HARI Ulang Tahun (HUT) ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang jatuh hari ini atau Sabtu (5/10) bukan hanya menjadi ajang refleksi terhadap peran sentral TNI dalam menjaga kedaulatan dan pertahanan negara.
Di balik kegagahannya, ada misi lain yang jarang disorot tetapi sangat krusial—keterlibatan TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, termasuk proyek food estate.
Ini adalah bukti nyata bahwa TNI bukan hanya penjaga fisik perbatasan, tetapi juga benteng bagi kesejahteraan rakyat.
Baca juga: Kementan dan TNI AL Lakukan Panen Raya Padi dan Jagung di Lampung
Sejak beberapa tahun terakhir, peran TNI dalam membantu program ketahanan pangan semakin terlihat jelas.
Pemerintah Indonesia menyadari bahwa tantangan global, seperti krisis pangan dan perubahan iklim, membutuhkan pendekatan yang lebih komprehensif.
Bukan hanya sektor pertanian yang perlu bertransformasi, tetapi juga sinergi antar lembaga negara harus diperkuat, termasuk peran TNI sebagai mitra strategis.
Baca juga: Kementan dan TNI AD Panen Bawang Merah di Kawasan Urban Farming Cibitung
TNI, dengan disiplin, logistik, dan personel yang terlatih, menjadi elemen kunci dalam mendukung berbagai proyek food estate di berbagai wilayah.
Dalam menjalankan tugas ini, TNI tidak hanya mengandalkan kekuatan fisiknya.
Mereka bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan), pemerintah daerah, hingga petani lokal untuk mengoptimalkan lahan-lahan tidur menjadi pusat-pusat produksi pangan.
Keterlibatan ini menunjukkan wajah lain dari militer: mereka juga ikut bertani, membersihkan lahan, dan membangun infrastruktur irigasi.
Namun, apa yang membuat keterlibatan TNI ini begitu penting? Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan serius dalam hal ketahanan pangan.
Krisis pangan global yang dipicu oleh pandemi dan perubahan iklim mempengaruhi rantai pasokan di seluruh dunia.
Tanpa langkah konkret dan dukungan dari semua sektor, kita bisa saja menghadapi ancaman krisis pangan yang lebih besar.
Di sinilah pentingnya keterlibatan TNI dalam program food estate.
Dengan pengalaman mereka di lapangan, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau, TNI mampu mempercepat pembangunan infrastruktur pertanian dan membuka akses bagi petani di kawasan yang sebelumnya terisolasi.
Tidak hanya itu, kehadiran TNI memberikan jaminan stabilitas dan keamanan di wilayah-wilayah yang sedang dikembangkan.
Peran ini semakin signifikan ketika kita melihat bagaimana TNI terlibat dalam program-program pengelolaan sumber daya air, pendampingan teknis pertanian, hingga distribusi hasil panen.
Ketahanan pangan bukan hanya tentang bagaimana memproduksi pangan lebih banyak, tetapi juga bagaimana memastikan distribusi pangan berjalan lancar, dan TNI berperan penting dalam hal ini.
Baca juga: Wujudkan Lampung Jadi Sentra Produksi Beras Nasional, Kementan Gandeng TNI AD
Tentu saja, keterlibatan TNI dalam program ketahanan pangan tidak bisa dianggap sebagai substitusi bagi sektor pertanian itu sendiri.
TNI tidak sedang menggantikan petani, tetapi mereka melengkapi peran penting yang harus dimainkan oleh sektor pertanian.
Dengan disiplinnya yang tinggi, TNI membantu membuka jalan dan mempercepat tercapainya target ketahanan pangan.
HUT ke-79 TNI ini harus dilihat sebagai momen penting untuk merayakan transformasi TNI.
Dari institusi yang awalnya berfokus pada pertahanan negara, kini mereka juga menjadi garda terdepan dalam membantu negara memastikan rakyatnya tidak kelaparan.
Ini adalah langkah nyata dari "pertahanan" menuju "ketahanan."
Dan di era ketika ancaman tidak lagi hanya datang dari luar, tetapi juga dari krisis yang disebabkan oleh kelangkaan pangan, peran ini menjadi semakin relevan.
Program ketahanan pangan dan food estate yang didukung oleh TNI harus dipandang sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk menjadikan Indonesia mandiri pangan.
Dengan populasi yang terus bertambah, ancaman perubahan iklim, dan dinamika global yang tidak menentu, kerja sama antara TNI dan sektor pertanian adalah fondasi penting untuk memastikan Indonesia tetap kokoh menghadapi masa depan.
Di bawah bendera Merah Putih, peran TNI dalam mendukung program ketahanan pangan adalah cerminan dari semangat gotong royong yang tidak pernah pudar.
Mereka tidak hanya menjaga batas-batas negara, tetapi juga menjaga agar rakyat Indonesia tetap bisa makan, tumbuh, dan berkembang.
Ini adalah bentuk pertahanan yang sesungguhnya—pertahanan yang tidak hanya melindungi, tetapi juga memastikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. (SG-2)