Ekonomi

Kemenkop UKM Dorong UMKM Naik Kelas untuk Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius, mengungkapkan bahwa salah satu kunci utama mencapai Indonesia Emas adalah dengan meningkatkan pendapatan per kapita dari USD 4.900 saat ini menjadi USD 30.300 pada tahun 2045. 

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
19 Agustus 2024
Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius. (Ist/Kemenkop UKM)

KEMENTERIAN Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menegaskan komitmennya untuk mengakselerasi pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengeh (UMKM) sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. 

 

Dengan lebih dari 99% unit usaha di Indonesia berasal dari sektor UMKM, tantangan terbesar saat ini adalah memastikan mereka terhubung dengan rantai pasok industri, inovasi teknologi, dan akses pembiayaan.

 

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius, mengungkapkan bahwa salah satu kunci utama mencapai Indonesia Emas adalah dengan meningkatkan pendapatan per kapita dari USD 4.900 saat ini menjadi USD 30.300 pada tahun 2045. 

 

Baca juga: Pacu Perekonomian dan UMKM, Kemendag Dukung Indonesia Shopping Festival 2024

 

Transformasi dari usaha mikro menjadi kecil, dan kecil menjadi menengah, menjadi strategi krusial untuk mencapai target tersebut.

 

"Tantangan kita tidak mudah, terutama dengan berbagai krisis global seperti krisis pangan, ekonomi, iklim, dan geopolitik yang berdampak pada perekonomian," kata Yulius saat berbicara di Simposium Hari UMKM Nasional dan MSME Innovation Expo 2024 di Jakarta, baru-baru ini.

 

Untuk mendukung daya saing UMKM dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, Kemenkop UKM telah merumuskan tujuh strategi transformasi. 

 

Strategi tersebut mencakup perluasan akses pembiayaan, peningkatan peran UMKM dalam rantai nilai industri, pemanfaatan riset dan teknologi, perlindungan usaha, penerapan prinsip berkelanjutan, pengembangan kewirausahaan inklusif, dan penguatan UMKM halal serta koperasi syariah.

 

Baca juga: Ancam Produk UMKM, Kemendag Larang Aplikasi Temu dari China Beroperasi di Indonesia

 

"Kolaborasi berbagai pihak menjadi sangat penting untuk mempercepat kenaikan kelas UMKM," ujar Yulius.
 

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM.

 

Di acara yang sama, Ketua Umum Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI), Cahyadi Joko Sukmono, menegaskan bahwa sektor UMKM tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional. 

 

Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, kontribusi UMKM terhadap PDB harus ditingkatkan, dan salah satu solusinya adalah melalui penguatan peran aggregator, baik dari koperasi, pemerintah daerah, maupun pemerintah desa.

 

Sementara itu, Bupati Mimika Papua, Johannes Rettob, menggarisbawahi potensi besar UMKM berbasis sumber daya alam di wilayahnya. 

 

Baca juga: Layak Diapresiasi, Tokopedia dan ShopTokopedia Bantu UMKM Batik Jadi Kreator Konten

 

Namun, akses bahan baku yang sulit dan tingginya biaya logistik masih menjadi hambatan utama. 

 

Johannes berharap Kemenkop UKM dapat membantu mencari solusi untuk memperluas jaringan pemasaran produk UMKM Mimika ke pasar nasional dan internasional.

 

"Saya optimistis dengan masa depan UMKM di Mimika, asalkan mendapat dukungan penuh dari pemerintah, sektor swasta, dan para pemangku kepentingan lainnya," ujarnya.

 

Dengan komitmen dan langkah nyata, Kemenkop UKM berharap dapat memperkuat posisi UMKM dalam perekonomian nasional dan membantu mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045. (SG-2)