Ekonomi

Keripik Kulit Ikan dari Lampung Mendunia Berkat KUR BRI dan Keuletan Sang Pengusaha

Ravie Cahya Ansor, seorang pemuda dari Pringsewu, Lampung, melihat peluang besar dalam camilan fish skin atau keripik kulit ikan yang sangat populer di Singapura.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
06 Juni 2024
Ravie Cahya Ansor, CEO Rafins Snacks, ketiga dari kanan. (Dok.BRI)

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan memberikan dukungan permodalan dan pendampingan usaha.

 

Salah satu cerita sukses datang dari Pringsewu, Lampung, di mana seorang pengusaha muda berhasil membawa produknya mendunia.

 

Pada 2018, Ravie Cahya Ansor, seorang pemuda dari Pringsewu, Lampung, melihat peluang besar dalam camilan fish skin atau keripik kulit ikan yang sangat populer di Singapura.

 

Baca juga: BRI Bantu Klaster UMKM Kain Tuan Kentang di Palembang Naik Kelas

 

Melihat harganya yang mahal dan peluang untuk membuat versi lokal, Ravie memutuskan untuk mengembangkan produk serupa dengan bahan-bahan lokal.

 

Kulit ikan didapatkan dari Tanjung Bintan, Lampung, bumbu lokal, dan seasoning dari Banten. Produk tersebut kemudian diberi label "Rafins Snack".

 

“Kami pasarkan Rp 23 ribu untuk kemasan 70 gr,” ungkap Ravie, yang kini berusia 25 tahun dan menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) sekaligus kepala bagian Research and Development (R&D) Rafins Snack.

 

Dukungan KUR BRI

 

Menyadari pentingnya modal untuk mengembangkan usahanya, Ravie mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.

 

Dana yang diperolehnya digunakan untuk berbagai keperluan seperti biaya perizinan, marketing, hingga pengadaan fasilitas produksi.

 

Baca juga: BRI Fokus pada Sektor Produksi, Salurkan KUR Rp59,96 Triliun di Awal 2024

 

"Angka tertinggi justru di sektor perizinan, seperti BPOM. Pengesahan ini penting untuk menunjukkan kualitas produk kami," jelas Ravie.

 

Dengan bantuan KUR BRI, Rafins Snack tidak hanya berhenti pada keripik kulit ikan.

 

Mereka mulai memproduksi berbagai varian seperti Banana Choco, Banana Cheese, Taro Talas, Potato, Cassava Singkong, hingga Kripik Nangka.

 

Di antara produk-produk gurih tersebut, salted egg menjadi seasoning andalan mereka.

 

Merambah Pasar Ekspor

 

Tak hanya sukses di dalam negeri, Rafins Snack juga telah merambah pasar internasional.

 

Produk mereka telah diekspor ke berbagai negara seperti Turki, Mesir, Kanada, dan Malaysia.

 

Baca juga: KUR BRI Dorong Sukses Pelaku UMKM Klaster Jambu Kristal di Purworejo, Jateng

 

Baru-baru ini, mereka juga menerima permintaan dari Oslo, Norwegia, dan Den Haag, Belanda. 

 

“Peluang ekspor terbuka melalui dua cara. Kami bawa produk saat mengikuti pameran bersama KBRI dan Athan, serta lewat diaspora warga Indonesia yang tinggal di luar negeri,” kata Ravie. 

 

Sukses di Masa Pandemi

 

Meski pandemi Covid-19 mengguncang banyak sektor, Rafins Snack justru melihat peningkatan signifikan dalam penjualan.

 

“Estimasi penjualan kami di masa normal adalah 7.000 – 10.000 pieces per bulan. Namun, saat pandemi, bisa melonjak dua hingga tiga kali lipat," jelas Ravie.

 

"Kini, meskipun kembali normal, kami tetap bersemangat memasarkan dan berinovasi untuk meningkatkan penjualan,” tambah Ravie.

 

Konsistensi BRI Dukung UMKM

 

Supari, Direktur Bisnis Mikro BRI, menegaskan bahwa BRI selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan dan pendampingan usaha bagi pelaku UMKM.

 

"Kisah sukses Rafins Snack menunjukkan bagaimana pembiayaan dan pendampingan yang kami berikan dapat mendorong kapasitas usaha pelaku UMKM," ungkapnya.

 

BRI merupakan bank penyalur KUR terbesar di Indonesia.

 

Sepanjang Januari hingga April 2024, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp59,96 triliun kepada 1,2 juta debitur, setara dengan 36% dari target penyaluran KUR yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp165 triliun.

 

Inspirasi bagi UMKM Lain

 

Kisah Ravie Cahya Ansor dan Rafins Snack menjadi inspirasi bagi banyak pelaku UMKM di Indonesia.

 

Dengan ketekunan, inovasi, dan dukungan yang tepat, produk lokal dapat bersaing di pasar global.

 

Ravie telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan bantuan permodalan seperti KUR BRI, mimpi untuk membawa produk Indonesia mendunia bukanlah hal yang mustahil. (SG-2)