Ekonomi

Menkop Budi Arie Dorong Pembentukan Koperasi Pengemudi Indonesia

Jumlah 18 ribu anggota dari kalangan sopir logistik, driver online, dan pengemudi lainnya adalah potensi luar biasa

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
17 Desember 2024
Menkop Budi Arie Setiadi menerima kunjungan jajaran pengurus Srikandi ARUN, di ruang kerjanya, Jakarta, Jumat (13/12). (Ist/KemenkioP)

MENTERI Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung penuh pembentukan badan hukum koperasi bagi Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI), yang merupakan bagian dari Srikandi Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN). 

 

Dukungan ini diberikan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dari jumlah anggota RBPI yang telah mencapai 18 ribu orang di seluruh Indonesia.

 

"Jumlah 18 ribu anggota dari kalangan sopir logistik, driver online, dan pengemudi lainnya adalah potensi luar biasa,” ujar Budi Arie saat menerima kunjungan pengurus Srikandi ARUN di ruang kerjanya, Jakarta, baru-baru ini.

 

Baca juga: Selamatkan Batik: Perjuangan Koperasi Lokal di Tengah Gempuran Impor


 

“Jika potensi ini dikembangkan melalui koperasi, dampaknya akan sangat besar," ujar Menkop.

 

Kopdi: Nama Singkat untuk Koperasi Pengemudi Indonesia

 

Menkop Budi Arie memberikan usulan agar koperasi yang dibentuk diberi nama sederhana namun mudah diingat, yakni Kopdi atau Koperasi Pengemudi Indonesia. 

 

Melalui koperasi ini, pengelolaan kebutuhan pengemudi seperti suku cadang, bahan bakar, layanan cuci kendaraan, hingga warung makan pengemudi dapat terpusat dan lebih terorganisir.

 

"Jika koperasi sudah terbentuk, semua kebutuhan itu bisa dikelola secara efisien oleh koperasi. Ini akan meningkatkan kesejahteraan pengemudi dan efisiensi operasional mereka," jelas Budi Arie.

 

Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis

 

Selain membantu pengemudi, Budi Arie juga melihat potensi koperasi pengemudi dalam mendukung program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). 

 

Nantinya, koperasi dapat berperan dalam distribusi makanan ke sekolah-sekolah atau lokasi lain yang membutuhkan.

 

"Kalau Kopdi bisa berjalan baik, maka mereka bisa dilibatkan sebagai penyedia layanan distribusi untuk program MBG. Ini akan memberikan nilai tambah ekonomi bagi pengemudi," tambah Budi Arie.

 

Dorong Koperasi untuk Ojek Online (Ojol)

 

Tidak hanya bagi pengemudi logistik dan driver online, Budi Arie juga mendorong organisasi pengemudi ojek online (Ojol) untuk membentuk koperasi. 


Hal ini dinilai penting agar para pengemudi Ojol memiliki posisi tawar yang lebih kuat dalam menghadapi perusahaan aplikasi.

 

Budi Arie menyarankan pembentukan koperasi skala kecil, dengan jumlah anggota 1.000 pengemudi per koperasi. 

 

Baca juga: Wamenkop Dorong Koperasi Jadi Pilar Ekonomi Nasional

 

Jika ini terwujud, koperasi-koperasi tersebut dapat bergabung menjadi koperasi induk, yang berfungsi sebagai payung organisasi pengemudi Ojol.

 

"Bayangkan jika ada satu juta pengemudi Ojol, lalu dibentuk koperasi untuk setiap 1.000 pengemudi,” jelasnya. 

 

“Akan ada seribu koperasi Ojol yang bergabung dalam satu induk koperasi. Posisi tawar mereka akan sangat kuat," kata Menkop.

 

Belajar dari Kegagalan Kosti

 

Namun, Budi Arie mengingatkan pentingnya pengelolaan koperasi yang profesional. 

 

Ia menyoroti kegagalan Koperasi Taksi (Kosti) di masa lalu sebagai pelajaran berharga.

 

"Kosti awalnya koperasi yang baik, tetapi hancur karena manajemen diambil alih oleh pihak yang tidak menguasai ilmu manajemen,” terang Menkop. 

 

“Tugas pengemudi adalah mengemudi, sementara manajemen koperasi harus diserahkan kepada ahlinya," tegas Budi Arie.

 

Srikandi ARUN Siap Bergerak

 

Ketua Umum DPP Srikandi ARUN, Linda Kartika Dewi, menyambut baik dukungan yang diberikan oleh Menkop Budi Arie. 

 

Menurutnya, Srikandi ARUN, yang berdiri sejak 2015, memiliki misi pemberdayaan ekonomi keluarga, khususnya yang melibatkan kaum perempuan.

 

"Kami memiliki tujuh organisasi perempuan di bawah naungan Srikandi ARUN, yang bergerak di berbagai sektor seperti seni budaya, pendidikan, kesehatan, UMKM, pengemudi, hingga pariwisata," ujar Linda.

 

Linda menjelaskan bahwa RBPI, sebagai salah satu anggota Srikandi ARUN, akan menjadi pionir dalam membentuk koperasi pengemudi. 

 

Ke depan, koperasi induk juga akan menaungi berbagai sektor seperti UMKM, dosen, hingga pekerja informal lainnya.

 

"Pembentukan koperasi ini diharapkan bisa menjadi solusi pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan,” jelasnya. 


“Ini bukan hanya untuk pengemudi, tapi juga untuk kelompok masyarakat lainnya," tutup Linda.

 

Dengan dukungan penuh dari Kementerian Koperasi, pembentukan koperasi pengemudi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi para pengemudi di Indonesia. (SG-2)