Ekonomi

Dongkrak Daya Saing Produk UMKM, Kemenkop UKM Latih SDM Perajin Kulit di Garut

Sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam upaya menggenjot daya saing pelaku UKM dan Koperasi khususnya bagi perajin kulit di Garut, Kemenkop UKM telah membangun Rumah Produksi Bersama (RPB). 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
20 Mei 2024
Kemenkop UKM melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) di Gedung Fiazza Firenzze Garut pada 19-21 Mei 2024. (Ist/Kemenkop UKM)

UNTUK mendorong daya saing produk kerajinan kulit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi anggota koperasi Kulit Artisan Indonesia di Garut, Jawa Barat, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) di Gedung Fiazza Firenzze Garut pada 19-21 Mei 2024. 

 

Dalam bimtek tersebut, Asisten Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian Kemenkop UKM, Nasrun Siagian, menekankan pentingnya berkoperasi dalam upaya memenangi persaingan.

 

"Wadah yang tepat untuk berjamaah dalam ekonomi bisnis adalah koperasi, karena kalau sendiri sendiri tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan besar yang sudah mapan baik dari sisi permodalan pasar, disain, infrastruktur, peralatan mesin-mesin modern, hingga promosi," ujar Nasrun saat membuka acara Bimtek tersebut, Minggu (19/5).

 

Baca juga: Peresmian Rumah Produksi Bersama untuk Tingkatkan Kualitas Produk Kulit Garut

 

Genjot Daya Saing

 

Sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam upaya menggenjot daya saing pelaku UKM dan Koperasi khususnya bagi perajin kulit di Garut, Kemenkop UKM telah membangun Rumah Produksi Bersama (RPB). 

 

Namun dia mengingatkan agar fasilitas di dalam RPB ini dapat dimaksimalkan pemanfaatannya dengan disertai peningkatan SDM yang unggul.

 

Dia berharap dengan adanya RPB ini, produk kulit di Garut seperti tas, jaket, dompet, sepatu, dan aksesoris lainnya dapat meningkat produktivitasnya dan dapat terus bersaing di pasar. 

 

Baca juga: Dekranasda Jabar Apresiasi Kualitas Fesyen Garut

 

Dia optimistis dengan keberadaan SDM yang unggul, kerajinan kulit di Garut bisa menjadi primadona di masa mendatang.

 

"Peralatan yang modern tidak akan berarti apa-apa dan akan menjadi etalase atau pajangan saja kalau tidak dipersiapkan oleh SDM yang akan mengoperasikannya," kata Nasrun.

 

Terakhir, Nasrun meminta dukungan dari pemerintah daerah Garut untuk terus melakukan pendampingan dan fasilitasi kepada pelaku UMKM dan Koperasi agar keberadaan RPB berimbas positif bagi peningkatan perekonomian.

 

"Kami berharap dukungan pemerintah daerah agar produk-produk pengrajin Garut mendunia dan tidak hanya berpuas diri di tingkat lokal, tetapi harus bisa naik kelas," kata Nasrun sebagaimana dilansir itus Kemenkop UKM.

 

Baca juga: Produk Fashion Kulit Garut Tak Kalah Dengan Hermes

 

Di tempat yang sama Ketua Koperasi Artisan Indonesia Popie Darsono memberikan apresiasi kepada Kemenkop UKM yang telah memberikan fasilitasi berupa bintek hingga dukungan dalam pembangunan RPB. 

 

Desain Tas dari Merek Terkenal Hermes

 

Dalam bimtek ini didatangkan coach dan disainer ternama dari Prancis yaitu Cristian yang merupakan desainer tas bermerek Hermes.

 

"Kita harus dapat menampilkan dan mempromosikan Garut menjadi Parisnya Indonesia di bidang produk bahan kulit, tas, sepatu, jaket, dan berbagai aksesoris lainnya," kata Poppie.

 

Hal yang sama juga disampaikan Bupati Garut periode 2019-2024 Rudy Gunawan yang juga menyambut baik pelaksanaan acara bimtek yang difasilitasi Kemenkop UKM termasuk fasilitasi mesin produksi di RPB Garut. 

 

Dia berharap setelah pelatihan, produk kulit Garut akan semakin meningkat kualitasnya dan laris di pasar domestik maupun internasional.

 

"Terima kasih juga kepada coach dan disainer dari Prancis yakni Mr. Cristian yang berkenan membagi ilmunya kepada perajin kulit di Garut," kata Rudy. (SG-2)