KEBIJAKAN Super Tax Deduction dipandang sebagai alat penting untuk mendorong sektor industri di Indonesia agar lebih aktif dalam melakukan riset dan pengembangan (litbang).
Melalui kebijakan tersebut, perusahaan dapat memperoleh pengurangan pajak hingga 300% dari biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan litbang, dengan tujuan meningkatkan inovasi dan daya saing produk lokal di pasar global.
Pemerintah juga menambahkan insentif hingga 350% bagi perusahaan yang berinvestasi di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang dirancang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah baru tersebut.
Baca juga: Forum Pajak Internasional 2024 di Bali Bahas Solusi Pajak di Era Digitalisasi
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Layanan Super Tax Deduction Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Haryanto dalam talkshow Penghargaan Rintisan Teknologi & INDI 4.0 2024, di Jakarta, Selasa (1/10).
Pada acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan disiarkan langsung melalui kanal youtube Kemenperin, Haryanto menekankan, pemerintah memberikan kemudahan fiskal untuk industri, khususnya dalam sektor riset dan pengembangan, guna memperkuat daya saing global Indonesia.
"Melalui insentif ini, perusahaan dapat lebih fokus berinovasi tanpa terlalu khawatir dengan beban pajak yang berat, sehingga mereka dapat bersaing di kancah internasional," imbuhnya.
Baca juga: Berhasil Kendalikan Inflasi Daerah, 50 Pemda Dapat Insentif Fiskal 2024
Lebih lanjut, Haryanto mengungkapkan, salah satu aspek penting dalam kebijakan itu adalah kolaborasi yang kuat antara pemerintah, industri, dan akademisi.
BRIN, bekerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), telah merancang proses yang transparan dan mudah diakses bagi perusahaan yang ingin memanfaatkan fasilitas ini.
"Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan menciptakan ekosistem riset yang lebih terarah, yang akan mempercepat pengembangan teknologi di bidang-bidang strategis seperti kimia, farmasi, dan teknologi informasi," tambahnya.
Baca juga: Penerbitan Sukuk Global, Pajak dan Jasa Tingkatkan Cadangan Devisa RI pada Juli 2024
Lebih lanjut, ia menekankan, fasilitas ini tidak hanya menguntungkan perusahaan besar, tetapi juga memungkinkan perusahaan kecil dan menengah untuk terlibat dalam kegiatan litbang yang lebih berkelanjutan dan terarah.
Selain itu, kata Haryanto lagi, investasi di IKN juga diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi industri untuk berinovasi dengan dukungan regulasi yang lebih longgar.
Memanfaatkan insentif
Pada acara tersebut, Presiden Direktur PT Zeus Kimia Utama Indonesia, Sumantri Ishak, mengatakan, pihaknya berhasil memanfaatkan kebijakan Super Tax Deduction untuk mendorong riset dan pengembangan produk-produk inovatif di sektor otomotif dan migas.
Dengan memanfaatkan insentif yang memberikan pengurangan pajak hingga 300%, lanjutnya, perusahaannya mampu mengembangkan dua produk unggulan, yaitu corrosion inhibitor dan pour point depressant, yang kini telah digunakan secara luas di sektor industri otomotif dan migas, baik di dalam maupun luar negeri.
“Melalui insentif ini, kami mampu terus berinovasi dalam menghasilkan produk-produk kimia yang kompetitif di pasar global,” jelas Sumantri.
Dia menekankan bahwa riset berkelanjutan dan pemanfaatan fasilitas fiskal seperti Super Tax Deduction telah menjadi kunci dalam keberhasilan perusahaan tersebut, terutama dalam menghadapi tantangan industri yang semakin kompetitif.
Sumantri juga menjelaskan bahwa salah satu produk inovatif mereka, corrosion inhibitor, kini digunakan oleh berbagai perusahaan otomotif besar seperti Toyota, Mitsubishi, dan Hyundai. Produk ini dirancang untuk mengurangi korosi pada pipa dan meningkatkan efisiensi proses industri.
Di sisi lain, produk pour point depressant yang mereka kembangkan untuk sektor migas mampu menurunkan titik beku minyak, yang membantu meningkatkan efisiensi operasional di lapangan.
Selain berbicara tentang manfaat Super Tax Deduction, Sumantri juga menyoroti pentingnya riset dan pengembangan yang berkelanjutan di perusahaannya.
“Kami selalu memandang masalah di lapangan sebagai peluang untuk inovasi. Dengan dukungan insentif seperti ini, kami dapat melakukan riset lebih dalam dan menciptakan solusi yang bermanfaat bagi industri,” jelasnya.
Di akhir sesi, Sumantri juga menyampaikan bahwa PT Zeus Kimia Utama Indonesia tidak hanya berfokus pada inovasi produk, tetapi juga berkomitmen untuk terus memperluas riset di berbagai sektor.
"Kami saat ini tengah mengembangkan beberapa produk baru dan berencana untuk memanfaatkan insentif ini secara maksimal dalam riset-riset kami berikutnya," tutup Sumantri. (Fajar Ramadan/ SG-1)