Ekonomi

Menkop Budi Arie Dorong Koperasi Penggerak Ekonomi Nasional di Tahun 2025

Koperasi perlu meningkatan daya saing agar mampu menciptakan nilai tambah bagi anggotanya dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
19 Desember 2024
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi. (Ist/Kemenkop)

MENTERI Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menargetkan koperasi menjadi motor penggerak ekonomi nasional di tahun 2025. 

 

Dengan ditetapkannya tahun depan sebagai Tahun Koperasi Internasional oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ia berharap momentum ini dapat dimanfaatkan sebagai tonggak kebangkitan koperasi di Indonesia.

 

"Saya ingin koperasi di sepanjang tahun 2025 menciptakan gebrakan yang berarti dalam mewarnai Tahun Koperasi Internasional," ujar Budi.

 

Baca juga: Menkop Minta Forum KBI Jadikan 2025 sebagai Kebangkitan Koperasi di Tanah Air

 

Pernyatan Menkop diungkapkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Produsen Induk KUD Indonesia Ke-44, bertema Solid, Bersatu, Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045, di Jakarta, Rabu (18/12).

 

Fokus pada Transformasi dan Penguatan Koperasi

 

Untuk mendukung target tersebut, Kementerian Koperasi (Kemenkop) telah menyiapkan berbagai langkah strategis, termasuk menciptakan landscape yang lebih berkeadilan bagi koperasi dengan mempertimbangkan struktur sosial, politik, dan ekonomi.

 

Budi menyebutkan, kontribusi koperasi dalam perekonomian harus diperbesar, seperti yang dilakukan di negara-negara maju di mana koperasi menyumbang hingga 30 persen pada sektor pertanian.

 

“Koperasi harus menjadi gairah baru bagi masyarakat dan menjadi salah satu pilar utama ekonomi nasional, selain swasta dan BUMN,” tegasnya.

 

Baca juga: Penerapan 'Good Corporate Governance', Kunci Koperasi Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan

 

Kemenkop juga memperkuat koperasi yang ada untuk berkembang menjadi super induk koperasi melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) dan inovasi pengelolaan.

 

Koperasi dan Ketahanan Pangan

 

Pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto menjadikan kemandirian ekonomi rakyat dan kedaulatan pangan sebagai visi besar. 

 

Dalam kerangka tersebut, koperasi, terutama Koperasi Unit Desa (KUD), memiliki peran strategis sebagai penggerak utama ekonomi berbasis desa.

 

“Swasembada pangan menjadi fokus utama, dan koperasi harus diberi ruang untuk memainkan peran penting dalam rantai pasok pertanian,” tutur Budi.

 

Koperasi juga dilibatkan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menyediakan kebutuhan pangan berbasis sektor pertanian. 

 

Baca juga: Menkop Budi Arie Dorong Pembentukan Koperasi Pengemudi Indonesia

 

Ratusan koperasi, mulai dari koperasi susu hingga koperasi petani sayur dan peternak telur, telah disiapkan untuk mendukung program ini.

 

“Kami terus melakukan simulasi dan menghitung kesiapan koperasi sebagai rantai pasok dalam program MBG. Harapannya, koperasi dapat berkolaborasi dengan lebih baik,” ungkapnya.

 

Komitmen Perbaikan dan Inovasi

 

Dalam pembukaan RAT Koperasi Produsen Induk KUD Indonesia, Budi menegaskan pentingnya mengembalikan koperasi sebagai soko guru ekonomi nasional. 

 

Ia menekankan perlunya peningkatan daya saing koperasi agar mampu menciptakan nilai tambah bagi anggotanya dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.

 

"Koperasi harus menjadi kekuatan ekonomi rakyat, bukan hanya alternatif ekonomi," ujarnya.

 

Budi juga meminta dukungan dari semua pihak agar koperasi dapat menjadi instrumen yang berkelanjutan dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

 

Dukungan dari Inkud

 

Ketua Inkud, Portasius Nggedi, menyatakan optimismenya terhadap masa depan koperasi di bawah pemerintahan Presiden Prabowo. 

 

Menurutnya, visi Asta Cita yang diusung pemerintah menjadi angin segar bagi kebangkitan koperasi.

 

“Kami mendukung program MBG yang berkelanjutan dan memastikan subsidi pupuk tepat sasaran,” ujar Portasius. 

 

“Koperasi berperan dalam distribusi hasil pertanian untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

 

Dengan kolaborasi antara pemerintah, koperasi, dan masyarakat, tahun 2025 diharapkan menjadi awal dari transformasi koperasi Indonesia menuju kekuatan ekonomi yang lebih besar. (SG-2)