Ekonomi

KUR BRI Dorong Sukses Pelaku UMKM Klaster Jambu Kristal di Purworejo, Jateng

Salah satu nasabah BRI Unit Ketawangrejo Kutoarjo, Suyanto, berhasil membudidayakan jambu kristal dengan merek "Jambu Kristal Tanwidjie".

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
05 Juni 2024
Suyanto, 46, asal Munggangsari, Grabag, Purworejo, menjabat sebagai Ketua Klaster Jambu Kristal Tanwidjie. (Dok.BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), yang dikenal sebagai bank dengan fokus pada pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan enengah (UMKM), menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

 

Salah satu inisiatif unggulan BRI adalah pembinaan klaster pertanian, termasuk klaster jambu kristal di Purworejo, Jawa Tengah.

 

Jambu kristal, varietas jambu biji tanpa biji yang populer karena manfaat kesehatannya seperti menurunkan kolesterol dan menjaga kadar gula darah, menjadi fokus utama dari klaster ini.

 

Baca jugaDorong UMKM 'Go Global', BRI Hadirkan Peluang Emas di FHA Food & Beverage 2024

 

Salah satu nasabah BRI Unit Ketawangrejo Kutoarjo, Suyanto, berhasil membudidayakan jambu kristal dengan merek "Jambu Kristal Tanwidjie".

 

Suyanto, pria berusia 46 tahun asal Munggangsari, Grabag, Purworejo, menjabat sebagai Ketua Klaster Jambu Kristal Tanwidjie.

 

Nama “tanwidjie” sendiri berasal dari akronim bahasa Jawa yang berarti "tanpa biji". Dengan bantuan KUR BRI, Suyanto mampu meningkatkan produksi tanamannya secara signifikan.

 

Baca juga: Biayai UMKM di Indonesia, BRI Raih Penghargaan Internasional The Asset Triple A

 

“Berkat KUR BRI, tanaman jambu yang dulu panennya bisa dihitung dengan jari, kini mencapai 700 pohon. Luasan tanahnya sendiri sekitar 6.000-6.600 meter persegi,” ujar Suyanto, yang akrab disapa Pak Yanto.

 

KUR BRI Membantu Petani Lebih Fokus

 

Pada awalnya, Yanto mengelola hampir 1 hektare tanah untuk berbagai komoditi seperti pepaya, jambu, dan buah-buahan lainnya.

 

Bersama dengan 20 rekan se-klasternya, mereka mengajukan KUR BRI pada 2018-2019, masing-masing mendapatkan Rp25 juta untuk diinvestasikan di lahan mereka.

 

Dengan modal tersebut, Yanto bisa lebih fokus mengurus kebun jambu kristalnya, meningkatkan pendapatan dan stabilitas ekonomi keluarganya.

 

Baca juga: BRI Peduli Beri Bantuan Penunjang Pendidikan untuk SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor

 

“Sekali panen, kebun seluas 6.600 meter persegi mampu menghasilkan enam kuintal jambu kristal kualitas A yang dijual Rp11.000 per kg, dan kualitas B yang dipasarkan Rp10.000 per kg,” tambah Pak Yanto.

 

Produk jambu kristal ini melayani pasar lokal, supplier, reseller, hingga pasar modern.

 

Dampak Positif KUR BRI

 

Yanto merasakan dampak positif dari pendanaan KUR BRI. “Dari hasil pertanian yang tidak menentu, KUR membuat penghasilan lebih jelas. Apalagi bila kelak cicilan sudah lunas,” tuturnya sebagaimana dilansir situs BRI, Selasa (4/6)

 

Kesuksesan ini membuat Suyanto diundang mewakili klaster regional di bazaar klaster Mantriku UMKM BRILiaN di Yogyakarta pada 2021.

 

Saran untuk Petani

 

“Secara ekonomi kami terangkat, dan untuk penjualan difasilitasi secara gratis,” ungkapnya.

 

Pak Yanto menyarankan petani lain untuk memanfaatkan KUR BRI.

 

“Kalau ingin maju, termasuk mendapatkan permodalan, sebagai petani bisa mengandalkan KUR BRI. Untuk akses transaksi, aplikasi, serta koneksi perkreditan KUR sangat membantu dan mudah direalisasikan,” jelas Pak Yanto.

 

BRI terus mendukung sektor pertanian dan UMKM melalui KUR, membantu petani seperti Suyanto mencapai kesuksesan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi di daerah mereka. (SG-2)