Pertanian

Kementan dan TNI AD Panen Bawang Merah di Kawasan Urban Farming Cibitung

Amran menuturkan gebrakan memajukan pertanian yang dilakukan TNI dan dikomandai KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak itu merupakan bagian  dari 100 juta rakyat Indonesia yang bergerak di bidang pertanian. 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
12 Juni 2024
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI, Maruli Simanjuntak melakukan panen bawang merah di lahan urban farming Korem 051/WKT Kodam Jaya di Desa Wanajaya, Cibitung, Bekasi, Senin (11/6)

DI atas lahan perkotaan (urban farming) Korem 051/WKT Kodam Jaya seluas 13 hektare (ha), di Desa Wanajaya, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI, Maruli Simanjuntak melakukan panen bawang merah.  

 

Budi daya bawang merah tersebut bermodalkan Rp2,5 miliar, namun  menghasilkan pendapatan kotor Rp6 miliar.  Bersihnya Rp1 miliar -  Rp2 miliar. 

 

Demikian disampaikan Mentan Andi Amran pada acara panen bawang merah tersebut, Selasa (11/6), seperti dilansir situs resmi Kementan.

 

Baca juga: Mentan Amran Puji Gerakan Tanam TNI Saat Hadiri Panen Jagung dan Singkong Bersama KSAD

 

“Panen  ini merupakan sinergi antara Kementan dan TNI AD dalam memperkuat penyediaan pangan dan mengendalikan inflasi di tengah ancaman dampak perubahan iklim. Jadi kita panut bangga pada TNI. Saya sangat senang,” imbuhnya.

 

Amran juga mengucapkan terima kasih kepada KASAD, Pangdam Jaya, Kepolisian dan Forkominda yang hadir pada panen tersebut.  

 

“Ini luar biasa gerakan yang masih dilakukan di seluruh Indonesia. Kami tahu Bapak KASAD ahli bidang pengairan dan pangan sekarang ekspansi di komoditas bawang merah,” ujarnya lagi. 

 

Baca juga: Wujudkan Lampung Jadi Sentra Produksi Beras Nasional, Kementan Gandeng TNI AD

 

Amran menuturkan gebrakan memajukan pertanian yang dilakukan TNI dan dikomandai KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak itu merupakan bagian  dari 100 juta rakyat Indonesia yang bergerak di bidang pertanian. Sinergi ini penting karena diperlukan semua pihak bergandengan tangan menghadapi krisis pangan dunia khususnya yang mengancam Indonesia.

 

"Sekarang kita harus antisipasi mitigasi dampak El Nino yang terjadi saat ini melanda sektor pertanian. Saya sangat terkejut atas paparan Pak Danrem, Pak KASAD yang  mampu mendeteksi komoditas apa saja yang menyebabkan inflasi, yaitu beras, bawang merah dan cabai. Pak KASAD langsung ambil posisi menyelesaikan bawang merah dan cabai. Ini langkah paling tepat sehingga inflasi terjaga dengan baik sekarang ini," tuturnya.

 

Sementara negara lain, lanjutnya,  terjadi inflasi tak terkendalikan, seperti Argentina tembus 100% lebih. Kalau tidak salah Turki juga demikian dan negara lainya inflasinya 70%. Ini hasil diskusi kami dengan Menteri Perdagangan. Inflasi kita (Indonesia) dijaga pada posisi 2 sampai 2,5%. 

 

Baca juga: Panen Raya di Sumbawa, Presiden Minta Produktivitas Jagung di Tiap Daerah Meningkat

 

Terkait hal ini, Amran menegaskan terjaganya inflasi dan terjaminnya ketersediaan pangan strategis dalam negeri berkat kerja sama semua pihak, terutama dukungan TNI dan Polri. 

 

Sebab itu, membangun dan memperkuat penyediaan pangan harus dilakukan dengan bergandengan tangan terutama membangun lahan tidur dan generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian secara masif dan produktif serta menyediakan dukungan off takernya.

 

"Ingat, tidak ada pangan, tidak ada negara dan peradaban. Mati hidupnya negara, pertama ditentukan oleh pertanian. Jadi ini sangat vital, kalau pertanian bermasalah," tegasnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Jenderal TNI, Maruli Simanjuntak menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Kementan khususnya perhatian yang besar Mentan Amran Sulaiman sehingga mampu membuka lahan tidur menjadi kawasan urban farming, khususnya komoditas bawang merah. 

 

TNI pun terus mendukung keberhasilan program pemerintah dalam mencetak sawah skala besar dan mengoptimasi lahan sehingga penanaman yang sekali setahun menjadi 2 sampai 3 kali setahun.

 

"Tentunya ini dukungan Pak Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan lebih cepat lagi dilakukan. Jadi terima kasih Pak Menteri. Pak Menteri yang support kami TNI yang mengerjakan supaya ada pompanisasi dan optimasi lahan termasuk pembukaan lahan baru. Kalau lahan di perkotaan dengan membangun kawasan urban farming," ujarnya.

 

Maruli menegaskan membangun urban farming untuk penguatan ketersediaan pangan ini harus dilakukan efektif. Ternyata di bawah jembatan dan sepanjang jalan tol, masih ada lahan tidur ribuan meter bahkan berhektare-hektare. 

 

“Itu kalau dikasih kami TNI yang kerjakan, dipastikan memberikan manfaat bagi masyarakat dan menambah penyediaan pangan," tambah Maruli. (SG-1)