Ekonomi

Indo Fisheries 2024: KKP Taksir Transaksi Capai Rp151,75 Miliar

Komoditas yang diminati pengunjung Indo Fisheries 2024 diantaranya tuna, cumi, kakap merah, udang, bandeng, kerapu, dan rumput laut (agar dan karaginan), serta ada juga pakan dan obat-obatan.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
25 Juli 2024
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan transaksi sebasar Rp 151,75 miliar dari kegiatan Indo Fisheries 2024 Expo & Forum. (Dok.KKP) 

PAMERAN berskala internasional Indo Fisheries 2024 Expo & Forum di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) usai digelar. Pada kegiatan yang berlangsung tiga hari itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan transaksi sebesar Rp151,75 miliar.

 

Pameran diikuti 61 peserta dari sembilan negara  yakni Indonesia, Tiongkok, Taiwan, Singapura, Belanda, Korea Selatan, Malaysia, Vietnam dan India menampilkan beragam produk seafood, industri budidaya, dan teknologi perikanan skala internasional. 

 

"Alhamdulillah potensial transaksi di Indo Fisheries sampai lebih dari Rp150 miliar," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu  (24/7). 

 

Baca juga: Di Indo Fisheries 2024 Expo & Forum, KKP Kampanyekan ‘Gemarikan’

 

Budi memaparkan komoditas yang diminati pengunjung diantaranya tuna, cumi, kakap merah, udang, bandeng, kerapu, dan rumput laut (agar dan karaginan), serta ada juga pakan dan obat-obatan. Pameran yang berlangsung tiga hari tersebut dikunjungi lebih dari 18.000 orang. 

 

"Selain pembeli dari dalam negeri, potensial buyers dari luar negeri diantaranya, Korea, Vietnam, Malaysia, Tiongkok, dan Singapura," urainya.

 

Di sela pameran, Ditjen PDSPKP bersama Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP), Tuna Consortium, USAID, Marine Stewardship Council (MSC), Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (Ispikani), World Wide Fund for Nature (WWF),International Pole and Line Foundation (IPNLF), Asosiasi Perikanan Pole & Line dan Handline Indonesia  (AP2HI) dan APCI menggelar sejumlah takshow yang diikuti 300 peserta dari akademisi, praktisi, asosiasi, media, pemerintah dan masyarakat umum. 

 

Baca juga: Sambut Hari Anak, KKP Gandeng Kementerian PPPA Edukasi Anak-Anak Lewat Gemarikan

 

Tak hanya itu, Budi juga menjadikan forum tersebut sebagai ruang promosi Protein Ikan untuk Generasi Emas dengan menampilkan talkshow manfaat Hidrolisat Protein Ikan (HPI), serta demo mengolah kue dengan fortifikasi HPI oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang dihadiri pengurus Forikan se-Jabotabek, Ikatan Guru TK Indonesia Jakarta Timur, media, serta masyarakat umum.

 

 Acara lain yang juga digelar di sela Indo Fisheries adalah Executive Gathering melibatkan 100 peserta yang terdiri dari pelaku usaha, calon buyers, pemerintah, asosiasi, dan profesional di bidang industri seafood.

 

"Kami juga bekerjasama dengan Indonesian Chef Association (ICA) untuk menampilkan "Shrimp and Tuna Cooking Show" yang dihadiri 300 peserta," jelas Budi.

 

Baca juga: KKP: Fortifikasi Hidrolisat Protein Ikan ke Jajanan Pasar Cara Baru Konsumsi Ikan

 

Pelayanan data 

Sementara Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana, mengatakan, KKP sebagai host, berkolaborasi dengan PT Napindo Media Ashatama sebagai organizer di Indo Fisheries 2024 Expo & Forum. 

 

Pameran tersebut dilaksanakaan secara bersamaan dengan Indo Livestock dan Indo Agrotech yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), 17-19 Juli 2024.

 

Dikatakannya, KKP memfasilitasi paviliun seluas 126 m2 untuk empat brand produk perikanan Indonesia yaitu Indonesian Tuna, Indonesian Shrimp, Indonesian Pangasius, dan Indonesian Seaweed. 

 

Selain itu, ada beberapa pelaku usaha siap ekspor, seperti PT Matsya Qualitas Indonesia, CV Global Pangan Sadulur, PT Perikanan Indonesia, PT Indomina Cipta Agung, PT Hardjo Andramina Nusantara, dan PT Bintan Intan Gemilang yang diberi kesempatan untuk menampilkan produk unggulannya masing-masing. 

 

Selain menampilkan produk unggulan, KKP juga membuka pelayanan data dan informasi terkait implementasi kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) dan Pengembangan Budi Daya Berkelanjutan, seperti  Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB), Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB), Cara Pembuatan Obat Ikan yang Baik (CPOIB), Cara Distribusi Obat Ikan yang Baik (CDOIB), profil pasar luar negeri, prosedur ekspor, potensi investasi, dan prosedur perizinan Penanaman Modal Asing (PMA), serta informasi dan prosedur quality assurance.

 

"Di pameran kemarin, kita all out menampilkan potensi dan keunggulan perikanan Indonesia," tutupnya. (SG-1)