Di tepian Sungai Ogan, tepat di pertemuan dengan Sungai Musi, Palembang menyimpan pesona unik dengan Kampung Tuan Kentang.
Bukan hanya destinasi wisata, kampung ini menghidupkan warisan kain tenun khas Palembang selama puluhan tahun.
Mayoritas warga Kampung Tuan Kentang adalah perajin kain tradisional seperti songket, blongsong, tajung, dan jumputan.
Baca juga: BRI Fokus pada Sektor Produksi, Salurkan KUR Rp59,96 Triliun di Awal 2024
H. Udin Abdillah, Ketua Klaster Usaha Kain Tuan Kentang, menjelaskan bahwa klaster ini adalah wadah untuk mendukung dan mengembangkan potensi perajin.
“Kami telah menjalankan usaha ini selama 40 tahun. Inspirasi berasal dari usaha kecil orang tua saya,” ungkap Udin sebagaimana dikutip situs BRI, Selasa (4/6).
Baca juga: KUR BRI Dorong Sukses Pelaku UMKM Klaster Jambu Kristal di Purworejo, Jateng
Setelah pindah dari Jakarta pada 1981 dan belajar dari nol, Udin mendirikan usahanya sendiri pada 1984, yang masih berjalan hingga kini.
Perjuangan dan Perubahan dengan BRI
Awalnya, para perajin membawa barang dagangannya langsung ke pasar tanpa patokan harga, sering kali mendapat harga rendah.
Namun, dengan adanya klaster, harga jual kini lebih sesuai kualitas, meningkatkan kesejahteraan anggota.
Perubahan signifikan terjadi sejak Klaster Usaha Kain Tuan Kentang menerima bantuan dari BRI pada 2017.
Bantuan awal berupa penataan lingkungan, membuat wilayah lebih bersih dan menarik bagi wisatawan.
Baca juga: Dorong UMKM 'Go Global', BRI Hadirkan Peluang Emas di FHA Food & Beverage 2024
BRI juga menyumbangkan alat-alat baru untuk mendukung produktivitas perajin.
Dukungan Modal dan Pelatihan
Selain lingkungan dan alat, BRI juga memberikan dukungan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Jika ada anggota yang butuh modal tambahan, mereka bisa mengajukan KUR dari BRI,” jelas Udin.
Pelatihan dan pemberdayaan anak muda juga menjadi prioritas. “Kami memberikan pelatihan untuk anak muda agar mereka bisa mendapatkan penghasilan dan melestarikan warisan khas daerah ini,” kata Udin.
Dukungan menyeluruh dari BRI, menurutnya, membuka banyak peluang dan membantu perajin untuk naik kelas.
Komitmen BRI Melalui "Klasterku Hidupku"
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan komitmen BRI melalui program "Klasterku Hidupku" yang mendampingi dan membantu UMKM.
"Kami bukan hanya memberikan modal usaha, tetapi juga berbagai pelatihan dan program pemberdayaan lainnya," ujarnya.
Dengan harapan kerja sama berkelanjutan, Udin percaya bahwa usaha kecil memiliki potensi besar untuk berkembang.
“Masyarakat ingin usahanya naik kelas. Kita percaya kalau semua pengusaha sukses itu awalnya dari kecil dulu, jadi itu yang memberikan semangat buat para perajin di sini,” tutup Udin.
Program ini, lanjut Supari, sangat bermanfaat bagi kelompok usaha dalam mendapatkan dukungan dan bisa menjadi inspirasi bagi kelompok usaha lainnya di berbagai daerah. (SG-2)