Ekonomi

OJK Tekankan Hilirisasi dan Inovasi Teknologi untuk Ketahanan Ekonomi Berkelanjutan

Hilirisasi bukan hanya soal meningkatkan nilai tambah sumber daya domestik, tetapi juga membuka peluang investasi baru dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
28 November 2024
Acara CEO Networking 2024 bertajuk "Navigating Global Market Forces and Technology Innovation for Sustainable Business" di Jakarta. (Dok.OJK)

KETUA Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyoroti pentingnya hilirisasi dan inovasi teknologi dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional yang berkelanjutan. 

 

Hal ini disampaikan dalam acara CEO Networking 2024 bertajuk "Navigating Global Market Forces and Technology Innovation for Sustainable Business" di Jakarta, Selasa (26/11).

 

Mahendra menegaskan bahwa hilirisasi bukan hanya soal meningkatkan nilai tambah sumber daya domestik, tetapi juga membuka peluang investasi baru dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

 

Baca juga: Upaya Lindungi Nasabah dari Dampak Penundaan Pembayaran. OJK Awasi Ketat KoinP2P

 

“Prinsipnya, hilirisasi meningkatkan daya tahan dan ketahanan ekonomi nasional. Dengan pengembangan nilai tambah dari sumber daya mineral maupun pertanian, ditambah peran sektor jasa keuangan dan multiplier effect yang besar, Indonesia dapat meraih manfaat ekonomi yang lebih luas,” jelas Mahendra.

 

Taksonomi Keuangan Berkelanjutan

 

Untuk mendukung ekonomi berkelanjutan, OJK telah meluncurkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI). 

 

Taksonomi versi pertama telah berfokus pada sektor transisi energi dan mineral kritis, yang menjadi elemen penting dalam transisi energi.

 

“Tahap selanjutnya adalah taksonomi versi kedua, yang mencakup sektor konstruksi, real estate, transportasi, penyimpanan, serta pertanian dan kehutanan. Finalisasi sedang berlangsung, dan kami targetkan rilis awal tahun depan,” tambah Mahendra.

 

Selain itu, OJK mendukung langkah pemerintah untuk menjadi anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan kelompok BRICS. 

 

Baca juga; Komisi XI DPR RI Desak OJK Lebih Tegas Berantas Judi Online

 

Keanggotaan ini dinilai strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi, keuangan, dan investasi Indonesia dalam menghadapi tantangan global.

 

Peran Pasar Modal dan Investasi dalam Pertumbuhan Ekonomi

 

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, mengungkapkan pentingnya peran pasar modal sebagai pilar pembiayaan pembangunan, khususnya dalam mendukung hilirisasi, transisi energi, dan penguatan ekonomi digital.

 

“Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, keterlibatan sektor pasar modal sangat penting. Pasar modal menjadi instrumen utama dalam membiayai program strategis nasional,” ujar Ferry.

 

Senada dengan itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan P. Roeslani, menyatakan bahwa investasi adalah mesin utama pertumbuhan ekonomi.

 

Baca juga: OJK Dorong Pertumbuhan Perbankan Syariah untuk Dukung Ekonomi Daerah

 

“Dukungan hilirisasi, penguatan pasar modal, dan dorongan investasi strategis, termasuk di sektor karbon, menjadi fondasi utama untuk mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan,” kata Rosan.

 

CEO Networking 2024: Sinergi untuk Pertumbuhan Pasar Modal

 

Acara CEO Networking 2024 digelar oleh OJK bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bagian dari peringatan 47 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia.

 

Acara ini diharapkan menjadi momentum penting untuk meningkatkan sinergi antara regulator, pelaku pasar, dan pemangku kepentingan. 

 

Kolaborasi ini bertujuan mempercepat pertumbuhan pasar modal Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan ekonomi nasional.

 

Dengan hilirisasi, inovasi teknologi, dan dukungan pasar modal, Indonesia optimistis dapat menciptakan ekonomi yang tangguh, modern, dan berkelanjutan. (SG-2)