INDONESIA merupakan produsen sagu terbesar di dunia dan berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber ketahanan pangan nasional.
“Saat ini pemerintah telah menjadikan program peningkatan pengolahan sagu nasional sebagai salah satu program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu 2024 di ruang Garuda dan Plaza Pameran Industri Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (29/7).
Dalam sambutannya yang juga disiarkan langsung lewat kanal Youtube, Menteri Agus berharap dengan adanya simposium sagu, pihaknya dapat merumuskan berbagai usulan kebijakan yang dapat mempercepat pengembangan industri pengolahan sagu di Indonesia
Baca juga: Kemenperin: Indonesia Food Innovation 2024 Jaring dan Kembangkan IKM Pangan Inovatif
“Semoga kita bisa bersama-sama dapat merumuskan berbagai usulan kebijakan agar potensi bisa dioptimalkan. Mari kita sama-sama berpikir out of the box, bagaimana untuk mempercepat dukungan agar industri pengolahan sagu bisa tumbuh di Indonesia,” imbuhnya.
Dalam simposium itu turut berpartisipasi 14 narasumber yang berasal dari instansi pemerintah, akademisi, dan praktisi. Beberapa kementerian yang terlibat antara lain Kementerian Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh lembaga pembiayaan dan industri pengolah sagu.
Selain diskusi dan paparan materi, simposium ini juga diisi dengan pameran yang berlokasi di Plaza Pameran Industri. Pameran ini diikuti oleh 21 peserta yang terdiri dari instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha olahan sagu.
Baca juga: Ekspor Industri Makanan dan Minuman Capai Rp 698,9 Triliun
"Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai produk olahan sagu serta meningkatkan manfaat sagu dalam negeri," imbuh Menperin.
Dalam rangkaian acara, juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan beras analog sagu instan antara Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kemenperin dan Pusat Riset Agro Industri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Penandatanganan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mendorong hilirisasi pengembangan industri pengolahan sagu.
Baca juga: Pemerintah Gulirkan Restrukturisasi Mesin Industri Makanan dan Minuman pada 2024
Agus juga berharap, melalui simposium itu, kesadaran masyarakat akan besarnya potensi dan manfaat pengembangan sagu dapat meningkat.
"Kami optimistis bahwa sagu dapat menjadi alternatif sumber karbohidrat penting bagi masyarakat Indonesia, serta mendukung ketahanan pangan nasional," tutupnya.
Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu 2024 ini menjadi ajang penting bagi berbagai pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam upaya pengembangan industri sagu di Indonesia. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan industri sagu dapat tumbuh lebih pesat dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. (Fajar Ramadan/SG-1)