Ekonomi

Kemenkop Dorong CSR untuk Perkuat Koperasi dan Ketahanan Pangan

Kemenkop telah menginstruksikan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) untuk mengalokasikan 80% pembiayaannya kepada koperasi produsen atau kegiatan produktif lainnya. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
29 November 2024
Acara Indonesia Sustainable Development Goals Awards (ISDA) 2024, di Jakarta, Kamis (28/11). (Ist/Kemenkop)

WAKIL Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menekankan pentingnya peran Corporate Forum for CSR Development (CFCD) dalam mendorong komunitas dan pelaku UKM penerima manfaat CSR untuk membentuk badan usaha koperasi. 

 

Langkah ini dinilai strategis untuk mendukung keberlanjutan usaha mereka.

 

“Kementerian Koperasi akan mendukung penuh pendirian badan usaha koperasi tersebut,” ujar Ferry dalam acara Indonesia Sustainable Development Goals Awards (ISDA) 2024 di Jakarta, Kamis (28/11).

 

Baca juga: Kemenkop Ajak Kisel Terlibat dalam Transformasi Digital Koperasi di Tanah Air

 

Ferry juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menginstruksikan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) untuk mengalokasikan 80% pembiayaannya kepada koperasi produsen atau kegiatan produktif lainnya. 

 

Hal ini sejalan dengan program transformasi koperasi yang tengah digencarkan Kemenkop.

 

Baca juga: Wamenkop: Koperasi, Kunci Bebaskan Masyarakat dari Kemiskinan dan Rentenir

 

Koperasi diharapkan tidak hanya menjadi penyedia bahan baku, tetapi juga berperan dalam industri pengolahan.

 

Dukung SDGs melalui Koperasi
 

Menurut Ferry, koperasi merupakan badan usaha yang sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yakni untuk kemakmuran, keadilan, dan kelestarian lingkungan. 

 

“Koperasi tidak hanya sebagai sokoguru perekonomian bangsa, tetapi juga bercita-cita mempercepat terwujudnya keadilan sosial di Indonesia,” jelasnya.

 

Terkait program unggulan Kabinet Merah Putih, yakni Swasembada Pangan, Ferry menegaskan bahwa koperasi juga memiliki peran vital dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan. 

 

“Kita harus mulai mengurangi impor pangan dan memastikan koperasi menjadi bagian dari solusi tersebut,” tegasnya.

 

Salah satu inisiatif strategis yang disebutkan adalah program Makan Bergizi Gratis

 

Program ini tidak hanya bertujuan menurunkan angka stunting, tetapi juga menciptakan pasar baru bagi pelaku ekonomi rakyat, termasuk koperasi. 

 

“Koperasi dapat berperan sebagai penyedia bahan baku, pengolahan, hingga menjadi unit pelayanan atau dapur yang memproses makanan siap saji untuk siswa sekolah,” paparnya.

 

Peran CSR dalam Pengembangan Koperasi
 

Pada kesempatan yang sama, Sekjen CFCD Prof. Hardinsyah menyoroti peran penting koperasi dalam pencapaian SDGs, terutama dalam menciptakan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan pembangunan sektor pertanian serta pangan. 

 

Baca juga: DPR: Revisi UU Koperasi Harus Jadi Prioritas untuk Lindungi Anggota KSP

 

Ia berharap perusahaan-perusahaan yang menjalankan program CSR turut membangun dan mengembangkan koperasi sebagai wadah kelembagaan.

 

“Kelompok-kelompok UKM dan petani yang telah menerima manfaat CSR diharapkan dapat berkoperasi, sehingga usaha mereka lebih terorganisir dan berkelanjutan,” ujar Prof. Hardinsyah.

 

Melalui sinergi antara koperasi, program CSR, dan pemerintah, keberlanjutan usaha, kesejahteraan masyarakat, serta kemandirian pangan diharapkan dapat tercapai, sejalan dengan visi besar SDGs di Indonesia. (SG-2)