Ekonomi

Dorong Pertumbuhan Ritel UMKM, Menko Airlangg Ajak Publik Belanja di Indonesia Saja

Sejak 2002, sektor konsumsi di Indonesia tumbuh lebih cepat daripada ekonomi, mencapai 12%. Mal-mal di Jakarta bahkan lebih modern daripada di banyak negara lain.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
28 Agustus 2024
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri acara ndonesia Retail Summit 2024 di Jakarta, Rabu (28/8). 

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyerukan pentingnya mengoptimalkan potensi ekonomi dalam negeri. 

 

Dalam pidatonya pada Indonesia Retail Summit 2024, ia menggarisbawahi bahwa Indonesia, dengan populasi mencapai 281 juta jiwa pada 2024, memiliki pasar retail yang sangat potensial untuk dikembangkan.

 

"Sejak 2002, sektor konsumsi di Indonesia tumbuh lebih cepat daripada ekonomi, mencapai 12%. Mal-mal di Jakarta bahkan lebih modern daripada di banyak negara lain,” jelas Airlangga. 

 

Baca juga: Tingkatkan ‘Gearing Ratio’, OJK Buka Akses Pelaku UMKM Pinjam Kredit Bank Lebih Luas?

 

“Ini merupakan pencapaian luar biasa bagi peretail kita, didukung oleh pendapatan per kapita Jakarta yang sudah melampaui USD 20 ribu," ujar Airlangga.

 

Pernyataan Airlangga disampaikan dalam acara bertema "Navigating the Future of Retail: Strategies for Competitiveness and Innovation" di Jakarta, Rabu (28/8).

 

Airlangga menekankan bahwa peningkatan jumlah toko ritel di suatu daerah mencerminkan pertumbuhan pendapatan per kapita di daerah tersebut. 

 

Oleh karena itu, pertumbuhan sektor retail harus merata, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di seluruh Indonesia.

 

Baca juga: BSI UMKM Center Terus Dorong Wirausaha untuk Naik Kelas dan Tumbuh

 

Pemerintah, lanjutnya, melalui UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, telah menetapkan berbagai kebijakan yang memudahkan pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya di dalam negeri. 

 

Salah satu inisiatif utamanya adalah mendorong kemitraan antara pusat perbelanjaan dengan UMKM. 

 

"Produk dan positioning sangat penting untuk ritel. Kita harus mengalokasikan ruang bagi UMKM di pusat-pusat perbelanjaan untuk mendorong pertumbuhan mereka," tambahnya.

 

Airlangga juga menyoroti bahwa pada tahun 2024 terjadi peningkatan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan, terutama saat libur hari besar keagamaan dan libur sekolah. 

 

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencapai 123,4 pada Juli 2024 menunjukkan optimisme konsumen.

 

Baca juga: Perlu Solusi Efektif Atasi Mahalnya Biaya Logistik yang Bebani UMKM di Indonesia Timur

 

Untuk menjaga momentum ini, pemerintah terus merumuskan dan mengimplementasikan regulasi yang kondusif bagi pelaku usaha retail, baik skala besar maupun UMKM. 

 

Perlindungan konsumen juga menjadi prioritas utama, memastikan mereka mendapatkan produk dan layanan berkualitas.

 

Di akhir pidatonya, Menko Airlangga memperkenalkan program “Belanja di Indonesia Saja”, yang bertujuan untuk mendorong konsumsi domestik.

 

 "Kelas menengah kita mencapai 164 juta orang, termasuk kelompok aspiring middle class. Pemerintah tinggal mendongkrak daya beli mereka melalui berbagai program insentif atau subsidi," tutupnya. (SG-2)