Ekonomi

Mendag Zulkifli: RI-Nigeria Sepakati Tingkatkan Kerja Sama Dagang

Menteri Uzoka-Anite menyambut baik usulan Mendag Zulkifli terkait kerja sama penurunan tarif (PTA) antara Indonesia dan Nigeria. Menurutnya, beberapa sektor yang nilai perdagangannya berpotensi untuk ditingkatkan antara lain pertambangan, otomotif, dan tekstil.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
12 Juni 2024
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan melakukan pertemuan bilateral dengan dengan Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Investasi Republik Federasi Nigeria, Doris Nkiruka Uzoka-Anite di Istanbul, Turki, pada Senin (10 /6). (Dok.Kemendag)

SELAIN  bertemu dengan Menteri Perdagangan Turki Ömer Bolat,  Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Investasi Republik Federasi Nigeria, Doris Nkiruka Uzoka-Anite, di Istanbul, Senin, (10/6) waktu setempat. 

 

Dalam pertemuan itu Indonesia  menjajaki peluang meningkatkan kerja sama dagang dengan Nigeria melalui skema perjanjian kerja sama penurunan tarif (PTA). 

 

“Dalam lima tahun terakhir, perdagangan Indonesia dan Nigeria mengalami tren peningkatan yaitu sekitar 30%. Tentunya nilai ini masih bisa terus ditingkatkan. Untuk itu, kami berharap bisa melakukan kerja sama PTA dengan Nigeria yang cenderung lebih mudah dirundingkan sebelum sampai ke pembahasan tahap kerja sama bilateral yang lebih luas,” ungkap Mendag Zulkifli, dalam rilis Kemendag, Selasa (11/6) malam.

 

Baca juga: Bertemu Menteri Perdagangan Turki, Mendag Tawarkan Kerja Sama Alutsista dan Investasi IKN

 

Pertemuan bilateral berlangsung di sela The 3rd Ministerial Meeting of the TPS-OIC Trade Negotiations Committee (TNC) and Informal Meeting of the D-8 Trade Ministers.

 

Nigeria. Ekonomi Indonesia selama ini tumbuh di atas 5%, inflasi terjaga di bawah 3%, dan GDP sebesar USD 1,4 triliun. 

 

Presiden terpilih menargetkan pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 7-8%. Untuk itu, penting bagi Indonesia meningkatkan perdagangan dengan mitra strategis termasuk Nigeria.

 

Baca juga: SOM Komite Perundingan Perdagangan Sistem Perdagangan Preferensi OKI di Turki Dimulai

 

“Indonesia memiliki beberapa perjanjian bilateral dengan beberapa negara seperti Chile dan Uni Emirat Arab. Saya meyakini kerja sama dengan Nigeria juga akan meningkatkan perdagangan bilateral secara signifikan. Selain itu, saya mengundang pengusaha Nigeria agar dapat menghubungi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Nigeria untuk dapat memfasilitasi dan memberikan informasi tentang peluang bisnis dengan dunia usaha di Indonesia,” imbuh Mendag.

 

Menteri Uzoka-Anite menyambut baik usulan Mendag terkait kerja sama PTA antara Indonesia dan Nigeria. Menurutnya, beberapa sektor yang nilai perdagangannya berpotensi untuk ditingkatkan antara lain pertambangan, otomotif, dan tekstil. Pihak Nigeria juga menerima inisiatif Mendag yang berencana mengajak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk melakukan penjajakan bisnis (business matching) ke Nigeria dalam waktu dekat.

 

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Hadiri Pertemuan Tingkat Menteri Negara OKI di Turki

 

Adapun beberapa mitra penting di Nigeria adalah perusahaan dari Indonesia, seperti Indofood di bidang makanan, dan Kalbe Farma di bidang kesehatan. Indofood bahkan menjadi eksportir makanan terbesar dari Nigeria dan pasar ekspornya telah menjangkau Uni Eropa.

 

Pada pertemuan itu, Mendag Zulkifli Hasan didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono.


Perdagangan Indonesia-Nigeria

Total perdagangan Indonesia-Nigeria periode Januari-April 2024 sebesar USD942,3 juta. Nilai ekspor Indonesia ke Nigeria USD156,5 juta sedangkan impor Indonesia dari Nigeria USD785,8 juta. 

 

Sementara itu, pada 2023 total perdagangan Indonesia dengan Nigeria sebesar USD4,4 miliar. Ekspor Indonesia ke Nigeria pada 2023 tercatat sebesar USD498,3 juta dan impor Indonesia dari Nigeria USD3,9 miliar. Terdapat tren peningkatan total perdagangan dalam lima tahun terakhir (2019—2023) hingga 30,5%.

 

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Nigeria pada 2023, yaitu margarin (USD82,7 juta), kertas tidak dilapisi (USD72,5 juta), minyak kelapa sawit (USD68 juta), saus (27,5 juta), serta produk farmasi/ medis (USD18 juta). Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Nigeria, yaitu minyak bumi mentah (USD3,8 miliar), biji kakao (108,9 juta), aluminium tidak ditempa (USD8,9 juta), bijih dan konsentrat seng (USD800 ribu), serta jahe, safron, dan kunyit (USD 300 ribu).

 

Nilai investasi Nigeria di Indonesia pada 2023 tercatat sebesar USD 438,6 ribu dengan total 44 proyek. Nilai tersebut meningkat 12,2% dibandingkan 2022 yang tercatat sebesar USD391 ribu dengan total 12 proyek. (SG-1)