Ekonomi

Lewat Gernas BBI dan BBWI 2024 Pemerintah Targetkan 30 Juta UMKM/IKM ke Pasar Digital

Selama empat tahun terakhir, pemerintah gencar menggaungkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI)  untuk terus mendongkrak peningkatan belanja produk industri dalam negeri. 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
10 Desember 2024
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam sambutannya saat Puncak Acara Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Ite Begawe Fest 2024 di Mataram, Minggu (8/12) malam. (Dok. Kemenperin)

MELALUI penyelenggaraan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI dan BBWI) 2024, Pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta usaha mikro, kecil dan menengah/industri kecil dan menengah (UMKM/IKM) dapat bertransformasi masuk ke pasar digital.

 

Selain itu,  transaksi penjualan UMKM/IKM yang menjadi target pembinaan diharapkan bisa mencapai minimal Rp50 miliar per daerah, serta tercapainya 1,2 - 1,5 miliar perjalanan wisata di Indonesia.

 

Demikian disampaikan Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam sambutannya pada puncak  acara Harvesting Gernas BBI Ite Begawe Fest 2024 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (8/12) malam.

 

Baca juga: Gernas BBI dan BBWI 2024 di NTB Lahirkan 30 IKM dengan Omzet Meroket

 

“Tahun ini, Kemenperin sebagai Campaign Manager dalam Gernas BBI dan BBWI 2024 yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) serta para top brands dan sponsor,” ujarnya dalam keterangan resmi Kemenperin, Senin (9/12).

 

Menurut Faisol, NTB dikenal memiliki kekayaan sumber daya alam sehingga punya potensi dalam menumbuhkan perekonomian sektor kreatif. Hal itu terlihat dari produk-produk industri kerajinan di NTB yang inovatif dan kompetitif. Bahkan, sebagian sudah ada yang diekspor ke beberapa negara.

 

Rangkaian kegiatan Harvesting BBI dan BBWI di NTB diselenggarakan pada 6 – 8 Desember 2024 di Halaman NTB Mall yang berada di komplek Islamic Center Kota Mataram, NTB. 

 

Baca juga: Harvesting BBI dan BBWI 2024, Sulsel Pamerkan Produk UMKM Lokal Unggulan

 

Sebagai Campaign Manager Gernas BBI dan BBWI Provinsi NTB Ite Begawe Fest 2024, Kemenperin memberikan dukungan penuh dalam rangka meningkatkan daya saing produk dan kualitas SDM sektor IKM di NTB.

 

“Dukungan tersebut meliputi fasilitasi dan pendampingan, seperti penguasaan teknologi e-business melalui Program e-Smart IKM, integrasi ke dalam e-katalog LKPP, edukasi dan konsultasi usaha, literasi digital, penyelenggaraan webinar, pendaftaran merek IKM, pendampingan sertifikasi TKDN-IK, desain serta pencetakan kemasan, hingga promosi dan publikasi melalui media sosial,” tutur Wamenperin.

 

Sementara itu, Penjabat (Pj.) Gubernur NTB, Hassanudin menyampaikan, Gernas BBI dan BBWI Ite Begawe Fest 2024 telah menjadi platform penting untuk mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia serta memperkuat kemitraan antara pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat. 

 

Baca juga: KKP Jadikan Gernas BBI/BBWI Momentum Perkuat UMKM Perikanan di Maluku

 

“Diharapkan program dan event ini akan membuka peluang baru bagi pengembangan industri kreatif dan manufaktur di daerah, serta meningkatkan daya saing produk-produk lokal di pasar domestik maupun internasional,” ujarnya.

 

Hassanudin turut mengungkapkan besarnya peran IKM bagi perekonomian masyarakat NTB, 

 

“Di NTB, IKM bukan hanya menjadi penyokong ekonomi lokal, tetapi juga telah membuka peluang bagi masyarakat untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas hidup. Bahkan, kehadiran IKM di NTB telah memperlihatkan kemampuan bersaing di pasar nasional dan internasional,” imbuhnya.


Selama empat tahun terakhir, pemerintah gencar menggaungkan Gernas BBI untuk terus mendongkrak peningkatan belanja produk industri dalam negeri. 

 

Pemerintah tak henti mengajak masyarakat untuk membeli, menggunakan, mengonsumsi, serta mempromosikan produk-produk lokal terutama buatan IKM agar sektor industri di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang.

 

Sejak 2023, pemerintah juga telah menyinergikan Gernas BBI dengan Gernas BBWI karena gerakan belanja produk lokal selaras dengan promosi dan ajakan untuk berwisata di Indonesia. 

 

Dengan demikian, pasar-pasar produk usaha mikro, kecil dan menengah/industri kecil dan menengah (UMKM/IKM) dapat terbuka semakin lebar bersamaan dengan terbukanya peluang dan potensi perekonomian yang didorong oleh sektor pariwisata.

 

“Gerakan BBI bukan sekadar slogan. Ini adalah panggilan untuk mencintai, mendukung, dan membanggakan hasil karya kita sendiri,” tambah Faisol.

 

Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah adalah sektor IKM, yang selama ini terbukti menjadi penyanggah dan penyelamat bagi perekonomian nasional dari tekanan atau ancaman ketidakpastian ekonomi global.

 

Di sisi lain, komitmen pemerintah dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri ini juga ditunjukkan dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 yang mengamanatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta BUMN dan BUMD untuk merencanakan, mengalokasikan, dan merealisasikan paling sedikit 95% dari nilai anggaran belanja barang/jasa untuk menggunakan Produk Dalam Negeri (PDN) dan 40% di antaranya untuk menggunakan produk Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Koperasi.

 

“Hal tersebut membuka pasar yang lebih luas bagi produk-produk IKM, selain pasar konvensional yang menjangkau masyarakat umum, juga menjangkau pasar pengadaan barang/jasa pemerintah,” tutur Wamenperin.

 

Untuk mendukung target pembelian PDN pada tahun 2024, Kemenperin menerbitkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai jaminan bahwa produk yang dihasilkan adalah produksi lokal. 

 

Melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 46 Tahun 2022, sertifikasi TKDN untuk Industri Kecil (TKDN-IK) dibuat sederhana, gratis, dan cepat. Hingga 7 Desember 2024, telah diterbitkan 24.061 sertifikat TKDN-IK untuk 27.064 produk. (SG-1)