Ekonomi

KKP: Produksi Perikanan Tangkap Lampaui Target, Tembus 111,33% di Semester I

Pada semester I 2024, nilai tukar nelayan (NTN) menyentuh angka 101,62 dari target 108,00. NTN merupakan indikator mengukur kemampuan daya beli nelayan sebagai salah satu pelaku utama di subsektor perikanan tangkap.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
28 Juli 2024
Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Mochamad Idnillah pada Konferensi Pers Kinerja KKP Semester I, Jumat (26/7). (Dok.KKP)

 

PRODUKSI perikanan tangkap pada semester I tahun 2024 di Indonesia  melampaui target, yakni mencapai 111,33% atau 3,34 juta ton (angka sangat sementara), yang terdiri dari perairan laut dan perairan darat.

 

Demikian catatan  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang disampaikan Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Mochamad Idnillah pada Konferensi Pers Kinerja KKP Semester I, Jumat (26/7).

 

“Adanya peningkatan ini terutama terkait perbaikan pencatatan ikan di pelabuhan perikanan serta optimalisasi SOP bersama dengan Ditjen PSDKP,” ungkapnya seperti dikutip rilis KKP, Sabtu (27/7) 

 

Baca juga:Indo Fisheries 2024: KKP Taksir Transaksi Capai Rp151,75 Miliar

 

Lebih lanjut Idnillah menyampaikan capaian produksi tahun 2024 semakin berorientasi pada kualitas. Peningkatan ini terjadi pada 12 pelabuhan perikanan unit pelaksana teknis (UPT) pusat dan 66 unit (UPT) daerah.

 

“Paling dominan memang penangkapan ikan di laut berupa ikan pelagis besar seperti tuna, cakalang, tongkol, kemudian pelagis kecil seperti kembung, layang dan sejenisnya,” imbuhnya.

 

Sementara target produksi perikanan tangkap pada tahun 2024 sebesar 6 juta ton, terdiri dari perairan laut sebesar 5,64 juta ton dan perairan darat sebesar 0,38 juta ton. 

 

Baca juga: Di Indo Fisheries 2024 Expo & Forum, KKP Kampanyekan ‘Gemarikan’

 

Selain itu, Idnillah juga menyampaikan pada semester I 2024, nilai tukar nelayan (NTN) menyentuh angka 101,62 dari target 108,00 pada tahun 2024. NTN merupakan indikator yang mengukur kemampuan daya beli nelayan sebagai salah satu pelaku utama di subsektor perikanan tangkap.

 

“Capaian NTN di awal tahun 2024 banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan pokok masyarakat dan dampak cuaca ekstrem,” ujar Idnillah.

 

Sedangkan torehan PNBP perikanan tangkap per 26 Juli 2024 telah mencapai Rp 533,36 miliar yang terdiri dari PNBP sumber daya alam (SDA) sebesar Rp 479,52 miliar dan non SDA sebesar Rp 53,84 miliar.

 

Idnillah mengatakan akselerasi akan terus dilakukan Ditjen Perikanan Tangkap KKP agar program prioritas KKP dapat terlaksana dengan baik, diantaranya penangkapan ikan terukur serta pengembangan kampung nelayan modern tahun 2024 di Lateng, Kabupaten Banyuwangi dan Warloka Pesisir, Kabupaten Manggarai Barat.

 

“Kegiatan prioritas lainnya seperti penyaluran bantuan pemerintah serta dukungan penangkapan ikan terukur dan pemberdayaan nelayan juga akan terus kita genjot sehingga dapat selesai dan tuntas pada November 2024 ini,” pungkasnya. (SG-1)