Ekonomi

Gebyar UMKM dan Malam Kreasi Seni di Cinambo, Kota Bandung, 130 Pelaku Usaha Turut Serta

Dengan suasana penuh warna, lebih dari 130 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turut ambil bagian dalam acara yang mengangkat budaya lokal ini, disertai kegiatan sosial dan hiburan yang menarik.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
14 Oktober 2024
Gelaran ‘Gebyar UMKM dan Malam Kreasi Seni’ digelar di halaman Kantor Kecamatan Cinambo di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/10), (Ist/Pemkot Bandung)

PADA Sabtu (12/10), halaman Kantor Kecamatan Cinambo di Kota Bandung, Jawa Barat, dipenuhi keceriaan dan kebersamaan yang kental. 

 

Gelaran ‘Gebyar UMKM dan Malam Kreasi Seni’ menjadi puncak perayaan Hari Jadi Kota Bandung ke-214 dan HUT ke-79 Republik Indonesia. 

 

Dengan suasana penuh warna, lebih dari 130 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turut ambil bagian dalam acara yang mengangkat budaya lokal ini, disertai kegiatan sosial dan hiburan yang menarik.

 

Baca juga: Pemkot Bandung Perkuat Pengelolaan Sampah Berbasis Wilayah, Targetkan ‘Zero Waste’

 

Panggung di bawah langit sore Cinambo menjadi pusat perhatian ketika sejumlah kesenian tradisional tampil dengan megah. 

 

Mulai dari sisingaan, reak, jaipong, hingga lengser—semua kreasi seni ini tidak hanya dipertontonkan, tetapi juga dilombakan. 

 

 

Suasana semakin meriah ketika warga, tua dan muda, memenuhi halaman kantor kecamatan untuk ikut menyaksikan pentas budaya yang disiapkan dengan penuh cinta dan kebanggaan.

 

Merawat Budaya Sunda Lewat Kreasi Seni

 

Camat Cinambo, Hakim Satya Budhi, mengungkapkan bahwa acara ini bukan sekadar ajang perayaan hari jadi kota atau kemerdekaan negara, melainkan juga sebuah langkah nyata untuk melestarikan budaya Sunda. 

 

Baca juga: ‘Temu Roti’: Sensasi Kuliner Roti dengan Vibes Joglo yang Asri di Bandung

 

Ia berharap, lewat Gebyar UMKM dan Malam Kreasi Seni, generasi muda bisa semakin mencintai dan menghargai warisan leluhur mereka.


 

“Acara ini bukan hanya untuk memeriahkan puncak Hari Jadi Kota Bandung dan HUT RI, tetapi juga melestarikan budaya Sunda,” kata Hakim.

 

“Ini momen di mana kita bisa menunjukkan bahwa budaya Sunda masih hidup dan harus dijaga,” jelas Hakim.

 

 

Tak hanya pertunjukan seni yang mengundang decak kagum, acara ini juga menjadi wadah bagi pelaku usaha lokal untuk memperkenalkan produk mereka.

 

Sebanyak 130 UMKM yang hadir memamerkan produk-produk mulai dari kerajinan tangan, makanan khas, hingga pakaian tradisional yang menarik perhatian pengunjung.

 

Antusiasme Warga Menyambut Acara

 

Dukungan penuh datang dari warga sekitar dan berbagai pemangku kepentingan di Kecamatan Cinambo. 

 

Para Lurah, Ketua RT dan RW, serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Karang Taruna berperan aktif dalam menyukseskan acara ini. 

 

Tidak hanya sekadar hadir, mereka turut berpartisipasi dalam menjaga jalannya acara yang tertib dan penuh semangat.

 

“Alhamdulillah, acara ini berhasil mempertemukan warga dalam suasana guyub, menunjukkan bahwa budaya yang ada di masyarakat tetap bisa kita banggakan dan terus kita lestarikan,” tambah Hakim.

 

Baca juga: Kelurahan Caringin, Kota Bandung, Miliki Program Umrah Gratis untuk Warga Kurang Mampu

 

Suasana di halaman Kantor Kecamatan Cinambo sejak pagi telah dipadati oleh warga yang semangat mengikuti rangkaian acara. 

 

Acara dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan senam zumba bersama, diikuti dengan*lomba mewarnai untuk anak-anak yang tidak kalah meriah.

 

Tawa ceria dan semangat yang terpancar dari anak-anak saat mereka mewarnai gambar-gambar penuh warna menambah semarak perayaan.

 

Apresiasi Terhadap Budaya Lokal

 

Tak hanya dari warga, acara ini juga mendapat apresiasi dari para ahli budaya. 

 

Hendi Rohendi, Pamong Budaya Ahli Muda dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, menyampaikan pujiannya terhadap kegiatan yang digelar oleh Kecamatan Cinambo. 

 

Menurut Hendi, acara seperti ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan budaya di daerah timur Kota Bandung, yang memang dikenal kaya dengan seni budayanya.

 

“Acara seperti ini harus terus berlangsung dan dilestarikan. Bandung Timur punya ciri khas seni budaya yang kuat, dan ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk menjaga itu tetap hidup,” ungkap Hendi, yang turut menjadi juri dalam lomba kreasi seni.

 

Hendi juga menekankan pentingnya menjaga budaya Sunda, yang menurutnya tidak hanya berfungsi sebagai warisan, tetapi juga sebagai sistem budaya yang saling berkaitan satu sama lain. 

 

Harapannya, acara seperti ini bisa terus digelar dan menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Bandung untuk merayakan kekayaan budaya mereka masing-masing.

 

Gebyar UMKM: Mendorong Ekonomi Lokal

 

Selain pentas budaya, Gebyar UMKM yang digelar bersamaan juga memberikan manfaat ekonomi bagi para pelaku usaha kecil di wilayah tersebut. 

 

Stan-stan UMKM dipadati pengunjung yang ingin mencoba produk-produk lokal, mulai dari makanan tradisional hingga kerajinan tangan khas Sunda. 

 

Tidak hanya berbelanja, warga juga bisa mengikuti kegiatan pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan pemeriksaan kesehatan gratis yang menjadi bagian dari layanan sosial acara tersebut.

 

Acara ini menjadi bukti bahwa perayaan budaya bisa berjalan beriringan dengan upaya pemberdayaan ekonomi lokal. 

 

Gebyar UMKM dan Malam Kreasi Seni Cinambo menjadi simbol bahwa kebersamaan dan budaya adalah aset berharga yang harus terus dirawat dan dikembangkan di tengah masyarakat modern.

 

Baca juga: Kampung Wisata Sablon Cihaurgeulis, Kota Bandung Turut Geliatkan Ekonomi Lokal

 

Gebyar UMKM dan Malam Kreasi Seni di Kecamatan Cinambo sukses menyatukan warga dalam merayakan budaya Sunda yang kaya dan penuh warna. 

 

Lewat berbagai aktivitas kreatif, budaya yang sudah menjadi identitas daerah tersebut berhasil dihidupkan kembali, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga warisan budaya mereka. 

 

Dengan dukungan dari warga dan pihak terkait, acara ini tidak hanya menjadi selebrasi, tetapi juga tonggak penting dalam pelestarian budaya dan penguatan ekonomi lokal. (SG-2)