Ekonomi

Pemkot Bandung Bertekad Akselerasi Wujudkan Kota Kembang sebagai 'Smart City'

Kini seiring dengan berjalannya waktu dalam merealisasikan Bandung Smart City, indeks SPBE Kota Bandung terus berproses menuju hasil yang lebih baik.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
22 Mei 2024
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar,  memberi pemaparan dalam Forum SPBE dan Smart City Kota Bandung di El Hotel, Jalan Merdeka Kota Bandung, Rabu (22/5). (Ist/Pemkot Bandung)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung bertekad mewujudkan kota pintar atau smart city lewat akselerasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

 

Kini seiring dengan berjalannya waktu dalam merealisasikan Bandung Smart City, indeks SPBE Kota Bandung terus berproses menuju hasil yang lebih baik.

 

Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, menyatakan pihak Pemkot Bandung terus mendorong sejumlah layanan publik harus beradaptasi dengan kemajuan zaman serta teknologi. 

 

Baca juga: Jejak Sejarah Jalan Braga, Kota Bandung: Antara Kemegahan dan Asal-Usul Nama

 

Adaptasi merupakan hal yang wajib diterapkan di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

 

“Kehidupan saat ini bergerak sangat cepat. Mereka yang dapat bertahan adalah yang sanggup beradaptasi dengan perubahan,” ujar Hikmat dalam Forum SPBE dan Smart City Kota Bandung di El Hotel, Jalan Merdeka Kota Bandung, Rabu (22/5).

 

Penggunaan Teknologi Harus dengan Sentuhan Humanis 

 

Meski begitu, Hikmat menekankan kemajuan teknologi yang harus disikapi. Teknoligi harus sejalan dengan sentuhan humanis yang dapat dirasakan oleh warga Bandung.

 

“Penting bagi kita, bagaimana teknologi ini tidak hanya memiliki intelektual yang bagus, melainkan juga memiliki etika atau rasa yang bagus,” kata Hikmat.

 

Baca juga: 'Braga Beken' Bangkitkan Semangat Wisata dan Kewirausahaan Lokal di Kota Bandung

"Rasa itu penting. Dalam filosofi Sunda ada cipta, rasa, dan karsa. Maka dari itu, penting bagi kita mengatur kehidupan di bumi ini agar tidak didominasi hal-hal yang membuat kita terbelenggu,” pesan Hikmat.

 

Ia menambahkan, Pemkot Bandung termasuk kota yang akan mengikuti kegiatan evaluasi implementasi program kota cerdas tahap 1 pada tahun 2024.

 

Berdasarkan hasil evaluasi implementasi Kota Cerdas 2023, Kota Bandung mendapatkan nilai baseline: 3,96, output: 3,89,  outcome: 3,68, impact: 3,77, quick win: 3,98 dengan nilai final 3,83. Hasil ini masuk lima besar yang hanya terpaut 0,01 dari Kota Surakarta (Solo).

 

“Kita ketahui bahwa pada evaluasi tahap satu bertujuan untuk menindaklanjuti progres hasil rekomendasi dari tim asessor kepada 241 kota/kabupaten yang terpilih pada periode 2017-2023,” ujar Hikmat.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana menyebut, posisi Kota Bandung dengan jumlah penduduk yang sebagian besar Gen Z dengan jumlah pengguna gawai, sosial media, serta internet yang sangat tinggi menyebabkan Kota Bandung sangat adaptif terhadap perkembangan teknologi yang sangat cepat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.

 

Baca juga: Berkat Inovasi dan Adaptasi, UMKM Saung Rajut asal Kota Bandung Tetap Eksis

 

Ia menambahkan, untuk mendorong potensi tersebut, Pemkot Bandung mendorong peningkatan pertumbuhan digitalisasi di masyarakat dengan memfasilitasi wifi gratis, pembangunan co-working space dan berbagai program lainnya.

 

“Sehingga, tujuan smart city yaitu kemudahan dalam memberikan pelayanan yang transparan dan meningkatkan inovasi-inovasi baru di masyarakat dapat tercapai, khususnya agar kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik,” ujar Yayan.

 

Sebagai informasi, kegiatan Forum SPBE dan Smart City Kota Bandung merupakan awal dari rangkaian kegiatan evaluasi SPBE dan Smart City di Kota Bandung.

 

Peserta kegiatan ini berasal dari seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemkot Bandung. (SG-2)