ACARA tahunan yang dinanti-nanti, Karya Kreatif Jawa Barat X Pekan Kerajinan Jawa Barat 2024, resmi dibuka di Ballroom Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Jumat (28/6).
Mengusung tema "Sinergi Memperkuat Ekonomi Hijau, Keuangan Digital, dan Inklusif serta Iklim Investasi untuk Kemandirian Ekonomi Jawa Barat yang Berkelanjutan," acara ini dihadiri para pelaku usaha. mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari seluruh kabupaten/kota di Jabar.
Sekretaris Daerah Jawa Barat (Jabar), Herman Suryatman, yang mewakili Penjabat (Pj). Gubernur Jabar Bey Machmudin, membuka acara dengan menyoroti kondisi ekonomi Jabar.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan: Lindungi UMKM dari Barang Impor, Perkuat Produksi Dalam Negeri
"Tingkat pengangguran di Jabar tercatat sebesar 8,14% pada 2023, dengan tingkat kemiskinan di angka 7,83%, dan indeks Gini menunjukkan ketimpangan ekonomi yang signifikan dengan nilai 0,409," ujarnya.
Herman menegaskan peran penting UMKM dalam mengatasi tantangan-tantangan ekonomi ini.
Integrasi Karya Kreatif dan Pekan Kerajinan Jabar
Herman Suryatman juga mengumumkan rencana integrasi Karya Kreatif Jabar dan Pekan Kerajinan Jabar
"Karya kreatif Jabar ini sudah memasuki tahun ke-6, sedangkan Pekan Kerajinan Jabar telah berlangsung selama 17 tahun,” kata Herman.
“Tahun depan, kami berencana menyempurnakan menjadi satu kegiatan yang terintegrasi dan publikasinya dapat meningkatkan derajat UMKM agar naik kelas," jelasnya.
Baca juga: 12 UMKM Binaan Pemkot Bandung Semarakkan Pekan Kreatif Jawa Barat 2024
Peningkatan Kapabilitas UMKM
Acara ini didedikasikan untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas UMKM, dengan harapan meningkatkan kebanggaan terhadap produk buatan Indonesia, khususnya di Jabar.
"Bicara tentang karya kreatif Jabar dan Pekan Kerajinan Jabar harus dalam perspektif 27 kabupaten/kota, insya Allah gemanya sampai di lebih dari 6.000 desa," jelas Herman.
Terobosan Ekonomi dan Dukungan NIB
Pemerintah Provinsi Jabar, di bawah kepemimpinan Pj Gubernur, melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan ekonomi daerah.
Baca juga: Pasar Kreatif Bandung 2024, Tak Hanya Promosi Tapi Omzet UMKM Meroket
Salah satunya adalah pembentukan supertim yang bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemprov, pemkab/kota, kecamatan, hingga desa.
Upaya ini termasuk memfasilitasi UMKM untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan mudah.
"Realisasi pembuatan NIB di Jabar pada tahun 2023 mencapai 1,4 juta NIB," terangnya.
"Dalam 5 tahun terakhir, kurang lebih 280 ribu per tahun, dan tahun ini kami sudah berkomitmen untuk menembus target 1 juta NIB. Semoga ini bisa mengangkat ekonomi mikro dan ultra mikro," jelas Herman.
Skema Kredit Caang dan Melawan Bank Emok
Selain itu, Pemprov Jabar juga mendesain kredit untuk UMKM dengan target mencapai 60.000 usaha, berkolaborasi dengan kabupaten dan kota.
Herman berharap stimulus ini bisa mencapai angka 150 miliar sebagai langkah antisipatif melawan bank emok dan pinjaman online ilegal.
"Info dari OJK menunjukkan pinjaman online dengan outstanding loan menembus 16,5 triliun di Jabar, tertinggi di Indonesia, belum termasuk yang ilegal. Masyarakat lebih mengenal bank emok,” papar Herman.
“Skema kredit Caang yang sedang kami persiapkan diharapkan dapat mengatasi masalah ini," tambahnya.
Herman menekankan pentingnya semangat kolaborasi untuk menghadapi tantangan ekonomi ini.
"Harapan kami, semangat ini terus menggelinding ke kabupaten/kota, dan festival kreatif serta kerajinan dapat diselenggarakan, sehingga UMKM dapat menjadi aktor utama pembangunan di Jabar," pungkasnya. (Fajar Ramadan/SG-2)