DUNIA perdagangan daring Tanah Air dikejutkan dengan pengumuman Bukalapak.com Tbk yang akan menutup layanan penjualan produk fisik per 9 Februari 2025.
Langkah penutupan Bukalapak.com Tbk diambil seiring dengan rendahnya kontribusi penjualan produk fisik, yang hanya menyumbang kurang dari 3% terhadap total pendapatan perusahaan.
Keputusan strategis ini membawa tantangan besar, terutama bagi mitra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah lama bergantung pada platform tersebut.
Baca juga: Kehadiran Aplikasi ‘Temu’ dari China Ancam UMKM Lokal dan Rumor Akuisisi Bukalapak
Sebagai perusahaan teknologi yang telah mencetak sejarah dengan perolehan Initial Public Offering (IPO) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), perubahan arah Bukalapak menimbulkan kekhawatiran tentang nasib ribuan pelaku UMKM.
Menanggapi situasi ini, Anggota Komisi VI DPR RI, Amin AK, menegaskan perlunya langkah mitigasi cepat untuk melindungi para pelapak terdampak.
Anggota Komisi VI DPR RI, Amin AK. (Dok.DPR RI)
Langkah Mitigasi UMKM
Dalam rilis media yang dikutip oleh Parlementaria, Amin AK mengusulkan empat langkah strategis untuk meminimalisir dampak penutupan ini.
- Fasilitasi Migrasi ke Platform Lain
Bukalapak diharapkan memfasilitasi mitra UMKM untuk beralih ke platform e-commerce lain. Proses ini dapat didukung dengan pelatihan dan pendampingan, sehingga para pelapak dapat beradaptasi dengan lancar di ekosistem baru.
Baca juga: Hotel yang Abaikan Produk UMKM Terancam Kehilangan Acara Pemerintah di Kaltim
- Dukungan Finansial
Memberikan bantuan modal atau insentif finansial kepada UMKM terdampak menjadi langkah penting untuk menjaga kelangsungan usaha selama masa transisi.
- Penguatan Kapasitas Digital
Mengadakan program pelatihan untuk meningkatkan literasi digital pelaku UMKM. Langkah ini bertujuan mempersiapkan mereka menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang.
- Kolaborasi dengan Platform Lain
Pemerintah perlu mendorong kerja sama antara berbagai pihak, termasuk asosiasi dan platform e-commerce lain, guna menyediakan solusi alternatif bagi mitra UMKM yang kehilangan akses pasar.
Komitmen Sosial Bukalapak
Amin AK juga menekankan pentingnya Bukalapak untuk memberikan pendampingan dan solusi bagi mitra UMKM yang terdampak, sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.
"Kami berharap Bukalapak berperan aktif dalam memastikan keberlanjutan usaha para pelapak, mengingat kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional sangat signifikan," ujarnya.
Data per Maret 2023 mencatat jumlah mitra UMKM yang terdaftar di Bukalapak mencapai 16,8 juta, dengan sekitar 6 juta pelapak aktif.
Penutupan layanan ini berpotensi menyebabkan kerugian kumulatif hingga triliunan rupiah per bulan.
Baca juga: BRI UMKM Export 2025 Siap Angkat Produk Lokal ke Panggung Global
Pasalnya rata-rata pendapatan bulanan pedagang online di Bukalapak berkisar antara Rp5 juta hingga Rp20 juta.
Masa Depan UMKM di Era Digital
Penutupan lapak online Bukalapak menjadi pengingat akan pentingnya diversifikasi dan kesiapan digital bagi UMKM.
Dengan langkah mitigasi yang tepat, diharapkan pelaku usaha dapat bertahan dan terus berkembang di tengah perubahan lanskap e-commerce.
Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan UMKM menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem bisnis yang resilient dan inklusif. (SG-2)