KEMENTERIAN Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) telah merilis tujuh buku serial yang bertajuk Pengarusutamaan Strategi Pengembangan Koperasi dan UMKM sebagai bagian dari upaya memperkuat sektor koperasi dan UMKM di Indonesia.
Buku-buku ini menyajikan strategi-strategi terbaru yang telah digulirkan oleh Kemenkop UKM selama periode 2019-2024 untuk memodernisasi koperasi dan meningkatkan daya saing UMKM.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Kemenkop UKM, Ahmad Zabadi, dalam acara Forum Tematis Bakohumas di Tangerang Selatan, pada Rabu (25/9), menjelaskan bahwa penerbitan buku ini adalah bentuk komitmen KemenkopUKM dalam mendorong keberlanjutan program-program pengembangan koperasi dan UMKM.
Baca juga: Menkop UKM Ajak IWAPI Dorong UMKM Perempuan Terhubung ke Rantai Pasok Global
“Dengan menerbitkan tujuh buku ini, kami ingin membangun kesadaran akan pentingnya koperasi dan UMKM dalam menggerakkan perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Zabadi.
Tujuh Buku, Satu Misi Besar
Setiap buku dalam serial ini mengangkat tema khusus. Buku pertama merupakan ringkasan dari berbagai program dan inovasi Kemenkop UKM selama lima tahun terakhir. Buku kedua membahas inisiatif Rumah Produksi Bersama dan Minyak Makan Merah.
Buku ketiga mengupas korporatisasi petani dan Koperasi Multi Pihak, sementara buku keempat fokus pada transformasi pembiayaan UMKM.
Program Solusi Nelayan atau Solar Untuk Koperasi diulas dalam buku kelima, dan buku keenam mengeksplorasi Entrepreneur Hub, digitalisasi, hingga pengembangan startup.
Baca juga: Harkopnas Sulsel 2024, Kembali Bangkitkan Semangat Koperasi di Tanah Celebes
Buku ketujuh membahas reformasi BLU (LPDB-KUMKM dan Smesco Indonesia).
Fiki Satari, Staf Khusus Menkop UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, menekankan bahwa inti dari buku-buku ini adalah konsolidasi, agregasi, dan transformasi.
“UMKM tidak lagi hanya menjadi penyelamat di saat krisis ekonomi. UMKM harus naik kelas, dan dengan strategi konsolidasi serta kemitraan global, kita harap UMKM Indonesia bisa lebih bersaing di kancah internasional,” jelas Fiki.
Ia juga menjelaskan kata kunci dalam buku-buku ini meliputi model bisnis, koperasi modern, digitalisasi, kemitraan global, UMKM ekspor, hingga penguatan koneksi antara produksi dan pasar.
Didesain untuk Semua Kalangan
Buku-buku ini dikemas dengan desain yang menarik, penuh infografis, dan mudah dibaca.
Tidak hanya ditujukan bagi pemerintahan atau dinas di daerah, buku ini juga diharapkan bisa menjadi referensi di dunia akademis, terutama di kelas dan kampus yang mempelajari UMKM, koperasi, kewirausahaan, serta ekonomi digital.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan: UMKM Harus Bertransformasi ‘Go Digital’ untuk ‘Go Global’
Untuk menyosialisasikan isi buku-buku ini, Kemenkop UKM juga telah menyiapkan rangkaian acara bedah buku serta lomba resensi untuk masyarakat umum dan jurnalis.
Di samping itu, berbagai konten menarik akan disebarkan melalui media sosial, guna memperluas jangkauan pesan kepada publik.
Kolaborasi Strategis untuk UMKM Indonesia
Dalam acara yang sama, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Dr. Prabunindya Revta Revolusi, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
Menurut Prabu, buku-buku ini bisa menjadi rujukan penting bagi semua pihak yang terlibat dalam pengembangan koperasi dan UMKM di Indonesia.
“Melalui Forum Tematik Bakohumas, kita berharap dapat menyosialisasikan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan Kemenkop UKM untuk menghadapi berbagai tantangan dalam sektor ini,” kata Prabu yang juga merupakan Ketua Umum Bakohumas.
Ia menggarisbawahi pentingnya strategi komunikasi yang efektif untuk kampanye ini, termasuk pemanfaatan media sosial, penggunaan konten edukatif dan inspiratif, serta kerja sama dengan influencer UMKM untuk memperluas jangkauan.
Dengan kolaborasi kuat dari seluruh pihak yang terlibat, Prabu yakin sektor koperasi dan UMKM di Indonesia akan menuju masa depan yang lebih cerah.
“Dengan kerja sama yang baik, kita bisa membawa koperasi dan UMKM Indonesia menuju era baru yang lebih modern dan kompetitif,” tutupnya. (SG-2)