah sering kali mengisi kekurangan di KPSBU Lembang, menunjukkan bahwa suplai lokal belum mencukupi.
Baca juga: Kembangkan Peternakan Unggul, Jawa Barat Gelar Kontes Ternak dan Expo Pangan 2024
Ia berharap pemerintah dapat mencari solusi yang berkelanjutan untuk ketersediaan pakan dan meninjau harga jual susu.
“Kami hanya berharap, ada perhatian lebih untuk masalah pakan ini, karena kualitas susu sangat dipengaruhi dari apa yang sapi makan,” jelas Asep.
“Dari segi harga juga, idealnya bisa naik seiring dengan kebutuhan yang semakin besar,” tutup Asep.
Aksi di Boyolali menjadi sinyal bahwa tantangan para peternak tak hanya soal produksi, tetapi juga kebutuhan dukungan pemerintah untuk mengatasi kesulitan di sektor peternakan yang kian kompleks.(Fajar Ramadan/SG-2)