Ekonomi

Jakarta Investment Festival (JIF) Summit 2024 Dorong Jakarta Menjadi Kota Global

Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jakarta  menunjukkan JIF 2024 berhasil menarik minat 256 investor dan memfasilitasi 75 perusahaan dalam sesi one-on-one meeting. 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
07 September 2024
Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani,  membuka acara Jakarta Investment Festival (JIF) Summit 2024 di The St. Regis Jakarta, Jumat (6/9). (Dok. Tangkapan layar kanal YouTube BI/Sokoguru-Fajar Ramadan)

JAKARTA akan terus menjadi pusat ekonomi meski ibu kota telah pindah. Jakarta akan terus menjadi pusat bisnis, perdagangan, keuangan, dan inovasi di Indonesia.

 

Pendapat disampaikan  Menteri Investasi dan Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, saat membuka acara Jakarta Investment Festival (JIF) Summit 2024 di The St. Regis Jakarta, Jumat (6/9), yang ditayangkan langsung lewat kanal YouTube Bank Indonesia.

 

“Pada 2023, investasi asing yang masuk ke Jakarta mencapai USD4,83 miliar. Sektor transportasi, infrastruktur, dan telekomunikasi mendominasi aliran investasi tersebut,” ujarnya 

 

Baca juga: BI dan Kementerian Investasi/BKPM Perkuat Kerja Sama dalam Layanan Perizinan

 

Rosan juga menyoroti potensi besar Jakarta untuk berkembang sebagai kota pintar dan berkelanjutan. 

 

"Investasi di sektor ekonomi digital dan energi terbarukan diperkirakan akan tumbuh 22% setiap tahun hingga 2025," tambahnya.

 

Festival yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Khusus Jakarta itu  mengusung tema Global City Notion for a Golden Nation. Perhelatan tersebut  menjadi platform penting bagi Jakarta untuk memperkuat posisinya sebagai kota global melalui strategi investasi dan pembangunan berkelanjutan. 

 

Baca juga: Di Indonesia Business Forum, AS, BI Hadirkan Tiga Proyek Investasi Strategis

 

Sejumlah tokoh penting dari berbagai sektor berbicara tentang peluang investasi dan pembangunan kota yang ramah bisnis di tengah transisi ibu kota ke IKN.

 

Dalam kesempatan yang sama, Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menekankan, pentingnya investasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur Jakarta. 

 

Menurutnya, Jakarta membutuhkan Rp600 triliun untuk pembangunan infrastruktur, sementara kemampuan anggaran pemerintah daerah hanya Rp80 triliun per tahun.

 

Baca juga: Peluncuran Golden Visa Diharapkan Dongkrak Investasi di Sektor Parekraf

 

"Kami tetap berkomitmen untuk memperkuat peran Jakarta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara," imbuh Heru. 

 

Ia menyebut bahwa pada triwulan kedua 2024, ekonomi Jakarta tumbuh sebesar 4,9%, didukung oleh investasi yang telah mencapai Rp62 triliun.

 

Potensi JIF Summit 2024

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jakarta , Beni Aguscandra, menjelaskan, Jakarta Investment Festival 2024 berhasil menarik minat 256 investor dan memfasilitasi 75 perusahaan dalam sesi one-on-one meeting

 

"Tahun ini, kami mempromosikan 35 proyek potensial di bidang properti, infrastruktur, dan pengelolaan air bersih," jelasnya.

 

Selain itu, Jakarta juga mempromosikan proyek-proyek yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti PT MRT Jakarta, Perumda Sarana Jaya, dan PT Pembangunan Jaya Ancol. 

 

Proyek-proyek ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Jakarta sebagai destinasi investasi global.

 

Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta menjadi kunci dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global. 

 

Lebih lanjut, Rosan Roeslani menambahkan, pentingnya sinergi itu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Jakarta. 

 

“Jakarta memiliki infrastruktur lengkap dan komitmen kuat untuk terus berkembang menjadi pusat inovasi,” ujarnya.

 

Ajang JIF Summit 2024 diisi dengan sesi diskusi yang menampilkan sejumlah pembicara ahli untuk membahas topik-topik strategis mempersiapkan pembangunan Jakarta sebagai kota global, diantaranya.

 

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, misalnya, akan membahas peran sektor keuangan dalam pengembangan Jakarta menuju kota global. 

 

Sektor keuangan dianggap memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan meningkatkan daya saing Jakarta sebagai pusat bisnis internasional.

 

Sedangkan pakar pengembangan wilayah, Bambang Brodjonegoro, akan memaparkan tentang promosi regenerasi perkotaan melalui pengembangan infill, yang diharapkan dapat mempercepat transformasi Jakarta menjadi kota global. 

 

Strategi itu penting untuk memanfaatkan lahan-lahan yang ada di tengah kota guna mengurangi urban sprawl dan meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan.

 

Sementara Asisten Sekretaris Provinsi Jakarta untuk Bidang Ekonomi dan Keuangan, Sri Haryati, akan menyampaikan roadmap ekonomi Jakarta yang dirancang untuk meningkatkan daya saing global. 

 

Strategi ini difokuskan pada bagaimana Jakarta dapat berperan dalam membentuk Indonesia sebagai bangsa yang tangguh dan kompetitif secara global, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

 

Di sisi lain, Associate Principal di Arup Indonesia,Safiah Moore, akan membahas strategi benchmarking kota London dalam menjadi kota global yang menonjol. 

 

Pengalaman London sebagai kota terkemuka di dunia diharapkan dapat memberikan wawasan tentang bagaimana Jakarta dapat mengikuti jejak kota-kota global lainnya melalui perencanaan urban yang matang dan berkelanjutan.

 

Acara itu juga menjadi momentum bagi Jakarta untuk menunjukkan komitmennya dalam pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam teknologi dan energi terbarukan. Dengan sinergi yang baik antara sektor publik dan swasta, Jakarta diharapkan dapat menjadi kota yang kompetitif di panggung global. (Fajar Ramadan/SG-1)