KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) lewat Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) berhasil mempertemukan para desainer juara Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) 2022 dengan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri outsole, yaitu PT Sole Multi Idea (SMID) dan jenama lokal Prabu Indonesia.
Kolaborasi tersebut menciptakan artikel sepatu bernama ‘Jaladara’ yang dipamerkan pada gelaran Pameran Indo Leather and Footwear pada 31 Juli-2 Agustus 2024 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
“Kolaborasi menjadi salah satu langkah strategis bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) alas kaki untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Dirjen IKMA) Reni Yanita dalam keterangannya, Senin (5/8).
Baca juga: BPS: Industri Tekstil, Pakaian Jadi, dan Alas Kaki Tumbuh Positif di Triwulan I 2024
Tidak hanya itu, sambungnya, kolaborasi yang efektif dapat memberikan keuntungan kompetitif signifikan bagi IKM dan membantu mereka untuk beradaptasi dalam pasar yang terus berubah dan berkembang.
Reni mengatakan pihaknya gencar mendorong industri alas kaki Indonesia khususnya para pelaku IKM untuk dapat terus tumbuh dan berkembang. Pasalnya, Industri alas kaki merupakan salah satu sektor strategis yang memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.
Guna membangkitkan gairah usaha para pelaku IKM alas kaki Indonesia, Kemenperin melalui unit pelaksana teknis (UPT) BPIPI Sidoarjo secara konsisten menggaungkan kampanye #IndonesiaMelangkah yang juga bertujuan untuk memacu semangat IKM alas kaki agar berkolaborasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menciptakan inovasi baru.
Baca juga: Kemenperin Beri Pendampingan Teknologi ke IKM Alas Kaki NTB agar Semakin Berinovasi
“Kampanye ini sejalan dengan program Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC), yaitu kompetisi kreatif berskala nasional dalam bidang industri alas kaki, juga program lainnya Indonesia Footwear Network (IFN) yang merupakan platform digital untuk berjejaring antarpelaku usaha bidang alas kaki dari hulu hingga ke hilir agar terjalin kemitraan yang saling menguntungkan,” papar Reni.
Melalui kampanye #IndonesiaMelangkah, imbuhnya, Ditjen IKMA aktif mendorong kolaborasi dengan berbagai mitra IKM untuk mendukung ekosistem industri alas kaki nasional agar semakin berdaya saing global. Apalagi, industri alas kaki lokal memiliki potensi pasar internasional yang besar.
Secara terpisah, Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Alexandra Arri Cahyani, menyampaikan, kolaborasi tersebut sebagai pilot project untuk keberlanjutan sol #IndonesiaMelangkah yang targetnya pada tahap awal ini akan dibagikan sample-nya kepada 50 IKM alas kaki yang tertarik berkolaborasi.
Baca juga: Ekspor Meningkat, Produk Tekstil, Kayu dan Alas Kaki Jadi Primadona Jateng
“Dari contoh sol yang dibagikan, IKM dapat mencoba membuat produk dan BPIPI akan mendorong kualitas, serta promosi bagi IKM alas kaki tersebut,” ucapnya.
Temu pelaku industri
Pameran Indo Leather and Footwear merupakan ajang yang mempertemukan berbagai pelaku industri dari sektor kulit, alas kaki, dan tekstil.
Pada pameran kali ini, BPIPI juga berkolaborasi dengan komunitas desainer alas kaki Footwear Forum untuk menghadirkan booth “Indonesia Local Select” yang menampilkan 27 produk IKM lokal pilihan.
Acara tersebut juga diisi dengan aktivasi footwear knowledge melalui kegiatan demo pembuatan sepatu, carving, hingga shoe finish, serta booth Layanan Konsultasi Program oleh BPIPI.
Aktivasi lain yang juga sangat menarik sebagai forum berjejaring pelaku usaha adalah sharing and talkshow dalam berbagai topik mengenai tren industri alas kaki.
Sementara itu, Kepala BPIPI Syukur Idayati, menambahkan, kolaborasi itu sebagai wujud nyata peran pemerintah dan dukungan sesama pelaku bisnis industri dalam negeri, yang diharapkan dapat menumbuhkan industri persepatuan di Indonesia.
Lebih lanjut, Reni mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemenperin yaitu kinerja ekspor industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sepanjang 2023 mencapai USD7,56 miliar.
Adapun pada periode Januari-Februari 2024 menembus angka USD1,29 miliar, atau meningkat sebesar 3,2% dibandingkan periode yang sama pada 2023.
“Pelaku IKM alas kaki nasional memiliki potensi pasar yang besar. Untuk dapat memanfaatkannya, pelaku IKM perlu menempa diri dalam mengembangkan bisnis yang inovatif dan berkelanjutan,” tegas Reni lagi. (SG-1)