KELURAHAN Caringin, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat memperkenalkan program unggulan bernama “Cau Asak” (Caringin Angkat Umroh Angkat Sadaya Karena Allah).
Cau Asak sebuah inisiatif yang memungkinkan warga kurang mampu untuk menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci.
Program ini bertujuan tidak hanya untuk memberangkatkan warga, tetapi juga menitikberatkan pada peningkatan kesejahteraan spiritual masyarakat.
Baca juga: Kampung Wisata Sablon Cihaurgeulis, Kota Bandung Turut Geliatkan Ekonomi Lokal
Lurah Caringin, Farhan Akbar, menyatakan bahwa ‘Cau Asak’ dilatarbelakangi oleh kebutuhan spiritual masyarakat setelah mencapai kesejahteraan ekonomi.
“Setelah tercapainya kesejahteraan fisik, masyarakat sering kali mendambakan pemenuhan spiritual, dan salah satu caranya adalah dengan menunaikan ibadah ke Tanah Suci,” ujar Farhan dalam keterangan pers Jumat (11/10).
Lurah Caringin, Farhan Akbar (kanan) saat diwawancarai.
Hingga saat ini, tiga warga telah diberangkatkan, termasuk anggota Gober (petugas kebersihan) dan Linmas (perlindungan masyarakat).
Setiap tahun, satu warga dipilih untuk mendapatkan kesempatan umrah secara gratis.
Program ini juga dikhususkan bagi warga yang sudah berusia lanjut, mengingat mereka lebih mendambakan keberangkatan spiritual dalam fase kehidupan tersebut.
Menurut Farhan, ‘Cau Asak’ muncul sebagai respons terhadap lamanya antrean haji, sehingga umrah dipilih sebagai alternatif yang lebih cepat.
Baca juga: Kini Bayar Parkir Kendaraan di Kota Bandung Sudah Bisa Pakai QRIS
“Waktu tunggu haji yang cukup lama mendorong kami untuk menjadikan umrah sebagai alternatif bagi warga yang ingin segera menunaikan ibadah ke Tanah Suci,” tambahnya.
Program ini mendapat dukungan penuh dari seluruh komunitas di Kelurahan Caringin, yang bersama-sama memberikan kontribusi moral dan material untuk memberangkatkan satu orang setiap tahun.
Dukungan kolektif ini menciptakan ikatan kebersamaan yang kuat di antara warga, memperkuat solidaritas dan harmoni di kelurahan.
Farhan juga menekankan bahwa ‘Cau Asak’ merupakan upaya untuk menciptakan keseimbangan dalam kesejahteraan fisik, mental, dan spiritual masyarakat.
Program ini diharapkan mampu menjadikan Caringin sebagai kelurahan yang lebih harmonis dan religius, di mana warga dapat menikmati kesejahteraan spiritual yang setara dengan kesejahteraan ekonomi.
Dengan adanya ‘Cau Asak’, Kelurahan Caringin bertekad untuk terus memfasilitasi kebutuhan spiritual warganya, menghadirkan program yang tidak hanya memperhatikan aspek fisik tetapi juga kesejahteraan batin masyarakat.
Program Musrenbar Persiapkan Generasi Muda
Tidak hanya fokus pada aspek spiritual, Kelurahan Caringin juga berkomitmen mempersiapkan generasi mudanya melalui program Musrenbar (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Barudak).
Program ini memberikan ruang bagi anak-anak untuk ikut berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan kelurahan. Selain itu, mereka juga didorong untuk mengembangkan bakat dan potensi di bidang seni dan budaya.
“Anak-anak adalah masa depan kita. Melalui Musrenbar, kami memberikan mereka kesempatan untuk berekspresi, sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan budaya mereka sendiri,” ujar Farhan.
Program ini sudah berlangsung selama tiga tahun dan memberikan dampak positif bagi anak-anak di Kelurahan Caringin.
Selain mempelajari seni budaya lokal seperti pencak silat dan jaipong, mereka juga mendapatkan pengalaman dalam proses perencanaan pembangunan.
Baca juga: Harmoni Musik 'The Papandayan Jazz Fest 2024' Siap Mengguncang Kota Bandung
Anak-anak dibagi ke dalam beberapa kelompok seperti seni budaya, lingkungan, dan infrastruktur, di mana ide-ide mereka akan dibahas dalam forum Musrenbar.
Dengan Cau Asak dan Musrenbar, Kelurahan Caringin terus berupaya menjadi teladan dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera secara fisik, mental, dan spiritual.
Farhan meyakini bahwa langkah-langkah ini akan membawa Caringin menjadi kelurahan yang lebih harmonis, religius, dan siap menghadapi masa depan yang lebih cerah. (SG-2)